Selain itu, sambung Hendra DS, sinergitas antara personel Satlantas Polrestabes Medan dan Dishub Medan harus ditingkatkan guna mengurai kemacetan maupun kepadatan arus lalu lintas di kota ini.”Jadi koordinasi antara Dishub dan Satlantas ini perlu sekali, dalam mengurai kemacetan arus lalu lintas. Sebagai contoh di Jalan SM Raja tengah pengerjaan pembetonan dan itu proyek nasional, tentu tanpa dikomandoi harusnya dilakukan penjagaan di sana. Tujuannya pada jam-jam sibuk tidak terjadi keruwetan arus lalu lintas,” ungkapnya.
Bila perlu, ia menambahkan, banyak tenaga honor di Dishub Medan yang dapat dimaksimalkan untuk membantu kelancaran arus lalu lintas di Kota Medan. Terutama pada waktu akhir pekan di mana volume kendaraan di Medan begitu tinggi, terlebih pada titik-titik pembangunan yang saat ini ada di kota ini.
“Akibat macet di satu titik, tentu berimbas besar terhadap kemacetan di ruas lainnya. Ini yang saya katakan tadi, tidak perlu ada komando pihak Dishub dan Satlantas turun langsung ke lapangan membantu kelancaran arus lalin,” pungkasnya.
Diketahui, kemacetan arus lalu lintas di Kota Medan kian menjadi-jadi, terutama pada saat akhir pekan. Kepadatan kenderaan cukup gampang terlihat di berbagai persimpangan jalan yang ada, melebihi volume pada hari-hari biasa.
Persimpangan Jalan Platina Raya, misalnya, amatan Sumut Pos pada Minggu (10/9) siang, kenderaan tampak mengular hampir lima kilometer. Tepat di simpang jalan yang bisa mengarah ke Marelan dan Belawan tersebut, terlihat berbagai jenis kenderaan berebut lewat menghindari kemacetan. Alhasil kenderaan pun menumpuk dan terjebak di persimpangan tersebut. Bahkan tak sedikit kenderaan yang memutar arah mencari alternatif jalan lain.
Kadishub Kota Medan Renward Parapat saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (11/9) mengamini akan kondisi ini. Bahkan disebut dia, kemacetan arus lalu lintas saat akhir pekan tidak hanya terjadi di persimpangan Jalan Platina Raya saja. “Memang sekarang ini volume arus lalu lintas pada akhir pekan di Kota Medan begitu tinggi. Kita sudah melihat beberapa titik rawan macet, dan segera berkoordinasi dengan pihak Satlantas Polrestabes Medan,” katanya.
Ia contohkan seperti Jalan Tritura yang saban hari terjadi kemacetan lalu lintas. Menurutnya ada efek dari pembangunan pembetonan jalan yang saat ini sedang dilakukan. “Begitupun saya sudah perintahkan anggota untuk stand by di sana setiap hari. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Kasatlantas, bahwa kami akan segera mengintensifkan anggota di lapangan,” katanya.
Kesempatan itu disampaikannya, kalau ke depan pada akhir pekan akan lebih instensifkan personel di beberapa jalan rawan macet. Kemudian di beberapa ruas jalan pula, akan kita pelajari instensitas kemacetan yang terjadi. “Seperti di patriot depan Kodam luar biasa macetnya sekarang. Jadi sudah coba kita coba rekayasa lalin satu arah di situ. Namun apakah karena sedang ada ujian di BKN, sehingga berimbas ke patriot, kan kita belum tahu,” ungkapnya.
Pihaknya mengajak kesadaran masyarakat dalam berlalulintas, karena tanpa dukungan untuk tertib berkendara kemacaten arus lalu lintas pasti akan terjadi. “Saya contohkan seperti ditiap persimpangan yang tidak ada rambu lalu lintas, justru menjadi biang kemacetan saat ini. Kalau tidak ada pengendara yang mau mengalah, kemacetan pasti sulit diurai. Selain itu juga karena dampak pembangunan yang ada di Medan, sehingga orang mencari ruas alternatif. Alhasil di ruas tersebut terjadi penumpukkan kenderaan,” katanya. (prn/ila)