31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Dua Batak Pegang Pos Penting

Reshuffle yang diwarnai deal-deal politik dan balas jasa itu tercium pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar. Dia menilai reshuffle tidak lebih dari sekadar kompromi politik.

“Saya mengatakan ini sebagai kompromi politik karena secara jelas menggambarkan kedekatan mereka pada elit partai atau tokoh. Seperti Darmin Nasution, kita tahu dia dekat dengan Megawati. Ada pula Pramono Anung,” kata Idil saat dihubungi Rabu (12/8).

Lalu ada Rizal Ramli dan Sofyan Jalil yang dikenal cukup dekat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sementara Luhut Panjaitan menurutnya lebih pada akomodasi jasa politik turut membantu kemenangan Jokowi di pilpres 2014.

Sementara, Mensesneg Pratikno menjelaskan, reshuffle itu didasari pada kebutuhan untuk menghadapi dinamika di tingkat nasional dan global. Terutama karena kondisi ekonomi yang memburuk sehingga membutuhkan respon cepat.

“Dinamika ekonomi yang membutuhkan rekonstruksi yang sangat cepat dari pemerintah. Karena itu presiden merasa perlu melakukan terobosan percepatan kerja-kerja kabinet. Intinya adalah bahwa ada perkembangan situasi yang membutuhkan  personel sesuai kebutuhan,” ujar Pratikno usai menghadiri pelantikan para menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

“Presiden tentu sudah melakukan review selama bebrapa bulan ini. Mereview kerja kabinet,” imbuh mantan Rektor UGM itu. (sam/flo/jpnn)

Reshuffle yang diwarnai deal-deal politik dan balas jasa itu tercium pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar. Dia menilai reshuffle tidak lebih dari sekadar kompromi politik.

“Saya mengatakan ini sebagai kompromi politik karena secara jelas menggambarkan kedekatan mereka pada elit partai atau tokoh. Seperti Darmin Nasution, kita tahu dia dekat dengan Megawati. Ada pula Pramono Anung,” kata Idil saat dihubungi Rabu (12/8).

Lalu ada Rizal Ramli dan Sofyan Jalil yang dikenal cukup dekat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sementara Luhut Panjaitan menurutnya lebih pada akomodasi jasa politik turut membantu kemenangan Jokowi di pilpres 2014.

Sementara, Mensesneg Pratikno menjelaskan, reshuffle itu didasari pada kebutuhan untuk menghadapi dinamika di tingkat nasional dan global. Terutama karena kondisi ekonomi yang memburuk sehingga membutuhkan respon cepat.

“Dinamika ekonomi yang membutuhkan rekonstruksi yang sangat cepat dari pemerintah. Karena itu presiden merasa perlu melakukan terobosan percepatan kerja-kerja kabinet. Intinya adalah bahwa ada perkembangan situasi yang membutuhkan  personel sesuai kebutuhan,” ujar Pratikno usai menghadiri pelantikan para menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

“Presiden tentu sudah melakukan review selama bebrapa bulan ini. Mereview kerja kabinet,” imbuh mantan Rektor UGM itu. (sam/flo/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/