32 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Vaksinasi di Sumut Sudah 51,38 Persen, Covid Tersisa 196 Kasus

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumatera Utara kembali mencatatkan penurunan kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19, Kamis (11/11). Di mana, saat ini tinggal menyisakan 196 kasus atau turun 18 penderita dari Selasa (9/11) kemarin, yang masih berjumlah 214 orang.

Ismail Lubis, Kepala Dinas Kesehatan Sumut.

Jumlah ini didapat, dari update data harian Covid-19 milik Kementerian Kesehatan RI, yang menyebut jika Provinsi Sumut hanya memeroleh penambahan tujuh kasus baru konfirmasi positif, sehingga akumulasinya menjadi 105.927 orang.

Kemudian untuk kasus sembuh, diperoleh penambahan lebih banyak sebesar 18 orang, sehingga menjadi 102.842 orang Sedangkan kasus kematian masih bertahan di angka 2.889 orang.

Sementara itu berdasarkan data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, jumlah kasus aktif yang ada di ibu kota Provinsi Sumut ini, tinggal menyisakan 70 orang pasien Covid-19 yang dirawat.

Adapun penambahan kasus baru positif berjumlah tiga orang menjadi 48.047 kasus; kasus sembuh bertambah sembilan orang menjadi 47.060; dan kasus kematian tetap bertahan di angka 917 orang. Kendati kasus Covid-19 Sumut terus melandai, upaya vaksinasi masih terus digalakkan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, mengaku bahwa capaian vaksinasi yang telah diperoleh hingga saat ini sudah 51,38 persen, seiring terus masifnya kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan berbagai pihak di daerah tersebut.”Untuk dosis pertama sudah mencapai 51,38 persen. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 31 persen,” katanya menjawab wartawan.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika Pemerintah Provinsi Sumut terus menggenjot vaksinasi untuk mencapai target 70 persen hingga akhir 2021, untuk mewujudkan herd immunity. Menurutnya, sejauh ini pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sudah jauh lebih baik, bahkan begitu antusias untuk divaksin.”Terkadang tanpa perlu dilakukan imbauan-imbauan, banyak masyarakat yang datang sendiri untuk vaksin dan menanyakan ke kita dimana tempat vaksinasi massal,” jelasnya.

Meskipun demikian, Ismail mengimbau warga yang sudah menjalani vaksinasi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.”Sehingga kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus Covid-19 hilang dari Sumut,” pungkasnya.

Nias Belum Capai 50 Persen

Sementara itu, dari cakupan vaksinasi seluruh Sumatera Utara yang mencapai 51,38 persen tersebut, diantaranya Nias Utara baru mencapai 18 persen.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, vaksinasi di Kepulauan Nias belum mencapai 50 persen. Sehingga, di Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu, pihaknya bersama Kodam I/BB menggelar vaksinasi massal di Kepulauan Nias.

‘’Kabupaten yang capaian vaksinasinya masih rendah adalah Nias Utara, yakni baru 18 persen. Diharapkan dengan peningkatan tenaga vaksinator di Nias Utara ini, target kita di akhir Desember 2021 mencapai 70 persen sesuai instruksi Pemerintah Pusat,” harap Panca, usai vaksinasi massal di daerah tersebut, Rabu (10/11).

Dikatakannya, TNI dan Polri menargetkan 10.000 dosis vaksin yang diberikan kepada warga di Kepulaan Nias, termasuk juga di daerah terpencil yang menjadi prioritas utama vaksinasi.

“Tim yang ada harus solid, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar bersinergi dalam mengejar capaian vaksinasi di seluruh wilayah, pendataan agar terus mendapat pendampingan dari Dinas Kependudukan, demikian juga sistim jaringan internet,” tegasnya.

Panca menilai, antusias masyarakat sangat tinggi, hal ini menjadi kunci sukses percepatan vaksin karena masyarakat bersemangat. “Kita juga mengimbau menjelang Natal dan Tahun Baru masyarakat untuk tidak bereforia dalam merayakan, karena kita tidak ingin warga yang sudah di vaksin abai protokol kesehatan (Prokes) akan berdampak kepada masyarakat yang lain,” pungkasnya.

Sedangkan secara nasional, sebanyak 209 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan kepada target sasaran vaksinasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 persen atau 128 juta orang sudah disuntik dosis pertama dan 39 persen atau 81 juta orang sudah disuntik dosis kedua.

