26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Semoga Mampu Membangun Pasar Modern

KOMPAK: Ketua DPP P4B, Suwarno bersama Gubsu Edy Rahmayadi, kompak bersalaman dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. P4B berharap Gubsu membangun pasar moderen.

SUMUTPOS.CO – Kehadiran gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara yang baru, memang menumbuhkan harapan baru terutama bagi kalangan pedagang. Selama masa kepemimpinannya, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Ijeck) diharapkan mampu membangun pasar percontohan modern di Kota Medan.

“Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut, tentu cocok dijadikan rule model dari daerah-daerah lain untuk mewujudkannya. Pasar tradisional modern ini perlu dibangun sebagai contoh bahwa stigma yang ada di masyarakat bahwa pasar itu semrawut kumuh, jorok, dan kotor tidak selamanya benar,” ujar Ketua DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B), Suwarno didampingi Sekretaris Rahmad Syah Ramadhan Harahap kepada Sumut Pos, Selasa (11/9).

Menurut Bang Warno, sapaan akrabnya, sistem percontohan pasar modern penting dilakukan dengan harapan terjadi peningkatan kesejahteraan pedagang. Dengan demikian, kata dia masyarakat kembali pada fitrahnya dimana senang berbelanja ke pasar tradisional ketimbang swalayan maupun pusat perbelanjaan modern seperti mall. “Kita tahu bahwa sejak dahulu pajak (pasar) merupakan tempat transaksi yang disukai masyarakat. Sebab masih ada tawar menawar harga yang tidak didapatkan ketika berbelanja di mall atau swalayan,” ungkapnya.

Atas dasar itu, apalagi P4B memang mendukung penuh pasangan dengan akronim Eramas saat Pilgub Sumut lalu, merasa perlu mengingatkan janji-janji kampanye Edy-Ijeck. Dimana siap merangkul aspirasi kaum pedagang di Sumut terkhusus Kota Medan, dengan membenahi semua infrastruktur pasar tradisional secara optimal. Melalui kewenangan yang dimiliki sebagai Gubsu-Wagubsu itulah, kata Bang Warno, Edy-Ijeck dapat menyinkronkan program kerjanya ke depan dan juga mendorong wali kota/bupati di Sumut untuk merealisasikan hal dimaksud.

“Sampai saat ini Kota Medan sebagai ibukota provinsi belum memiliki pasar yang layak dan bisa diandalkan. Terkesan semua pekerjaan yang dilakukan dalam hal pembenahan pasar, jadi ajang ‘bagi-bagi kue’ untuk oknum tertentu tanpa memikirkan kebutuhan para pedagang. Lihat saja bagaimana mangkraknya pembangunan Pasar Kampung Lalang sampai persoalan Pasar Marelan yang dijadikan ajang bisnis tanpa mengindahkan aturan yang sah,” ungkapnya.

Rahmat Harahap menambahkan, selain pembenahan pasar, Edy-Ijeck diharapkan mampu mewujudkan visi dan misinya melakukan perbaikan di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jaringan jalan serta pembangunan lainnya sesuai kebutuhan. Sehingga Sumut bermatabat seperti nawacita keduanya mampu dirasakan masyarakat Sumut semasa kepemimpinan mereka.

“Kita benar-benar berharap Pak Edy dan Bang Ijeck mampu mewujudkan pembenahan terhadap Provinsi Sumut sesuai visi dan misinya secara bertahap dari berbagai bidang baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan hingga infrastruktur,” katanya.

Pihaknya juga berharap persoalan kesehatan dan pendidikan bisa menjadi fokus utama agar tidak ada lagi ditemukan anak kekurangan gizi hingga tidak memiliki biaya untuk mendapatkan layanan kesehatan. “Baru-baru ini publik dikejutkan adanya peristiwa tiga anak sekolah terbawa arus di Nias. Ini akibat tidak adanya jalan di wilayah itu hingga harus menyebrang sungai. Jadi kita harapkan agar seluruh pemangku kepentingan di setiap daerah bisa melaporkan wilayahnya sehingga porsi anggaran itu bisa diperjuangkan secara bersama-sama,” katanya.

Begitupun di sektor kesehatan yang dirasakan masih mahal dan belum dinikmati seutuhnya oleh masyarakat. “Harapannya Pak Edy bisa membuat kebijakan yang bisa meringankan masyarakat ketika berobat. Dipundak Pak Edy dan Bang Ijeck pula kita berharap jangan ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan tidak sekolah lantaran tidak punya biaya,” ujarnya. (prn/ila)

KOMPAK: Ketua DPP P4B, Suwarno bersama Gubsu Edy Rahmayadi, kompak bersalaman dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. P4B berharap Gubsu membangun pasar moderen.

