31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Penderita Stroke Tunaikan Ibadah Haji

MEDAN-Ainun Hasim Binti Hasim, calon jamaah haji (calhaj) asal Langkat kloter XI Embarkasi Medan yang menderita stroke, tetap semangat untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Ainun sekan tak peduli meski tangan kanannya tak lagi bisa digerakkan.

Menurut Ainun, stroke tersebut diderita sejak setahun lalu. Tapi, hingga saat ini belum juga terlihat tanda-tanda kesembuhan. “Saya sudah berobat kemana-mana supaya sakit saya ini sembuh,” ungkapnya, Kamis (13/10).
Ia berharap, keberangkatannya ini sekaligus dalam usaha untuk menyembuhkann
penyakit yang dialaminya. “Saya berharap selama melaksanakan ibadah haji ini, penyakit saya ini bisa sembuh,” kata Ainun lagi.

Ainun menuturkan, semangatnya sangat kuat untuk melaksanakan ibadah haji ini, meski dalam keadaan kurang sehat. Penuturannya itu terbukti dengan keberangkatan dirinya ke Mekkah pada tahun ini. “Saya sama sekali tak cemas dalam melaksanakan ibadah haji ini. Ini sudah menjadi tekad saya.
Segala rintangan sudah menjadi risiko,” ungkapnya semangat.

Ia juga menjelaskan, dengan cara menabung dan dibantu oleh anak-anaknya yang menyebabkan ia bisa melaksanakan ibadah tersebut. “Kalau tak menabung, rasanya gak mungkin akan bisa berangkat haji,” ujar Ainun.
Di tempat terpisah, pelepasan jamaah calhaj kloter XI Embarkasi Medan di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan dilakukan Bupati Langkat Ngogesa.

Pada pelepasan jamaah calhaj yang keseluruhannya adalah warga Langkat ini berjumlah 455 orang. “Utamakan kebersamaan dan saling membantu antar jamaah. Serta taati ketentuan,” harap.
Sedangkan 187 calhaj asal Tebing Tinggi juga diberangkatkan pada Kamis (13/10) sekira pukul 10.00 WIB di Lapangan Merdeka Anjungan Sri Mersing Jalan Sutomo kota  Tebing Tinggi. Para calhaj ini dilepas Wakil Wali Kota Tebing Tinggi H Irham Taufik SH.
Wakil Wali Kota Tebing Tinggi  Irham Taufik menyampaikan empat pesan kepada calhaj, yakni agar jamaah tetap menjaga kesehatan, menjaga harkat dan martabat Indonesia, serta menjaga disiplin dan tertib. “ Meskipun kondisi kesehatan prima tetapi tetap perlu memeriksakan kesehatan agar tidak ada hambatan dalam menjalankan ibadah haji,” ungkapnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tebing Tinggi Drs H Hasful Huznain SH didampingi Kasi Urusan Haji dan Umroh Dra Afnizar memaparkan, bahwa calhaj asal Kota Tebing Tinggi pada tahun 2011 berjumlah 187 orang dengan rincian jemaah laki-laki berjumlah 65 orang dan jemaah perempuan 122 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 152 orang.

“Pada keberangkatan kali ini calhaj termuda berusia 27 tahun 9 bulan yakni Rini Syafriani dan yang tertua Turinah berumur 85 tahun 8 bulan. Jamaah Kota Tebing Tinggi tergabung dalam koter 12 Embarkasi Polonia Medan bersama dengan Sergai dan Medan yang masuk gelombang ke II yaitu langsung ke Jeddah,” jelas Hasful.

Dari Arab, kiswah – kain beludru hitam yang menutupi Kabah di Masjidil Haram – dilipat ke atas sekitar tiga meter pada Selasa (11/10) malam. Tujuannya adalah untuk melindunginya dari kemungkinan kerusakan selama hari-hari puncak haji saat jamaah berjejal melakukan thawaf. “Banyak orang memegang erat kiswah dan itu bisa membuat kain robek. Beberapa jamaah juga ada yang memotong kecil kiswah untuk dibawa pulang sebagai suvenir,” kata Pengawas umum dari Pabrik Kiswah di Mekkah Al-Quaifili seperti dilansir Arab News.

Al-Quaifili mengatakan bagian bawah kiswah itu dilipat dari tanah sekitar tiga meter dengan kain putih. Kiswah, yang berarti penutup, bersulam emas dan perak dan selama hampir satu abad pembuatannya dipercayakan kepada seniman lokal. Sebelum itu, kiswah yang digunakan berasal dari Mesir. Pabrik kiswah dibangun sekitar 75 tahun lalu di bawah perintah Raja Abdul Aziz, pendiri Kerajaan Arab Saudi. Sebuah kiswah baru dibuat setiap tahun di pabrik itu. (saz/mag-3)

MEDAN-Ainun Hasim Binti Hasim, calon jamaah haji (calhaj) asal Langkat kloter XI Embarkasi Medan yang menderita stroke, tetap semangat untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Ainun sekan tak peduli meski tangan kanannya tak lagi bisa digerakkan.

