25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Konsolidasi Saksi di Masa Tenang

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa tenang Pemilu serentak 2019 yang berlangsung mulai besok, Minggu (14/4), hingga Selasa (16/4), dimanfaatkan tim kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk melakukan konsolidasi. Selain konsolidasi dalam menyiapkan saksi-saksi di seluruh tempat pemungutan suara (TPS), juga fokus dalam menjaga kemenangan.

Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, idealnya di masa tenang ini memastikan bahwa tidak ada lagi gerakan-gerakan dari pihak lain yang mengganggu ketenangan. “Namanya juga hari tenang tentu kita harus memulai tradisi politik yang baik. Sebab kita sudah diberikan waktu cukup panjang untuk kampanye, sebenarnya itu sudah sangat cukup buat kita. Tidak mungkin lagi kita kenalkan Pak Jokowi dengan program-programnya di hari tenang,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (12/4).

Meski begitu, saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi saksi-saksi TPS pada 17 April nanti. Dan sekarang ini tahapan tersebut, menurut dia sudah hampir rampung. “Sudah di angka 95 persen, tinggal melengkapi saja dan dipastikan pada hari tenang sudah rampung seratus persen rekrutmennya,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, untuk penguatan di bidang lain yakni basis-basis konstituen sudah terkonsolidasi dan memastikan tidak ada lagi gangguan dari pihak manapun. “Termasuk menjaga kemenangan (Jokowi-Ma’ruf), dalam artian supaya tidak ada godaan-godaan lagi. Ibarat calon pengantin, 17 April nanti sudah ijab kabul tapi jangan malah diambil orang. Inilah yang lebih kami lakukan,” katanya.

Menurut Sutrisno, sembari menunggu hari pencoblosan yang tinggal lima hari lagi, pihaknya akan melakukan cipta kondisi yang positif tentang Pemilu 2019. “Toh selesai mencoblos nanti, setelah dapat gambaran tentang hasil pilpres, kita kembali lagi menjadi saudara, menjadi tetangga dan menjadi bagian dari masyarakat kolektif yang sekian lama hidup berdampingan. Suasananya harus kembali normal, tidak ada sekat-sekat lagi. Itulah yang akan kami lakukan dalam hari tenang ini,” pungkasnya.

Optimisme senada disampaikan Direktur Relawan Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Sumut, Sugiat Santoso. Dikatakan dia, saat ini pihaknya lagi menyolidkan seluruh perangkat hingga ke level terbawah, menyiapkan semaksimal mungkin sanksi pilpres dan pileg, menjaga kondusifitas jelang pemilu yang berpotensi terjadi polemik.

“Kemudian memantau bilamana ada potensi kecurangan oleh pihak lawan, baik pada pilpres maupun pileg. Apalagi baru-baru ini viral indikasi kecurangan di Selangor, Malaysia, di mana ada surat suara yang tercoblos. Bukan tidak mungkin di beberapa daerah pedalaman terjadi kasus serupa,” katanya.

Wakil Ketua Partai Gerindra Sumut itu percaya diri, pada masa tenang ini tim sukses Prabowo-Sandi juga tinggal menjaga kemenangan yang sudah ada di depan mata. “Kami optimis (memenangkan Prabowo-Sandi) di Sumut, dan insyaallah hasilnya secara nasional juga menang sembari sekarang ini banyak kegiatan internal saja. Seperti penguatan saksi-saksi sehingga mereka bisa bekerja profesional dan dapat mengawal suara mulai dari TPS hingga ke KPU,” katanya.

Pengamat politik dari USU, Dr Warjio menilai, banyak hal yang bisa dilakukan para tim sukses di masa tenang ini dan tentunya sangat bermanfaat dalam persiapan dalam memenangkan persaingan merebut suara rakyat. “Di antaranya melakukan konsolidasi internal. Bukan hanya berlaku bagi para tim sukses Capres tapi juga bisa dilakukan para caleg. Karena konsolidasi merupakan hal penting dalam persiapan menjelang Pemilu,” kata Warjio kepada Sumut Pos, Jumat (12/4).

