29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Poldasu Lidik Kebakaran Aksara Plaza

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas pemadam terlihat memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas pemadam terlihat memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan kebakaran di Pasar Tradisional Aksara dan Buana Plaza ditangani Ditreskrimum Poldasu. Sejumlah saksi yang sudah diperiksa Polsek Percut Seituan dan Polresta Medan, bakal menjalani pemeriksaan lanjutan di Poldasu.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, kasus kebakaran ditangani Ditreskrimum Poldasu. “Ke Polda aja. Sudah ditangani Ditreskrimum, ” ujar Mardiaz singkat.

Terpisah, Kanit Subdit I/Kamneg Ditreskrimum Poldasu, Kompol Efendi Jambak bersama sejumlah Personil berpakaian kemeja putih, datang memeriksa. Saat ditanya, Kompol Efendi Jambak mengakui kalau kasus itu diambil alih penyidikannya ke Polda Sumut. Namun, Kompol Efendi mengaku belum dapat berkomentar lebih jauh. “Penyidikan dari Polres, nanti ditarik ke Polda,” ungkapnya singkat. Sebelumnya, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi, yakni Satpam, di antaranya Suherman.

Sementara di halaman belakang gedung Buana Plaza, tampak Direktur Ditreskrimum Poldasu, Kombes Pol Dono Indarto. Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu, berbincang dengan sejumlah Petugas Keamanan Buana Plaza, sembari melihat ke sejumlah sisi gedung Buana Plaza yang sudah dalam kondisi berantakan.

Sekira pukul 11.30 WIB seluruh pekerja dan pemilik toko yang berkumpul di areal parkir Buana Plaza, disuruh keluar. Selanjutnya, sejumlah Petugas Kepolisian memasang Police Line. Bahkan, sebuah mobil patroli, terlihat menyisir Jalan di depan Pasar Aksara dan Buana Plaza, meminta orang tidak berkepentingan, menjauh.

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan, juga terlihat di halaman gedung Buana Plaza. Ketika ditanyai wartawan, diakui oleh seorang Petugas Labfor kalau kedatangan mereka hanya untuk observasi terlebih dahulu.

Disebutnya, pemeriksaan akan dilakukan hari ini, Kamis (14/7) pagi. Pemeriksaan itu, dikatakan Petugas yang enggan menyebut namanya itu, akan dilakukan bersama tim Labfor dari Mabes Polri. “Sebelum pemeriksaan ke dalam, besok kita terlebih dahulu periksa bangunan di luar, bisa atau tidak dimasuki, ” ungkap petugas itu singkat.

Di tengah adanya penanganan kasus kebakaran, Poldasu juga sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi dalam pelaksanaan kerjasama pengelolaan Pasar Aksara dan Buana Plaza.

Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Poldasu, AKBP Nicolas Lilipaly mengakui sudah memintai keterangan beberapa orang dari pihak terkait. Namun, disebut Nicolas jika kasus tersebut, masih dalam proses penyelidikan. Oleh karena itu, disebut Nicolas, dirinya belum dapat memberi keterangan detail. Termasuk soal jumlah dugaan kerugian negara, disebutnya belum dapat disampaikannya.

“Mana hafal saya itu jumlahnya. Masih lidik itu, masih jauh ya, ” ungkap Nicolas singkat. (ain)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas pemadam terlihat memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas pemadam terlihat memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan kebakaran di Pasar Tradisional Aksara dan Buana Plaza ditangani Ditreskrimum Poldasu. Sejumlah saksi yang sudah diperiksa Polsek Percut Seituan dan Polresta Medan, bakal menjalani pemeriksaan lanjutan di Poldasu.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyebutkan, kasus kebakaran ditangani Ditreskrimum Poldasu. “Ke Polda aja. Sudah ditangani Ditreskrimum, ” ujar Mardiaz singkat.

Terpisah, Kanit Subdit I/Kamneg Ditreskrimum Poldasu, Kompol Efendi Jambak bersama sejumlah Personil berpakaian kemeja putih, datang memeriksa. Saat ditanya, Kompol Efendi Jambak mengakui kalau kasus itu diambil alih penyidikannya ke Polda Sumut. Namun, Kompol Efendi mengaku belum dapat berkomentar lebih jauh. “Penyidikan dari Polres, nanti ditarik ke Polda,” ungkapnya singkat. Sebelumnya, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi, yakni Satpam, di antaranya Suherman.

Sementara di halaman belakang gedung Buana Plaza, tampak Direktur Ditreskrimum Poldasu, Kombes Pol Dono Indarto. Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu, berbincang dengan sejumlah Petugas Keamanan Buana Plaza, sembari melihat ke sejumlah sisi gedung Buana Plaza yang sudah dalam kondisi berantakan.

Sekira pukul 11.30 WIB seluruh pekerja dan pemilik toko yang berkumpul di areal parkir Buana Plaza, disuruh keluar. Selanjutnya, sejumlah Petugas Kepolisian memasang Police Line. Bahkan, sebuah mobil patroli, terlihat menyisir Jalan di depan Pasar Aksara dan Buana Plaza, meminta orang tidak berkepentingan, menjauh.

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan, juga terlihat di halaman gedung Buana Plaza. Ketika ditanyai wartawan, diakui oleh seorang Petugas Labfor kalau kedatangan mereka hanya untuk observasi terlebih dahulu.

Disebutnya, pemeriksaan akan dilakukan hari ini, Kamis (14/7) pagi. Pemeriksaan itu, dikatakan Petugas yang enggan menyebut namanya itu, akan dilakukan bersama tim Labfor dari Mabes Polri. “Sebelum pemeriksaan ke dalam, besok kita terlebih dahulu periksa bangunan di luar, bisa atau tidak dimasuki, ” ungkap petugas itu singkat.

Di tengah adanya penanganan kasus kebakaran, Poldasu juga sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi dalam pelaksanaan kerjasama pengelolaan Pasar Aksara dan Buana Plaza.

Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Poldasu, AKBP Nicolas Lilipaly mengakui sudah memintai keterangan beberapa orang dari pihak terkait. Namun, disebut Nicolas jika kasus tersebut, masih dalam proses penyelidikan. Oleh karena itu, disebut Nicolas, dirinya belum dapat memberi keterangan detail. Termasuk soal jumlah dugaan kerugian negara, disebutnya belum dapat disampaikannya.

“Mana hafal saya itu jumlahnya. Masih lidik itu, masih jauh ya, ” ungkap Nicolas singkat. (ain)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/