Menurut Ainun, stroke tersebut diderita sejak setahun lalu. Tapi, hingga saat ini belum juga terlihat tanda-tanda kesembuhan. “Saya sudah berobat kemana-mana supaya sakit saya ini sembuh,” ungkapnya, Kamis (13/10).
Ia berharap, keberangkatannya ini sekaligus dalam usaha untuk menyembuhkann
penyakit yang dialaminya. “Saya berharap selama melaksanakan ibadah haji ini, penyakit saya ini bisa sembuh,” kata Ainun lagi.

Ainun menuturkan, semangatnya sangat kuat untuk melaksanakan ibadah haji ini, meski dalam keadaan kurang sehat. Penuturannya itu terbukti dengan keberangkatan dirinya ke Mekkah pada tahun ini. “Saya sama sekali tak cemas dalam melaksanakan ibadah haji ini. Ini sudah menjadi tekad saya.
Segala rintangan sudah menjadi risiko,” ungkapnya semangat.

Ia juga menjelaskan, dengan cara menabung dan dibantu oleh anak-anaknya yang menyebabkan ia bisa melaksanakan ibadah tersebut. “Kalau tak menabung, rasanya gak mungkin akan bisa berangkat haji,” ujar Ainun.
Di tempat terpisah, pelepasan jamaah calhaj kloter XI Embarkasi Medan di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan dilakukan Bupati Langkat Ngogesa.

Pada pelepasan jamaah calhaj yang keseluruhannya adalah warga Langkat ini berjumlah 455 orang. “Utamakan kebersamaan dan saling membantu antar jamaah. Serta taati ketentuan,” harap.
Sedangkan 187 calhaj asal Tebing Tinggi juga diberangkatkan pada Kamis (13/10) sekira pukul 10.00 WIB di Lapangan Merdeka Anjungan Sri Mersing Jalan Sutomo kota  Tebing Tinggi. Para calhaj ini dilepas Wakil Wali Kota Tebing Tinggi H Irham Taufik SH.
Wakil Wali Kota Tebing Tinggi  Irham Taufik menyampaikan empat pesan kepada calhaj, yakni agar jamaah tetap menjaga kesehatan, menjaga harkat dan martabat Indonesia, serta menjaga disiplin dan tertib. “ Meskipun kondisi kesehatan prima tetapi tetap perlu memeriksakan kesehatan agar tidak ada hambatan dalam menjalankan ibadah haji,” ungkapnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Tebing Tinggi Drs H Hasful Huznain SH didampingi Kasi Urusan Haji dan Umroh Dra Afnizar memaparkan, bahwa calhaj asal Kota Tebing Tinggi pada tahun 2011 berjumlah 187 orang dengan rincian jemaah laki-laki berjumlah 65 orang dan jemaah perempuan 122 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 152 orang.

“Pada keberangkatan kali ini calhaj termuda berusia 27 tahun 9 bulan yakni Rini Syafriani dan yang tertua Turinah berumur 85 tahun 8 bulan. Jamaah Kota Tebing Tinggi tergabung dalam koter 12 Embarkasi Polonia Medan bersama dengan Sergai dan Medan yang masuk gelombang ke II yaitu langsung ke Jeddah,” jelas Hasful.

Dari Arab, kiswah – kain beludru hitam yang menutupi Kabah di Masjidil Haram – dilipat ke atas sekitar tiga meter pada Selasa (11/10) malam. Tujuannya adalah untuk melindunginya dari kemungkinan kerusakan selama hari-hari puncak haji saat jamaah berjejal melakukan thawaf. “Banyak orang memegang erat kiswah dan itu bisa membuat kain robek. Beberapa jamaah juga ada yang memotong kecil kiswah untuk dibawa pulang sebagai suvenir,” kata Pengawas umum dari Pabrik Kiswah di Mekkah Al-Quaifili seperti dilansir Arab News.

Al-Quaifili mengatakan bagian bawah kiswah itu dilipat dari tanah sekitar tiga meter dengan kain putih. Kiswah, yang berarti penutup, bersulam emas dan perak dan selama hampir satu abad pembuatannya dipercayakan kepada seniman lokal. Sebelum itu, kiswah yang digunakan berasal dari Mesir. Pabrik kiswah dibangun sekitar 75 tahun lalu di bawah perintah Raja Abdul Aziz, pendiri Kerajaan Arab Saudi. Sebuah kiswah baru dibuat setiap tahun di pabrik itu. (saz/mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/