“Artinya PR kita kan masih ada 40 persen masyarakat yang belum dapat dosis vaksin pertama ya,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9IKP_ID, Kamis (11/11).

Nadia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah harus terus melakukan edukasi dan motivasi agar masyarakat bersedia divaksinasi. “Semua orang yang di sekitar kita harus divaksin, itulah prioritas kita saat ini mengejar dulu yang mengejar dosis satu dan dosis kedua,” ujarnya.

Nadia mengatakan, ke depannya, selama mengejar vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua, pemerintah akan memastikan perlindungan bagi kelompok rentan dengan melaksanakan booster vaksin. “Dan kembali lagi bahwa yang kita prioritaskan untuk penambahan booster ini adalah kelompok yang paling rentan yaitu lansia,” ucapnya.

Berdasarkan data Kemenkes hingga Rabu (10/11), jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 81.275.819 orang atau 39,03 persen dari total target sasaran vaksinasi. Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni 127.805.106 orang atau 61,37 persen.

Adapun sasaran vaksinasi yang sudah ditetapkan pemerintah sebanyak 208.265.720 orang. Orang yang divaksin sejauh ini terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Peringkat Indonesia di Dunia Naik

Kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik dalam 3 bulan terakhir. Terus membaiknya perkembangan penanganan Covid-19 membuat Indonesia mendapat pengakuan dunia internasional.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, pencapaian ini hasil kerja keras bersama seluruh lapisan masyarakat. Hal itu terbukti dalam ranking internasional.

“Indonesia terus mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dalam peringkat yang disusun oleh Nikkei, Indonesia berada di peringkat 41 naik dari peringkat 54,” kata Prof Wiku secara daring, Kamis (11/11).

Naiknya peringkat tersebut menempatkan Indonesia di peringkat tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Selain itu, berdasarkan penilaian dari Badan Kesehatan Dunia atau Wolrd Health Organization (WHO), menyatakan per tanggal 3 November 2021, seluruh provinsi di Indonesia berada di tingkat penularan komunitas level 1.

“Pencapaian ini perlu untuk dipertahankan melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah. Sehingga pandemi Covid-19 dapat terus terkendali dan ekonomi nasional dapat pulih dan tumbuh,” jelasnya. (kps/dwi/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumatera Utara kembali mencatatkan penurunan kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19, Kamis (11/11). Di mana, saat ini tinggal menyisakan 196 kasus atau turun 18 penderita dari Selasa (9/11) kemarin, yang masih berjumlah 214 orang.

Ismail Lubis, Kepala Dinas Kesehatan Sumut.

Jumlah ini didapat, dari update data harian Covid-19 milik Kementerian Kesehatan RI, yang menyebut jika Provinsi Sumut hanya memeroleh penambahan tujuh kasus baru konfirmasi positif, sehingga akumulasinya menjadi 105.927 orang.

Kemudian untuk kasus sembuh, diperoleh penambahan lebih banyak sebesar 18 orang, sehingga menjadi 102.842 orang Sedangkan kasus kematian masih bertahan di angka 2.889 orang.

Sementara itu berdasarkan data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, jumlah kasus aktif yang ada di ibu kota Provinsi Sumut ini, tinggal menyisakan 70 orang pasien Covid-19 yang dirawat.

Adapun penambahan kasus baru positif berjumlah tiga orang menjadi 48.047 kasus; kasus sembuh bertambah sembilan orang menjadi 47.060; dan kasus kematian tetap bertahan di angka 917 orang. Kendati kasus Covid-19 Sumut terus melandai, upaya vaksinasi masih terus digalakkan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, mengaku bahwa capaian vaksinasi yang telah diperoleh hingga saat ini sudah 51,38 persen, seiring terus masifnya kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan berbagai pihak di daerah tersebut.”Untuk dosis pertama sudah mencapai 51,38 persen. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 31 persen,” katanya menjawab wartawan.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika Pemerintah Provinsi Sumut terus menggenjot vaksinasi untuk mencapai target 70 persen hingga akhir 2021, untuk mewujudkan herd immunity. Menurutnya, sejauh ini pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sudah jauh lebih baik, bahkan begitu antusias untuk divaksin.”Terkadang tanpa perlu dilakukan imbauan-imbauan, banyak masyarakat yang datang sendiri untuk vaksin dan menanyakan ke kita dimana tempat vaksinasi massal,” jelasnya.

