25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

AWAS! Medan Berpotensi Hujan Es

Hujan es-ilustrasi
Hujan es-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi angin puting beliung dan hujan es masih mungkin bisa terjadi di wilayah Kota Medan sekitarnya, selama musim penghujan yang melanda hingga bulan Oktober nanti.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Kota Medan, Sunardi menyebutkan, penyebab terjadinya hujan es karena di siang hari cuaca panas tinggi. “Beberapa hari terakhir tercatat di siang kondisi cuaca panas, sehingga hujan (air masih berbentuk kristal) pada sore malam hari, yang sampai ke bumi tidak mencair sempurna,” kata Sunardi yang dihubungi wartawan, Selasa (13/9).

Selain itu, selama musim hujan ini, lanjut Sunardi, Medan juga berpotensi diterpa angin puting beliung. “Di medan sekitarnya masih berpotensi angin kencang atau puting beliung, lokasi yang berpotensi mengalami bencana puting beliung yakni Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Simalungun, dan Batubara,” katanya.

Diutarakan Sunardi, untuk suhu di Medan tercatat mencapai 34 derajat celcius, dengan kecepatan angin 10-15 knot. Sedangkan gelombang di perairan Sibolga-Nias mencapai 2 meter hingga 3,5 meter.

“BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan, terhadap banjir. Serta agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan ketika terjadi hujan sporadis (sewaktu-waktu lebat, Red),” sebut Sunardi.

Sebelumnya, angin puting beliung merusak puluhan rumah di kawasan Hamparanperak, Deliserdang, Sumut, Senin (12/9) malam. Terjangan angin berputar ini terjadi di dua kecamatan, Hamparanperak, dan Pantailabu.

Desa yang sudah dipastikan diterjang puting beliung yaitu Desa Selemak, Desa Kelambir, dan Desa Hamparanperak, Kecamatan Hamparanperak. Kemudian, Desa Kelambir dan Desa Rantaupanjang, Kecamatan Pantailabu.

Warga Desa Selemak, Hamparanperak, Bahtiar, mengatakan rumah yang rusak di kampungnya mencapai 25 unit. Selain rubuh, ada rumah yang atapnya terangkat, ada pula tertimpa pohon. Selain di Desa Selemak, puting beliung juga menerjang desa lain di sekitarnya,y yaitu Desa Kelambir, Desa Hamparanperak.

Sementara di Kecamatan Pantailabu, puting beliung merusak sekurangnya 12 unit rumah. Di Desa Kelambir didapati tujuh unit rumah yang rusak, di Desa Rantaupanjang terdapat lima rumah yang terdampak. (ris/azw)

Hujan es-ilustrasi
Hujan es-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi angin puting beliung dan hujan es masih mungkin bisa terjadi di wilayah Kota Medan sekitarnya, selama musim penghujan yang melanda hingga bulan Oktober nanti.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Kota Medan, Sunardi menyebutkan, penyebab terjadinya hujan es karena di siang hari cuaca panas tinggi. “Beberapa hari terakhir tercatat di siang kondisi cuaca panas, sehingga hujan (air masih berbentuk kristal) pada sore malam hari, yang sampai ke bumi tidak mencair sempurna,” kata Sunardi yang dihubungi wartawan, Selasa (13/9).

Selain itu, selama musim hujan ini, lanjut Sunardi, Medan juga berpotensi diterpa angin puting beliung. “Di medan sekitarnya masih berpotensi angin kencang atau puting beliung, lokasi yang berpotensi mengalami bencana puting beliung yakni Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Simalungun, dan Batubara,” katanya.

Diutarakan Sunardi, untuk suhu di Medan tercatat mencapai 34 derajat celcius, dengan kecepatan angin 10-15 knot. Sedangkan gelombang di perairan Sibolga-Nias mencapai 2 meter hingga 3,5 meter.

“BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan, terhadap banjir. Serta agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan ketika terjadi hujan sporadis (sewaktu-waktu lebat, Red),” sebut Sunardi.

Sebelumnya, angin puting beliung merusak puluhan rumah di kawasan Hamparanperak, Deliserdang, Sumut, Senin (12/9) malam. Terjangan angin berputar ini terjadi di dua kecamatan, Hamparanperak, dan Pantailabu.

Desa yang sudah dipastikan diterjang puting beliung yaitu Desa Selemak, Desa Kelambir, dan Desa Hamparanperak, Kecamatan Hamparanperak. Kemudian, Desa Kelambir dan Desa Rantaupanjang, Kecamatan Pantailabu.

Warga Desa Selemak, Hamparanperak, Bahtiar, mengatakan rumah yang rusak di kampungnya mencapai 25 unit. Selain rubuh, ada rumah yang atapnya terangkat, ada pula tertimpa pohon. Selain di Desa Selemak, puting beliung juga menerjang desa lain di sekitarnya,y yaitu Desa Kelambir, Desa Hamparanperak.

Sementara di Kecamatan Pantailabu, puting beliung merusak sekurangnya 12 unit rumah. Di Desa Kelambir didapati tujuh unit rumah yang rusak, di Desa Rantaupanjang terdapat lima rumah yang terdampak. (ris/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/