28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pemko Medan Kerjasama Penanganan Sampah, Rizki Lubis Minta Semua Pihak Berkolaborasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku menyambut baik setiap dukungan yang datang dari seluruh pihak untuk berkontribusi dalam penanganan persoalan sampah di Kota Medan. Sebab melalui kolaborasi yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih optimal serta mendatangkan berbagai manfaat, terutama bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menerima kedatangan Mr Song Changguang selaku Vice President China Tianying Inc (CNTY) di Balai Kota Medan, Kamis (12/1) petang.

Diketahui, CNTY merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri kota dan pemulihan sumber daya serta bidang perkembangan teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi.

Diungkapkan Bobby Nasution, selama ini telah banyak tawaran yang masuk kepada Pemko Medan terkait penanganan persoalan persampahan. Oleh karena itu, Pemko Medan ingin tawaran kerja sama yang ditujukan CNTY bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam menangani masalah persampahan di Kota Medan.

“Kami harap apa yang ditawarkan hari ini bisa menjadi jawaban kita bersama dalam menangani persoalan sampah di Kota Medan,” ucap Bobby Nasution didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait masalah terkait di lingkungan Pemko Medan.

Pada kesempatan itu, Bobby Nasution pun mengutarakan sejumlah kesepakatan dan penawaran agar kerjasama yang ditawarkan bisa segera diwujudkan. Sebab, Bobby mengaku tidak ingin pertemuan dan kolaborasi yang ingin dibangun justru tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

“Kami ingin hal-hal terkait yang kami sampaikan bisa dipertimbangkan untuk kesepakatan bersama. Pertama, kami ingin kita lebih dahulu menyepakati MoU Feasibility Studi (FS), baru MoU proyeknya. Sebab kita ingin kejelasan dan demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi IV DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan Bobby Nasution, bahwa dalam menjalin kerjasama, Pemko Medan harus terlebih dahulu menyepakati MoU Feasibility Studi (FS) sebelum menyepakati MoU proyek pengerjaan.

Politisi muda Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya di DPRD Medan tentunya sangat menghargai setiap pihak yang mau berkolaborasi dengan Pemko Medan, apalagi dalam konteks penanganan masalah sampah yang merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Namun dalam setiap kerjasama yang dilakukan, harus terlebih dahulu melewati kajian. Bila memang kajian kerjasama yang akan dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan Pemko Medan, baru lah kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan menandatangani kesepakatan MoU pengerjaan.

“Tentu setiap pekerjaan yang dilakukan harus melalui kajian ataupun feasibility studi. Bila sesuai dengan program yang diharapkan Pemko Medan, maka tentu kerjasama itu layak untuk ditindaklanjuti. Bila belum sesuai, maka tentu harus melalui perbaikan-perbaikan terlebih dahulu,” kata Rizki Lubis kepada Sumut Pos, Jumat (13/1).

Disebutkan Rizki, persampahan adalah masalah yang cukup kompleks di Kota Medan. Mulai dari masalah TPS sementara, masalah pengangkutan sampah, hingga ketersediaan TPA. Oleh sebab itu, setiap pihak yang ingin bekerjasama dengan Pemko Medan harus memahami masalah persampahan di Kota Medan dari hulu hingga hilir.

“Barulah pihak yang ingin bekerjasama dapat memberi penawaran, solusi apa yang bisa mereka berikan dan fokusnya kemana, apakah ke pengelolaan di TPA atau yang lainnya,” tuturnya.

Rizki juga terus mendorong setiap pihak untuk berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam hal pembangunan, termasuk dalam penanganan masalah sampah.

“Kolaborasi seperti inilah yang kita harapkan. Semakin banyak yang berkolaborasi dengan Pemko Medan, maka pembangunan di Kota Medan akan lebih cepat terwujud. Tentunya, setiap kolaborasi harus dimatangkan terlebih dahulu,” pungkasnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku menyambut baik setiap dukungan yang datang dari seluruh pihak untuk berkontribusi dalam penanganan persoalan sampah di Kota Medan. Sebab melalui kolaborasi yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih optimal serta mendatangkan berbagai manfaat, terutama bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menerima kedatangan Mr Song Changguang selaku Vice President China Tianying Inc (CNTY) di Balai Kota Medan, Kamis (12/1) petang.

Diketahui, CNTY merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri kota dan pemulihan sumber daya serta bidang perkembangan teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi.

Diungkapkan Bobby Nasution, selama ini telah banyak tawaran yang masuk kepada Pemko Medan terkait penanganan persoalan persampahan. Oleh karena itu, Pemko Medan ingin tawaran kerja sama yang ditujukan CNTY bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dalam menangani masalah persampahan di Kota Medan.

“Kami harap apa yang ditawarkan hari ini bisa menjadi jawaban kita bersama dalam menangani persoalan sampah di Kota Medan,” ucap Bobby Nasution didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait masalah terkait di lingkungan Pemko Medan.

Pada kesempatan itu, Bobby Nasution pun mengutarakan sejumlah kesepakatan dan penawaran agar kerjasama yang ditawarkan bisa segera diwujudkan. Sebab, Bobby mengaku tidak ingin pertemuan dan kolaborasi yang ingin dibangun justru tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

“Kami ingin hal-hal terkait yang kami sampaikan bisa dipertimbangkan untuk kesepakatan bersama. Pertama, kami ingin kita lebih dahulu menyepakati MoU Feasibility Studi (FS), baru MoU proyeknya. Sebab kita ingin kejelasan dan demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi IV DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan Bobby Nasution, bahwa dalam menjalin kerjasama, Pemko Medan harus terlebih dahulu menyepakati MoU Feasibility Studi (FS) sebelum menyepakati MoU proyek pengerjaan.

Politisi muda Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya di DPRD Medan tentunya sangat menghargai setiap pihak yang mau berkolaborasi dengan Pemko Medan, apalagi dalam konteks penanganan masalah sampah yang merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Namun dalam setiap kerjasama yang dilakukan, harus terlebih dahulu melewati kajian. Bila memang kajian kerjasama yang akan dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan Pemko Medan, baru lah kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan menandatangani kesepakatan MoU pengerjaan.

“Tentu setiap pekerjaan yang dilakukan harus melalui kajian ataupun feasibility studi. Bila sesuai dengan program yang diharapkan Pemko Medan, maka tentu kerjasama itu layak untuk ditindaklanjuti. Bila belum sesuai, maka tentu harus melalui perbaikan-perbaikan terlebih dahulu,” kata Rizki Lubis kepada Sumut Pos, Jumat (13/1).

Disebutkan Rizki, persampahan adalah masalah yang cukup kompleks di Kota Medan. Mulai dari masalah TPS sementara, masalah pengangkutan sampah, hingga ketersediaan TPA. Oleh sebab itu, setiap pihak yang ingin bekerjasama dengan Pemko Medan harus memahami masalah persampahan di Kota Medan dari hulu hingga hilir.

“Barulah pihak yang ingin bekerjasama dapat memberi penawaran, solusi apa yang bisa mereka berikan dan fokusnya kemana, apakah ke pengelolaan di TPA atau yang lainnya,” tuturnya.

Rizki juga terus mendorong setiap pihak untuk berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam hal pembangunan, termasuk dalam penanganan masalah sampah.

“Kolaborasi seperti inilah yang kita harapkan. Semakin banyak yang berkolaborasi dengan Pemko Medan, maka pembangunan di Kota Medan akan lebih cepat terwujud. Tentunya, setiap kolaborasi harus dimatangkan terlebih dahulu,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/