Menurutnya, selain konsolidasi para tim sukses Capres dan Cawapres, momen ini juga harus bisa dimanfaatkan untuk evaluasi atau koreksi hal-hal yang dianggap kurang maksimal dalam masa kampanye lalu. “Saat evaluasi itulah mereka bisa melihat secara jernih, apa-apa saja yang harus mereka benahi. Itu penting,” tuturnya.

Selain itu, kata Warjio, memantau perkembangan dari kinerja KPU, Bawaslu, Panwas dan semua pihak yang terlibat sebagai penyelenggara pemilu, juga merupakan hal yang mutlak dilakukan. “Karena sebenarnya, kesuksesan penyelenggaraan Pemilu itu bukan hanya merupakan tanggung jawab KPU sendiri, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, khususnya para peserta Pemilu itu sendiri. Tim sukses harus turut dalam memantau jalannya perkembangan persiapan menjelang hari pencoblosan. Bahkan saat dan setelah pencoblosan, tetap masih harus dipantau,” jelasnya.

Tak sampai di situ, menciptakan suasana tenang dan kondusif menjelang Pemilu juga menjadi tanggung jawab para peserta pemilu beserta para tim suksesnya. “Suhu politik sangat memanas saat menjelang pemilu, khususnya saat kampanye dan para tim sukses turut andil dalam panasnya suhu politik itu. Sekarang, tugas mereka jugalah untuk menciptakan suasana yang tenang dengan suhu yang lebih mendingin hingga tercipta suasana yang lebih kondusif,” tegasnya.

Ditambahkan Warjio, ada beberapa hal yang dapat dilakukan tim sukses dalam menciptakan suasana tenang dalam hari yang telah ditentukan sebagai minggu tenang. Salah satu contohnya yakni dengan menertibkan sendiri atribut-atribut atau APK peserta pemilu yang diusungnya yang masih terpasang usai masa kampanye. “Karena melakukan penertiban atribut-atribut peserta pemilu selama masa tenang itu bukan hanya merupakan tanggung jawab dari Bawaslu dan pemerintah daerah setempat. Tetapi juga merupakan tanggung jawab para peserta pemilu itu sendiri dan para tim suksesnya sebagai bentuk etika dan itikad baik dalam menghormati ketentuan yang telah disepakati bersama,” tutupnya. (prn/mag-1)

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa tenang Pemilu serentak 2019 yang berlangsung mulai besok, Minggu (14/4), hingga Selasa (16/4), dimanfaatkan tim kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk melakukan konsolidasi. Selain konsolidasi dalam menyiapkan saksi-saksi di seluruh tempat pemungutan suara (TPS), juga fokus dalam menjaga kemenangan.

Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, idealnya di masa tenang ini memastikan bahwa tidak ada lagi gerakan-gerakan dari pihak lain yang mengganggu ketenangan. “Namanya juga hari tenang tentu kita harus memulai tradisi politik yang baik. Sebab kita sudah diberikan waktu cukup panjang untuk kampanye, sebenarnya itu sudah sangat cukup buat kita. Tidak mungkin lagi kita kenalkan Pak Jokowi dengan program-programnya di hari tenang,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (12/4).

Meski begitu, saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi saksi-saksi TPS pada 17 April nanti. Dan sekarang ini tahapan tersebut, menurut dia sudah hampir rampung. “Sudah di angka 95 persen, tinggal melengkapi saja dan dipastikan pada hari tenang sudah rampung seratus persen rekrutmennya,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, untuk penguatan di bidang lain yakni basis-basis konstituen sudah terkonsolidasi dan memastikan tidak ada lagi gangguan dari pihak manapun. “Termasuk menjaga kemenangan (Jokowi-Ma’ruf), dalam artian supaya tidak ada godaan-godaan lagi. Ibarat calon pengantin, 17 April nanti sudah ijab kabul tapi jangan malah diambil orang. Inilah yang lebih kami lakukan,” katanya.

Menurut Sutrisno, sembari menunggu hari pencoblosan yang tinggal lima hari lagi, pihaknya akan melakukan cipta kondisi yang positif tentang Pemilu 2019. “Toh selesai mencoblos nanti, setelah dapat gambaran tentang hasil pilpres, kita kembali lagi menjadi saudara, menjadi tetangga dan menjadi bagian dari masyarakat kolektif yang sekian lama hidup berdampingan. Suasananya harus kembali normal, tidak ada sekat-sekat lagi. Itulah yang akan kami lakukan dalam hari tenang ini,” pungkasnya.