Meskipun demikian, Ismail mengimbau warga yang sudah menjalani vaksinasi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.”Sehingga kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus Covid-19 hilang dari Sumut,” pungkasnya.

Nias Belum Capai 50 Persen

Sementara itu, dari cakupan vaksinasi seluruh Sumatera Utara yang mencapai 51,38 persen tersebut, diantaranya Nias Utara baru mencapai 18 persen.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, vaksinasi di Kepulauan Nias belum mencapai 50 persen. Sehingga, di Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu, pihaknya bersama Kodam I/BB menggelar vaksinasi massal di Kepulauan Nias.

‘’Kabupaten yang capaian vaksinasinya masih rendah adalah Nias Utara, yakni baru 18 persen. Diharapkan dengan peningkatan tenaga vaksinator di Nias Utara ini, target kita di akhir Desember 2021 mencapai 70 persen sesuai instruksi Pemerintah Pusat,” harap Panca, usai vaksinasi massal di daerah tersebut, Rabu (10/11).

Dikatakannya, TNI dan Polri menargetkan 10.000 dosis vaksin yang diberikan kepada warga di Kepulaan Nias, termasuk juga di daerah terpencil yang menjadi prioritas utama vaksinasi.

“Tim yang ada harus solid, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar bersinergi dalam mengejar capaian vaksinasi di seluruh wilayah, pendataan agar terus mendapat pendampingan dari Dinas Kependudukan, demikian juga sistim jaringan internet,” tegasnya.

Panca menilai, antusias masyarakat sangat tinggi, hal ini menjadi kunci sukses percepatan vaksin karena masyarakat bersemangat. “Kita juga mengimbau menjelang Natal dan Tahun Baru masyarakat untuk tidak bereforia dalam merayakan, karena kita tidak ingin warga yang sudah di vaksin abai protokol kesehatan (Prokes) akan berdampak kepada masyarakat yang lain,” pungkasnya.

Sedangkan secara nasional, sebanyak 209 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan kepada target sasaran vaksinasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 persen atau 128 juta orang sudah disuntik dosis pertama dan 39 persen atau 81 juta orang sudah disuntik dosis kedua.

“Artinya PR kita kan masih ada 40 persen masyarakat yang belum dapat dosis vaksin pertama ya,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9IKP_ID, Kamis (11/11).

Nadia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah harus terus melakukan edukasi dan motivasi agar masyarakat bersedia divaksinasi. “Semua orang yang di sekitar kita harus divaksin, itulah prioritas kita saat ini mengejar dulu yang mengejar dosis satu dan dosis kedua,” ujarnya.

Nadia mengatakan, ke depannya, selama mengejar vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua, pemerintah akan memastikan perlindungan bagi kelompok rentan dengan melaksanakan booster vaksin. “Dan kembali lagi bahwa yang kita prioritaskan untuk penambahan booster ini adalah kelompok yang paling rentan yaitu lansia,” ucapnya.

Berdasarkan data Kemenkes hingga Rabu (10/11), jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 81.275.819 orang atau 39,03 persen dari total target sasaran vaksinasi. Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni 127.805.106 orang atau 61,37 persen.

Adapun sasaran vaksinasi yang sudah ditetapkan pemerintah sebanyak 208.265.720 orang. Orang yang divaksin sejauh ini terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Peringkat Indonesia di Dunia Naik

Kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik dalam 3 bulan terakhir. Terus membaiknya perkembangan penanganan Covid-19 membuat Indonesia mendapat pengakuan dunia internasional.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, pencapaian ini hasil kerja keras bersama seluruh lapisan masyarakat. Hal itu terbukti dalam ranking internasional.

“Indonesia terus mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dalam peringkat yang disusun oleh Nikkei, Indonesia berada di peringkat 41 naik dari peringkat 54,” kata Prof Wiku secara daring, Kamis (11/11).

Naiknya peringkat tersebut menempatkan Indonesia di peringkat tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Selain itu, berdasarkan penilaian dari Badan Kesehatan Dunia atau Wolrd Health Organization (WHO), menyatakan per tanggal 3 November 2021, seluruh provinsi di Indonesia berada di tingkat penularan komunitas level 1.

“Pencapaian ini perlu untuk dipertahankan melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah. Sehingga pandemi Covid-19 dapat terus terkendali dan ekonomi nasional dapat pulih dan tumbuh,” jelasnya. (kps/dwi/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/