JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Tim Satgas Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Dalam operasi senyap yang dilakukan Jumat (13/7), tim KPK berhasil mengamankan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih, Jumat (13/7).
Eni dijemput KPK dari rumah Menteri Sosial, Idrus Marham. Ketua KPK Agus Raharjo membenarkannya.
Namun dia tak bersedia menjelaskan secara detail. “Ada kegiatan (OTT) di Jakarta. Tunggu konpers besok,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (13/7).
Dalam OTT itu, KPK juga mengamankan duit sebesar Rp500 juta. “KPK mengamankan uang Rp 500 juta,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan pada konfirmasi terpisah.
Selain Eni, ada 8 orang yang diciduk KPK. Namun belum ada penjelasan siapa saja pihak yang dimaksud.
“Sore tadi KPK mengamankan 9 orang, yang terdiri dari unsur anggota DPR RI, staf ahli, sopir dan pihak swasta,” tutur Basaria.
Basaria menyebut OTT terhadap Eni Maulani Saragih berkaitan dengan tugasnya sebagai anggota dewan. Eni merupakan Wakil Ketua Komisi VII yang berkaitan dengan energi.
“Kami duga terkait dengan tugas di Komisi VII DPR,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, Jumat (13/7/2018).
Dicek dari situs resmi DPR, ruang lingkup Komisi VII DPR adalah energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup. Sedangkan mitra kerjanya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas).
Terpisah, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengaku kasus yang menjerat Eni belum ada kaitannya dengan Mensos Idrus Marham.
“Sejauh ini belum ada. Karena ini baru beberapa jam setelah kita amankan” kata Febri Diansyah di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).
Setelah OTT selesai, tampak Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mendatangi kediaman Idrus. Adi datang pada pukul 19.17 WIB. Adi sempat berbincang dengan petugas yang berjaga di rumah Idrus.
Enam menit kemudian, Adi keluar dari rumah Idrus. Dia tidak menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Idrus.
“Nggak… nggak ada apa-apa,” ucap Adi kepada wartawan di lokasi, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Jumat (13/7) malam.
Pantauan wartawan sejak pukul 18.00 WIB, sudah tak ada lagi aktivitas di rumah Idrus. Hanya terlihat sisa dekorasi ulang tahun di depan pintu rumah Idrus.
Sementara, pihak Golkar menyebut KPK menjemput Eni dari rumah Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham.
“Tidak ada OTT (operasi tangkap tangan) di rumah Mensos, namun lebih tepatnya KPK menjemput ES di rumah Pak Mensos,” kelit Wasekjen Golkar Maman Abdurrahman dalam keterangannya, Jumat (13/7).
Eni dijemput saat menghadiri acara ulang tahun putri Idrus Marham. Kolega Idrus memang diundang datang ke rumahnya.
“Turut hadir di acara itu Mbak ES sekitar pukul 14.00 WIB sebagai tamu undangan beserta saya juga. Sekitar pukul 15.00 WIB datang petugas KPK menemui Mbak ES untuk ikut ke kantor KPK untuk dimintai keterangan dengan menunjukkan sprindik,” sambung Maman.
Namun, Maman mengaku belum mengetahui kasus yang diduga melibatkan Eni hingga harus dijemput KPK.
“Untuk lebih jelasnya terkait kasus ES, kita bisa menunggu keterangan resmi dari KPK,” kata Maman.