Optimisme senada disampaikan Direktur Relawan Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Sumut, Sugiat Santoso. Dikatakan dia, saat ini pihaknya lagi menyolidkan seluruh perangkat hingga ke level terbawah, menyiapkan semaksimal mungkin sanksi pilpres dan pileg, menjaga kondusifitas jelang pemilu yang berpotensi terjadi polemik.

“Kemudian memantau bilamana ada potensi kecurangan oleh pihak lawan, baik pada pilpres maupun pileg. Apalagi baru-baru ini viral indikasi kecurangan di Selangor, Malaysia, di mana ada surat suara yang tercoblos. Bukan tidak mungkin di beberapa daerah pedalaman terjadi kasus serupa,” katanya.

Wakil Ketua Partai Gerindra Sumut itu percaya diri, pada masa tenang ini tim sukses Prabowo-Sandi juga tinggal menjaga kemenangan yang sudah ada di depan mata. “Kami optimis (memenangkan Prabowo-Sandi) di Sumut, dan insyaallah hasilnya secara nasional juga menang sembari sekarang ini banyak kegiatan internal saja. Seperti penguatan saksi-saksi sehingga mereka bisa bekerja profesional dan dapat mengawal suara mulai dari TPS hingga ke KPU,” katanya.

Pengamat politik dari USU, Dr Warjio menilai, banyak hal yang bisa dilakukan para tim sukses di masa tenang ini dan tentunya sangat bermanfaat dalam persiapan dalam memenangkan persaingan merebut suara rakyat. “Di antaranya melakukan konsolidasi internal. Bukan hanya berlaku bagi para tim sukses Capres tapi juga bisa dilakukan para caleg. Karena konsolidasi merupakan hal penting dalam persiapan menjelang Pemilu,” kata Warjio kepada Sumut Pos, Jumat (12/4).

Menurutnya, selain konsolidasi para tim sukses Capres dan Cawapres, momen ini juga harus bisa dimanfaatkan untuk evaluasi atau koreksi hal-hal yang dianggap kurang maksimal dalam masa kampanye lalu. “Saat evaluasi itulah mereka bisa melihat secara jernih, apa-apa saja yang harus mereka benahi. Itu penting,” tuturnya.

Selain itu, kata Warjio, memantau perkembangan dari kinerja KPU, Bawaslu, Panwas dan semua pihak yang terlibat sebagai penyelenggara pemilu, juga merupakan hal yang mutlak dilakukan. “Karena sebenarnya, kesuksesan penyelenggaraan Pemilu itu bukan hanya merupakan tanggung jawab KPU sendiri, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, khususnya para peserta Pemilu itu sendiri. Tim sukses harus turut dalam memantau jalannya perkembangan persiapan menjelang hari pencoblosan. Bahkan saat dan setelah pencoblosan, tetap masih harus dipantau,” jelasnya.

Tak sampai di situ, menciptakan suasana tenang dan kondusif menjelang Pemilu juga menjadi tanggung jawab para peserta pemilu beserta para tim suksesnya. “Suhu politik sangat memanas saat menjelang pemilu, khususnya saat kampanye dan para tim sukses turut andil dalam panasnya suhu politik itu. Sekarang, tugas mereka jugalah untuk menciptakan suasana yang tenang dengan suhu yang lebih mendingin hingga tercipta suasana yang lebih kondusif,” tegasnya.

Ditambahkan Warjio, ada beberapa hal yang dapat dilakukan tim sukses dalam menciptakan suasana tenang dalam hari yang telah ditentukan sebagai minggu tenang. Salah satu contohnya yakni dengan menertibkan sendiri atribut-atribut atau APK peserta pemilu yang diusungnya yang masih terpasang usai masa kampanye. “Karena melakukan penertiban atribut-atribut peserta pemilu selama masa tenang itu bukan hanya merupakan tanggung jawab dari Bawaslu dan pemerintah daerah setempat. Tetapi juga merupakan tanggung jawab para peserta pemilu itu sendiri dan para tim suksesnya sebagai bentuk etika dan itikad baik dalam menghormati ketentuan yang telah disepakati bersama,” tutupnya. (prn/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/