26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Hadeh… 6 Cewek SMP Ngutil di Plaza Medan Fair

Foto: PM Enam cewek SMP tertangkap tangan mengutil pakaian di Plaza Medan Fair, Selasa (11/10/2016).
Foto: PM
Enam cewek SMP tertangkap tangan mengutil pakaian di Plaza Medan Fair, Selasa (11/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Plaza Medan Fair mendadak heboh, Selasa (11/10) sore. Pasalnya, 6 orang cewek ‘ngutil’ barang di tiga toko yang berbeda di pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Medan itu.

Informasi yang dihimpun, tertangkapnya para pelaku yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu saat petugas security curiga melihat gerak-gerik keenamnya.

“Tadi kami lagi jaga bang. Tiba-tiba seorang penjaga toko memanggil kami. Katanya ada 6 orang cewek gerak-geriknya mencurigakan. Saat kami ikuti rupanya benar. Mereka kami tangkap saat mau turun dari lift lantai 3,” ujar Adrianus Marbun, petugas security yang mengamankan para pelaku.

Dari tangan keenamnya turut diamankan barang bukti seperti 7 potong celana, 11 potong baju, 6 jam tangan, 1 pasang sepatu. “Saat kami interogasi mereka mengaku mencuri di 3 toko yang berbeda yakni di KHI, Romp dan Bagus ACC,” katanya lagi.

Keenam pelaku tersebut berisial Ag (13) salah satu pelajar SMP di Medan Petisah, Nuri (20) warga Kuala Simpang, Dw (15), In (15), Er (14) dan An (16) warga Ayahanda. Pasca ditangkap, mereka pun diarak ke Polsek Medan Baru.

“Kami khilaf, Bang. Kami gak punya orang tua makanya mencuri. Rencananya barang itu kami jual untuk biaya hidup. Kasihani kami, Bang. Tolong lepaskan kami, Bang. Kami masih sekolah,” pekik Ag, satu-satunya pelaku yang mengenakan seragam sekolah.

Ditanya apakah sudah sering melancarkan aksinya, mereka mengaku baru pertama kali. Mendengar itu sontak beberapa petugas langsung tertawa. “Baru pertama kali ketahuan iya. Ngaku baru pertama kali. Buat malu orang tua kalian aja. Sudah telpon orang tua kalian cepat,” ucap seorang petugas.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Arya Nusa Hindrawan mengaku masih memeriksa para pelaku. “Kita masih menghubungi keluarganya. Sebab rata-rata pelaku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama,” katanya. (oki/yaa)

Foto: PM Enam cewek SMP tertangkap tangan mengutil pakaian di Plaza Medan Fair, Selasa (11/10/2016).
Foto: PM
Enam cewek SMP tertangkap tangan mengutil pakaian di Plaza Medan Fair, Selasa (11/10/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Plaza Medan Fair mendadak heboh, Selasa (11/10) sore. Pasalnya, 6 orang cewek ‘ngutil’ barang di tiga toko yang berbeda di pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Medan itu.

Informasi yang dihimpun, tertangkapnya para pelaku yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu saat petugas security curiga melihat gerak-gerik keenamnya.

“Tadi kami lagi jaga bang. Tiba-tiba seorang penjaga toko memanggil kami. Katanya ada 6 orang cewek gerak-geriknya mencurigakan. Saat kami ikuti rupanya benar. Mereka kami tangkap saat mau turun dari lift lantai 3,” ujar Adrianus Marbun, petugas security yang mengamankan para pelaku.

Dari tangan keenamnya turut diamankan barang bukti seperti 7 potong celana, 11 potong baju, 6 jam tangan, 1 pasang sepatu. “Saat kami interogasi mereka mengaku mencuri di 3 toko yang berbeda yakni di KHI, Romp dan Bagus ACC,” katanya lagi.

Keenam pelaku tersebut berisial Ag (13) salah satu pelajar SMP di Medan Petisah, Nuri (20) warga Kuala Simpang, Dw (15), In (15), Er (14) dan An (16) warga Ayahanda. Pasca ditangkap, mereka pun diarak ke Polsek Medan Baru.

“Kami khilaf, Bang. Kami gak punya orang tua makanya mencuri. Rencananya barang itu kami jual untuk biaya hidup. Kasihani kami, Bang. Tolong lepaskan kami, Bang. Kami masih sekolah,” pekik Ag, satu-satunya pelaku yang mengenakan seragam sekolah.

Ditanya apakah sudah sering melancarkan aksinya, mereka mengaku baru pertama kali. Mendengar itu sontak beberapa petugas langsung tertawa. “Baru pertama kali ketahuan iya. Ngaku baru pertama kali. Buat malu orang tua kalian aja. Sudah telpon orang tua kalian cepat,” ucap seorang petugas.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Arya Nusa Hindrawan mengaku masih memeriksa para pelaku. “Kita masih menghubungi keluarganya. Sebab rata-rata pelaku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama,” katanya. (oki/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/