Penataan Asrama Haji 90 Persen
Sementara, jamaah calon haji Kloter I Embarkasi Medan dijadwalkan mulai memasuki Asrama Haji, Kamis (27/7). Namun hingga kemarin, beberapa pengerjaan renovasi di gedung Raudhah sekaligus pembuatan smoking area serta cafe, taman, gress blok, penataan parkir, pemugaran pagar, pemindahan miniatur Kakbah ke depan agar menjadi ikon Asrama Haji Medan, belum selesai dikerjakan. Terlebih lagi pembangunan gedung 6 lantai di lokasi bekas gedung Jabal Nur, terlihat masih jauh dari kata selesai.
“Pemugaran gedung Raudhah dan pembangunan smoking area sekaligus cafe, dijadwalkan akan selesai sebelum operasional haji. Penataan lingkungan, sesuai kontrak akan selesai 15 Oktober 2017. Namun, 90 persen dari penataan lingkungan, sudah selesai yakni taman, miniatur Kabah, tempat parkir dan juga pagar. Tinggal air mancur di taman dan CCTV saja yang belum,” ujar Kepala UPT Asrama Haji Medan, Sutrisno, Selasa (11/7) siang.
Oleh karena itu, dikatakan Sutrisno, jika penataan lingkungan itu, direncanakan akan dikebut. Rekanan yang mengerjakan penataan lingkungan akan melakukan pengerjaan 20 jam perhari. Namun bila tidak selesai juga, kata Sutrisno, pengerjaan dihentikan selama operasional haji demi kenyamanan jamaah dan kelancaran operasional haji.
Lebih lanjut, Sutrisno menyebutkan, jamaah Calhaj akan diterima di gedung King Abdul Aziz. Setelah itu, jamaah berjalan kaki ke Klinik H Anif untuk pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, jamaah berjalan kaki ke kamar yang sudah disiapkan, di gedung Madinah Almunawaroh, untuk pemondokan.
Disebut Sutrisno kalau di gedung Madinah Almunawwaroh itu, pihaknya telah menyiapkan 167 kamar sekelas hotel bintang 3, yang dilengkapi televisi, AC, pemanas air, teh, kopi, dan gula serta sabun dan pasta gigi kemasan sekali pakai.
“Ada 155 kamar standard, setiap kamar 3 orang, 5 kamar VIP, setiap kamar 2 orang, suami-isteri, 3 kamar superior, setiap kamar 2 orang, juga suami-isteri dan 4 kamar standard plus, setiap kamar 4 orang, 1 keluarga. Khusus untuk kamar di lantai 1, diutamakan untuk Lansia,” jelas Sutrisno.
Selama di Asrama Haji, setiap Calhaj mendapat 3 kali makan dan 3 kali snack. Snack diberi saat tiba di gedung King Abdul Aziz, saat pembekalan dan saat hendak berangkat. Untuk makan, kata Sutrisno, selama berada di Asrama Haji, pagi, siang dan malam. “Untuk ruang makan, juga sudah kita renovasi. Lantainya kita keramik, wastafel ditambah, perangkap serangga elektrik diganti baru semua 6 unit, kamar mandi juga diperbaiki. Selain itu, dapurnya juga kita pugar dengan mengecat tiang-tiang dan pintu dapur, ” tambah Sutrisno.
Sutrisno menyebut, penggunaan fasilitas Asrama Haji, dapat digunakan secara umum dengan sistem sewa, terakhir pada 20 Juli 2017. Di atas tanggal itu, Asrama Haji harus steril. Termasuk pengunjung, hanya jamaah, PPIH, P3IH, dan yang terdaftar saja yang bisa masuk komplek Asrama Haji Medan. (gus/ain/adz)