26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Mendadak Pingsan, Calhaj Padanglawas Batal Berangkat

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah jemaah calon haji Kloter I berada di kursi roda saat menunggu waktu keberangkatan, dari Embarkasi Medan Asrama Haji Jalan AH Naution Medan, Jumat (28/7). Sebanyak 389 orang jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama asal Medan diberangkatkan menuju Tanah Suci Makkah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang Calon Haji (Calhaj) Kolter 16 Embarkasi Medan asal Padanglawas mendadak pingsan saat prosesi pemberangkatan di Aula I Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Minggu (13/8). Calhaj bernama Sinur Nasution itu pun langsung dilarikan ke klinik. Karena kondisinya tidak cukup baik, Calhaj dengan manifes 111 itu, dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan. Akhirnya, Sinur Nasution pun batal berangkat ke Tanah Suci bersama jamaah Kloter 16 Embarkasi Medan.

“Keberangkatan harus ditunda karena harus diberi perawatan intensif. Sudah kita rujuk ke Rumah Sakit Haji, ” ungkap Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto.

Lebih lanjut dijelaskan Aulianto, calhaj berusia 62 tahun itu tiba-tiba muntah dan tekanan darahnya naik. Selain itu disebut Aulianto, Calhaj yang beralamat di Simanuldang Jae, Padanglawas itu memiliki riwayat hipertensi. Untuk itu, kondisi Calhaj itu harus benar-benar pulih terlebih dahulu baru dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.

“Untuk jamaah berisiko tinggi (risti) di Kloter 17 Embarkasi Medan, berjumlah 295 orang. Untuk kunjungan Poliklinik, sebanyak 39, yang menjalani observasi 3 orang dan sempat dirujuk sebelumnya 1 orang, namun dapat berangkat, ” tandas Aulianto.

Sementara sebelum pemberangkatan, seorang Calhaj menangis di lobi gedung Madina Munawwaroh. Dikabarkan, Calhaj itu kehilangan living cost sebesar 1500 Riyal atau Rp4,5 juta. Oleh karena itu, PPIH Embarkasi Medan bersama beberapa Calhaj, melakukan pencarian. Namun, living cost tersebut tidak dapat ditemukan.

“Kita belum tahu pasti bapak hilangnya di kamar atau di mana. Soalnya tadi sudah kita periksa kamar tempat dia menginap, di kamar 417 di lantai 4. Bahkan sarung bantal dan sprei sudah kita periksa tapi nggak ada juga,” ucap Kasi Kerjasama UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto.

Lebih lanjut, dikatakan Ramlan berdasar keterangan Calhaj itu, hilangnya living cost saat Calhaj itu memperbaiki tas paspornya sambil berjalan. Setelah berhenti dan duduk di lobi, baru Calhaj itu menyadari kalau dia kehilangan living cost. Itu juga yang menurut Ramlan, membuat sedikit kesulitan menentukan lokasi pencarian.

Sementara Kasi Dokumen dan Pendaftaran Haji Kanwil Kemenagsu, Eri Nofa mengaku, kehilangan living cost calhaj itu, sudah didapati solusinya. Disebut Eri, jamaah Kloter 17 Embarkasi Medan sudah sepakat mengumpulkan dana, untuk diberikan pada Calhaj yang kehilangan living cost itu. “Untuk Kloter 17 ini, ada 9 rombongan. Sudah sepakat mengumpul dana untuk diserahkan pada Calhaj yang kehilangan living cost. Sejauh ini, dari rombongan 9 saja, sudah terkumpul Rp1,5 juta. Untuk itu, Insya Allah tidak ada masalah, ” ujar Eri. (ain/adz)

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah jemaah calon haji Kloter I berada di kursi roda saat menunggu waktu keberangkatan, dari Embarkasi Medan Asrama Haji Jalan AH Naution Medan, Jumat (28/7). Sebanyak 389 orang jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama asal Medan diberangkatkan menuju Tanah Suci Makkah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang Calon Haji (Calhaj) Kolter 16 Embarkasi Medan asal Padanglawas mendadak pingsan saat prosesi pemberangkatan di Aula I Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Minggu (13/8). Calhaj bernama Sinur Nasution itu pun langsung dilarikan ke klinik. Karena kondisinya tidak cukup baik, Calhaj dengan manifes 111 itu, dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan. Akhirnya, Sinur Nasution pun batal berangkat ke Tanah Suci bersama jamaah Kloter 16 Embarkasi Medan.

“Keberangkatan harus ditunda karena harus diberi perawatan intensif. Sudah kita rujuk ke Rumah Sakit Haji, ” ungkap Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto.

Lebih lanjut dijelaskan Aulianto, calhaj berusia 62 tahun itu tiba-tiba muntah dan tekanan darahnya naik. Selain itu disebut Aulianto, Calhaj yang beralamat di Simanuldang Jae, Padanglawas itu memiliki riwayat hipertensi. Untuk itu, kondisi Calhaj itu harus benar-benar pulih terlebih dahulu baru dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.

“Untuk jamaah berisiko tinggi (risti) di Kloter 17 Embarkasi Medan, berjumlah 295 orang. Untuk kunjungan Poliklinik, sebanyak 39, yang menjalani observasi 3 orang dan sempat dirujuk sebelumnya 1 orang, namun dapat berangkat, ” tandas Aulianto.

Sementara sebelum pemberangkatan, seorang Calhaj menangis di lobi gedung Madina Munawwaroh. Dikabarkan, Calhaj itu kehilangan living cost sebesar 1500 Riyal atau Rp4,5 juta. Oleh karena itu, PPIH Embarkasi Medan bersama beberapa Calhaj, melakukan pencarian. Namun, living cost tersebut tidak dapat ditemukan.

“Kita belum tahu pasti bapak hilangnya di kamar atau di mana. Soalnya tadi sudah kita periksa kamar tempat dia menginap, di kamar 417 di lantai 4. Bahkan sarung bantal dan sprei sudah kita periksa tapi nggak ada juga,” ucap Kasi Kerjasama UPT Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto.

Lebih lanjut, dikatakan Ramlan berdasar keterangan Calhaj itu, hilangnya living cost saat Calhaj itu memperbaiki tas paspornya sambil berjalan. Setelah berhenti dan duduk di lobi, baru Calhaj itu menyadari kalau dia kehilangan living cost. Itu juga yang menurut Ramlan, membuat sedikit kesulitan menentukan lokasi pencarian.

Sementara Kasi Dokumen dan Pendaftaran Haji Kanwil Kemenagsu, Eri Nofa mengaku, kehilangan living cost calhaj itu, sudah didapati solusinya. Disebut Eri, jamaah Kloter 17 Embarkasi Medan sudah sepakat mengumpulkan dana, untuk diberikan pada Calhaj yang kehilangan living cost itu. “Untuk Kloter 17 ini, ada 9 rombongan. Sudah sepakat mengumpul dana untuk diserahkan pada Calhaj yang kehilangan living cost. Sejauh ini, dari rombongan 9 saja, sudah terkumpul Rp1,5 juta. Untuk itu, Insya Allah tidak ada masalah, ” ujar Eri. (ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/