Sementara pada tahun ini, lanjut Darmansah, berdasarkan ketetapan Kementerian agama, Embarkasi Medan masih menggunakan transportasi Garuda Indonesia.”Embarkasi Medan akan menggunakan transportasi Garuda Boing 777-300 seperti tahun sebelumnya,” kata dia.
Selain itu, lanjut Darmansah, dalam memberikan pelayanan, Kemenag Sumut juga telah melakukan bimbingan manasik haji. “Bimbingan pada 8 kali pertemuan tingkat kantor urusan kecamatan. Dua kali pertemuan pada tingkat Kabupaten/kota yang dilaksanakan sejak awal Juni 2018,” katanya.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori menyampaikan, mengenai kuota keberangkatan haji bila calon jemaah haji meninggal dunia bisa digantikan oleh ahli warisnya.
“Nomor kuota tetap memakai kuota yang bersangkutan, tinggal biodatanya yang dirubah tanpa harus menunggu. Dan apabila meninggalnya sudah melunasi, berarti bisa berangkat tahun ini,” terangnya.
Untuk tahun ini, lanjut Ahda Barori, proses visa tidak sama seperti tahun lalu. Semua kontrak layanan di Arab Saudi, baik akomodasi dan katering termasuk kontrak layanan Musdalifah, Arafah dan Mina semuanya harus di input di sistem E-Haj.
“Semua kontrak baik akomodasi, katering dan layanan di Arab Saudi kita bayar lunas dan langsung ke kementerian haji. Baru nanti kementerian haji yang mendistribusikan pembayaran secara bertahap kepada pemilik hotel, pemilik katering dan para makhtab-makhtab,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, untuk mempermudah proses pemeriksaan imigrasi di Arab Saudi, tahun ini di semua Embarkasi dilakukan sidik jari dan foto biometrik oleh pemerintah Arab Saudi. “Jadi nanti perwakilan di sana yang menang tender akan datang ke Embarkasi Medan ini, kemudian mereka melakukan sidik jari keseluruhan jemaah haji,” ujarnya.
Barang bawaan jemaah maksimal 32 kg. “Tas tentengan maksimal diisi dengan berat 7 kilo. Tapi kalau yang masuk bagasi, harus tidak boleh lebih dari 32 kilo,” papar Ahda Barori.
Kemudian, katanya, mengenai istitoah kesehatan yang sudah didata di kabupaten/kota, setiap jemaah yang sudah masuk asrama wajib diberangkatkan. Kecuali, hasil pemeriksaan akhir di Embarkasi asrama haji ternyata hamil, tetap tidak bisa diberangkatkan.”Beberapa waktu yang lalu, pihak kesehatan Kementerian Agama, telah mengirimkan obat sebanyak 7 ton ke Arab Saudi,” urainya.
Secara nasional, sambungnya, penyelenggaraan jemaah haji akan dimulai pada 17 Juli 2018. Namun untuk Embarkasi Medan, akan dimulai pada tanggal 21 Juli 2018.
Pada kesempatan ini, Eko Subowo meminta kepada panitia PPIH haji Embarkasi Medan, agar menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. “Saya mengharapkan pelayanan kepada jemaah haji setidaknya sama seperti tahun sebelumnya,” imbaunya.
Dia juga berkesempatan melakukan Meal Test, terhadap makanan jemaah haji milik maskapai Garuda selama perjalanan ke Arab Saudi.(mag1/ain/jpnn)