SUMUTPOS.CO – Kehadiran gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara yang baru, memang menumbuhkan harapan baru terutama bagi kalangan pedagang. Selama masa kepemimpinannya, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Ijeck) diharapkan mampu membangun pasar percontohan modern di Kota Medan.

“Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut, tentu cocok dijadikan rule model dari daerah-daerah lain untuk mewujudkannya. Pasar tradisional modern ini perlu dibangun sebagai contoh bahwa stigma yang ada di masyarakat bahwa pasar itu semrawut kumuh, jorok, dan kotor tidak selamanya benar,” ujar Ketua DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B), Suwarno didampingi Sekretaris Rahmad Syah Ramadhan Harahap kepada Sumut Pos, Selasa (11/9).

Menurut Bang Warno, sapaan akrabnya, sistem percontohan pasar modern penting dilakukan dengan harapan terjadi peningkatan kesejahteraan pedagang. Dengan demikian, kata dia masyarakat kembali pada fitrahnya dimana senang berbelanja ke pasar tradisional ketimbang swalayan maupun pusat perbelanjaan modern seperti mall. “Kita tahu bahwa sejak dahulu pajak (pasar) merupakan tempat transaksi yang disukai masyarakat. Sebab masih ada tawar menawar harga yang tidak didapatkan ketika berbelanja di mall atau swalayan,” ungkapnya.

Atas dasar itu, apalagi P4B memang mendukung penuh pasangan dengan akronim Eramas saat Pilgub Sumut lalu, merasa perlu mengingatkan janji-janji kampanye Edy-Ijeck. Dimana siap merangkul aspirasi kaum pedagang di Sumut terkhusus Kota Medan, dengan membenahi semua infrastruktur pasar tradisional secara optimal. Melalui kewenangan yang dimiliki sebagai Gubsu-Wagubsu itulah, kata Bang Warno, Edy-Ijeck dapat menyinkronkan program kerjanya ke depan dan juga mendorong wali kota/bupati di Sumut untuk merealisasikan hal dimaksud.

“Sampai saat ini Kota Medan sebagai ibukota provinsi belum memiliki pasar yang layak dan bisa diandalkan. Terkesan semua pekerjaan yang dilakukan dalam hal pembenahan pasar, jadi ajang ‘bagi-bagi kue’ untuk oknum tertentu tanpa memikirkan kebutuhan para pedagang. Lihat saja bagaimana mangkraknya pembangunan Pasar Kampung Lalang sampai persoalan Pasar Marelan yang dijadikan ajang bisnis tanpa mengindahkan aturan yang sah,” ungkapnya.

Rahmat Harahap menambahkan, selain pembenahan pasar, Edy-Ijeck diharapkan mampu mewujudkan visi dan misinya melakukan perbaikan di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jaringan jalan serta pembangunan lainnya sesuai kebutuhan. Sehingga Sumut bermatabat seperti nawacita keduanya mampu dirasakan masyarakat Sumut semasa kepemimpinan mereka.

“Kita benar-benar berharap Pak Edy dan Bang Ijeck mampu mewujudkan pembenahan terhadap Provinsi Sumut sesuai visi dan misinya secara bertahap dari berbagai bidang baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan hingga infrastruktur,” katanya.

Pihaknya juga berharap persoalan kesehatan dan pendidikan bisa menjadi fokus utama agar tidak ada lagi ditemukan anak kekurangan gizi hingga tidak memiliki biaya untuk mendapatkan layanan kesehatan. “Baru-baru ini publik dikejutkan adanya peristiwa tiga anak sekolah terbawa arus di Nias. Ini akibat tidak adanya jalan di wilayah itu hingga harus menyebrang sungai. Jadi kita harapkan agar seluruh pemangku kepentingan di setiap daerah bisa melaporkan wilayahnya sehingga porsi anggaran itu bisa diperjuangkan secara bersama-sama,” katanya.

Begitupun di sektor kesehatan yang dirasakan masih mahal dan belum dinikmati seutuhnya oleh masyarakat. “Harapannya Pak Edy bisa membuat kebijakan yang bisa meringankan masyarakat ketika berobat. Dipundak Pak Edy dan Bang Ijeck pula kita berharap jangan ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan tidak sekolah lantaran tidak punya biaya,” ujarnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/