26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Medan Dilanda Cuaca Tak Menentu, Siang Terik, Malam Hujan

HUJAN: Sejumlah pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan di Jalan Gaharu Medan, baru-baru ini. Dalam beberapa hari ke depan, Medan dilanda cuaca tak menentu.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Kota Medan akan mengalami kondisi cuaca yang tak menentu hingga beberapa hari ke depan.

Cuaca yang terjadi yakni panas terik pada siang hari dan hujan di malam hari. Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Martha Rosefina Manurung mengatakan, saat ini Medan sedang memasuki musim kemarau. Suhu udaranya 33 derajat celsius hingga lebih, dengan kecepatan angin 20 km/jam Kondisi cuaca kemarau saat ini cukup pengap hal itu dikarenakan kelembabannya kurang, tetapi masih dalam kategori normal.

“Berdasarkan hasil analisis meteorologi, pagi, siang hingga sore hari kondisi cuaca panas dengan suhu 33 derajat celsius lebih. Namun, dari hasil pemantaun pada pukul 13.00 WIB (kemarin, red) suhu panasnya mencapai 35,4 derajat celsius,” ungkapnya.

Meski dilanda cuaca panas cukup terik di siang hari, sambung dia, hujan diperkirakan akan terjadi dalam kategori ringan hingga sedang, termasuk juga hujan lokal pada malam hari. “Bila dilihat dari kondisi meteorologi wilayah Sumut, berada di wilayah belokan angin. Oleh karenanya, hal ini mengakibatkan berpotensi hujan masih ada,” terang Martha.

Diutarakan dia, kondisi cuaca tak menentu ini tidak hanya terjadi Medan. Melainkan, sejumlah daerah di Sumut seperti Tarutung, Sipirok, Stabat, Kabanjahe/Karo, Lubukpakam, Deliserdang, Kisaran, Rantau Prapat, Sidikalang, Panyabungan, Pangururan dan wilayah lainnya.

“Siang hari diprediksi terjadi hujan di daerah sekitar pegunungan. Untuk itu, dihimbau mewaspadai hujat lebat disertai kilat/petir di pegunungan dan lereng timur yang dapat berpotensi mengakibatkan longsor dan banjir,” tandasnya.

Diketahui, pada tahun lalu atau 2018 dalam periode yang sama yaitu bulan Agustus, wilayah Kota Medan mengalami fase peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Untuk itu, dapat mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak begitu penting. (ris/ila)

HUJAN: Sejumlah pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan di Jalan Gaharu Medan, baru-baru ini. Dalam beberapa hari ke depan, Medan dilanda cuaca tak menentu.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Kota Medan akan mengalami kondisi cuaca yang tak menentu hingga beberapa hari ke depan.

Cuaca yang terjadi yakni panas terik pada siang hari dan hujan di malam hari. Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Martha Rosefina Manurung mengatakan, saat ini Medan sedang memasuki musim kemarau. Suhu udaranya 33 derajat celsius hingga lebih, dengan kecepatan angin 20 km/jam Kondisi cuaca kemarau saat ini cukup pengap hal itu dikarenakan kelembabannya kurang, tetapi masih dalam kategori normal.

“Berdasarkan hasil analisis meteorologi, pagi, siang hingga sore hari kondisi cuaca panas dengan suhu 33 derajat celsius lebih. Namun, dari hasil pemantaun pada pukul 13.00 WIB (kemarin, red) suhu panasnya mencapai 35,4 derajat celsius,” ungkapnya.

Meski dilanda cuaca panas cukup terik di siang hari, sambung dia, hujan diperkirakan akan terjadi dalam kategori ringan hingga sedang, termasuk juga hujan lokal pada malam hari. “Bila dilihat dari kondisi meteorologi wilayah Sumut, berada di wilayah belokan angin. Oleh karenanya, hal ini mengakibatkan berpotensi hujan masih ada,” terang Martha.

Diutarakan dia, kondisi cuaca tak menentu ini tidak hanya terjadi Medan. Melainkan, sejumlah daerah di Sumut seperti Tarutung, Sipirok, Stabat, Kabanjahe/Karo, Lubukpakam, Deliserdang, Kisaran, Rantau Prapat, Sidikalang, Panyabungan, Pangururan dan wilayah lainnya.

“Siang hari diprediksi terjadi hujan di daerah sekitar pegunungan. Untuk itu, dihimbau mewaspadai hujat lebat disertai kilat/petir di pegunungan dan lereng timur yang dapat berpotensi mengakibatkan longsor dan banjir,” tandasnya.

Diketahui, pada tahun lalu atau 2018 dalam periode yang sama yaitu bulan Agustus, wilayah Kota Medan mengalami fase peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Untuk itu, dapat mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak begitu penting. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/