25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dewan Minta Renward Diganti

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PARKIR_Puluhan kendaraan parkir di atas trotoar Jalan Cut Mutia Medan, Jumat (13/7) Hal tersebut dilarang kerena menggangu pejalan kaki yang melintas di trotoar jalan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menyoroti kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Medan. Dinas yang dipimpin Renward Parapat ini dinilai kurang konsisten atau ‘angin-anginan’ dalam melaksanakan tugas. Bahkan, kebijakan yang dilakukan hanya gertak sambal.

“Kita melihat Kepala Dinas perhubungan Kota Medan, Renward Parapat dan jajarannya masih sangat jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari kesembrautan parkir di setiap sudut kota Medan yang tidak teratur. Malahan, keberadaan petugas parkir membuat banyak pengendara kesal. Sebab seringkali menimbulkan kemacetan,” ungkap Anggota DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan, kemarin.

Menurut anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, petugas parkir yang sering ditemui di lapangan kebanyakan tidak memakai seragam resmi yang dikeluarkan oleh Dishub Medan. Termasuk, tidak memberikan karcis kepada pengendara ketika membayar uang parkir. Bahkan, jarang menggunakan kartu pengenal atau ID card.

“Kita berharap petugas parkir dari dinas Dishub yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan tentang parkir sehingga ada tanggung jawab dari mereka. Kita sangat sayangkan juga, selama ini jumlah kertas parkir yang dicetak juga tidak jelas, sehingga diduga ada permainan yang membuat PAD parkir tidak mencapai target,” ucap Sekretaris Komisi III DPRD Kota Medan ini.

Oleh sebab itu, kata Boydo diminta kepada Wali Kota Medan mengevaluasi kembali kinerja Kadishub Medan, Renward Parapat. Hal ini lantaran dianggap tidak mampu menata parkir. Selain itu, Renward juga dianggap tidak berani bertindak tegas menindak terminal-terminal liar yang semakin menjamur. Belum lagi, banyak  parkir liar yang mengutip retribusi parkir. Sementara pendapatan dari sektor pengelolaan parkir menurun. “Sempat ada penggembosan ban bagi pengendara roda empat yang melakukan pelanggaran parkir. Namun, saya menilai hal itu hanya untuk menakut-nakuti pengendara saja. Buktinya saat ini sudah tidak ada lagi,” cetu Boydo.

Untuk itu, kata dia, sudah saatnya Wali Kota Medan mengganti kepala dinas yang umurnya terbilang cukup tua dengan yang muda, cerdas, dan punya nyali. Karena, tidak zamannya lagi mengikuti istilah ‘asal bapak senang’. Akan tetapi, kenyataannya berbalik dan tidak mampu mencapai target seperti yang diinginkan.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PARKIR_Puluhan kendaraan parkir di atas trotoar Jalan Cut Mutia Medan, Jumat (13/7) Hal tersebut dilarang kerena menggangu pejalan kaki yang melintas di trotoar jalan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menyoroti kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Medan. Dinas yang dipimpin Renward Parapat ini dinilai kurang konsisten atau ‘angin-anginan’ dalam melaksanakan tugas. Bahkan, kebijakan yang dilakukan hanya gertak sambal.

“Kita melihat Kepala Dinas perhubungan Kota Medan, Renward Parapat dan jajarannya masih sangat jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari kesembrautan parkir di setiap sudut kota Medan yang tidak teratur. Malahan, keberadaan petugas parkir membuat banyak pengendara kesal. Sebab seringkali menimbulkan kemacetan,” ungkap Anggota DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan, kemarin.

Menurut anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, petugas parkir yang sering ditemui di lapangan kebanyakan tidak memakai seragam resmi yang dikeluarkan oleh Dishub Medan. Termasuk, tidak memberikan karcis kepada pengendara ketika membayar uang parkir. Bahkan, jarang menggunakan kartu pengenal atau ID card.

“Kita berharap petugas parkir dari dinas Dishub yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan tentang parkir sehingga ada tanggung jawab dari mereka. Kita sangat sayangkan juga, selama ini jumlah kertas parkir yang dicetak juga tidak jelas, sehingga diduga ada permainan yang membuat PAD parkir tidak mencapai target,” ucap Sekretaris Komisi III DPRD Kota Medan ini.

Oleh sebab itu, kata Boydo diminta kepada Wali Kota Medan mengevaluasi kembali kinerja Kadishub Medan, Renward Parapat. Hal ini lantaran dianggap tidak mampu menata parkir. Selain itu, Renward juga dianggap tidak berani bertindak tegas menindak terminal-terminal liar yang semakin menjamur. Belum lagi, banyak  parkir liar yang mengutip retribusi parkir. Sementara pendapatan dari sektor pengelolaan parkir menurun. “Sempat ada penggembosan ban bagi pengendara roda empat yang melakukan pelanggaran parkir. Namun, saya menilai hal itu hanya untuk menakut-nakuti pengendara saja. Buktinya saat ini sudah tidak ada lagi,” cetu Boydo.

Untuk itu, kata dia, sudah saatnya Wali Kota Medan mengganti kepala dinas yang umurnya terbilang cukup tua dengan yang muda, cerdas, dan punya nyali. Karena, tidak zamannya lagi mengikuti istilah ‘asal bapak senang’. Akan tetapi, kenyataannya berbalik dan tidak mampu mencapai target seperti yang diinginkan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/