25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Kepala BKKBN Sumut Imbau Tunda Kehamilan di Era Pandemi Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) terus melakukan mengkampanyekan untuk menunda kehamilan dan pelayanan di masa Pandemi Covid-19. Sebab, hal ini untuk mencegah terjadinya stunting.

Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, saat gelar temu pers, Selasa (13/10). dewi/sumut pos.
Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, saat gelar temu pers, Selasa (13/10). dewi/sumut pos.

“Di masa Covid-19 ini bagi ibu hamil saat melahirkan, terutama rawan terjadinya stunting,” kata Kepala BKKBN Sumut, Temazaro Zega pada kegiatan temu pers di Aula Utama Kantor BKKBN Provsu di Gunung Krakatau, Medan (13/10).

Diakui Temazaro Zega, pandemi Covid-19 juga menjadi kendala terlaksananya berbagai program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana), khususnya pelayanan kontrasepsi Tubektomi atau Metode Operasi Wanita (MOW). Sehingga kalaupun ada pelayanan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS), dialihkan ke alat kontrasepsi lain, seperti Implan, IUD dan lainnya.

“Permintaan MOW cukup tinggi dari masyarakat. Namun, kami mohon maaf, semuanya tidak terlayani karena terganjal pandemi Corona. Selain, butuh sarana dan peralatan operasi, tenaga medis pun urung melaksanakan MOW tersebut,” ucap Temazaro didampingi Sekretaris BKKBN Provsu, Yusrizal Batubara, S.Sos dan Humas Ari Armawan.

Zega menyebut, kondisi ini membuat sulitnya akseptor maupun calon akseptor mendapatkan pelayanan KB. Ini dikarenakan tenaga kesehatan, dokter dan bidan banyak fokus dalam penanganan Covid-19. Alhasil, target MOW sebanyak 1.567 akseptor tak terpenuhi, sehingga dialihkan ke kontrasepsi lain.

Namun, untuk MOP lebih mungkin dilakukan namun tetap dengan Protokol kesehatan. Sehingga kami satukan jumlah MOW tadi ke MOP. “Dari target 1.567 akseptor MOW itu kita sisihkan 200 akseptor, ternyata itupun tak terlayani karena banyaknya kendala di masa Covid-19 ini,” ujar Zega.

Sedangkan bagi calon akseptor yang hendak mendapat pelayanan, saat ini harus janji terlebih dahulu dengan kader atau penyuluh KB, baru dilaksanakan. “Makanya, kita harapkan kader dan penyuluh membentuk grup di Medsos, agar dapat terus mengikuti perkembangan,” kata Zega.

Pihaknya, sudah membuat komitmen, mulai Oktober-Desember 2020 berlangsung bakti sosial kesatuan gerak PKK Bangga Kencana kesehatan untuk mengendalikan masyarakat mengatur kelahirannya.

“Maka, tunda dulu kehamilan selama masa pandemi ini. Kita juga pastikan ketersediaan alat kontrasepsi (Alkon) di fasilitas kesehatan juga memberikannya di praktek bidan mandiri secara cuma-cuma untuk memberi pelayanan ke masyarakat, juga mempromosikan melalui program GenRe. Pelayanan KB selalu diberikan dengan mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya mengimbau. (mag-1/ila)

NB: Teks Foto: Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut di Medan, Selasa (13/10). Sumut Pos/ Mag-1

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) terus melakukan mengkampanyekan untuk menunda kehamilan dan pelayanan di masa Pandemi Covid-19. Sebab, hal ini untuk mencegah terjadinya stunting.

Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, saat gelar temu pers, Selasa (13/10). dewi/sumut pos.
Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, saat gelar temu pers, Selasa (13/10). dewi/sumut pos.

“Di masa Covid-19 ini bagi ibu hamil saat melahirkan, terutama rawan terjadinya stunting,” kata Kepala BKKBN Sumut, Temazaro Zega pada kegiatan temu pers di Aula Utama Kantor BKKBN Provsu di Gunung Krakatau, Medan (13/10).

Diakui Temazaro Zega, pandemi Covid-19 juga menjadi kendala terlaksananya berbagai program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana), khususnya pelayanan kontrasepsi Tubektomi atau Metode Operasi Wanita (MOW). Sehingga kalaupun ada pelayanan KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS), dialihkan ke alat kontrasepsi lain, seperti Implan, IUD dan lainnya.

“Permintaan MOW cukup tinggi dari masyarakat. Namun, kami mohon maaf, semuanya tidak terlayani karena terganjal pandemi Corona. Selain, butuh sarana dan peralatan operasi, tenaga medis pun urung melaksanakan MOW tersebut,” ucap Temazaro didampingi Sekretaris BKKBN Provsu, Yusrizal Batubara, S.Sos dan Humas Ari Armawan.

Zega menyebut, kondisi ini membuat sulitnya akseptor maupun calon akseptor mendapatkan pelayanan KB. Ini dikarenakan tenaga kesehatan, dokter dan bidan banyak fokus dalam penanganan Covid-19. Alhasil, target MOW sebanyak 1.567 akseptor tak terpenuhi, sehingga dialihkan ke kontrasepsi lain.

Namun, untuk MOP lebih mungkin dilakukan namun tetap dengan Protokol kesehatan. Sehingga kami satukan jumlah MOW tadi ke MOP. “Dari target 1.567 akseptor MOW itu kita sisihkan 200 akseptor, ternyata itupun tak terlayani karena banyaknya kendala di masa Covid-19 ini,” ujar Zega.

Sedangkan bagi calon akseptor yang hendak mendapat pelayanan, saat ini harus janji terlebih dahulu dengan kader atau penyuluh KB, baru dilaksanakan. “Makanya, kita harapkan kader dan penyuluh membentuk grup di Medsos, agar dapat terus mengikuti perkembangan,” kata Zega.

Pihaknya, sudah membuat komitmen, mulai Oktober-Desember 2020 berlangsung bakti sosial kesatuan gerak PKK Bangga Kencana kesehatan untuk mengendalikan masyarakat mengatur kelahirannya.

“Maka, tunda dulu kehamilan selama masa pandemi ini. Kita juga pastikan ketersediaan alat kontrasepsi (Alkon) di fasilitas kesehatan juga memberikannya di praktek bidan mandiri secara cuma-cuma untuk memberi pelayanan ke masyarakat, juga mempromosikan melalui program GenRe. Pelayanan KB selalu diberikan dengan mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya mengimbau. (mag-1/ila)

NB: Teks Foto: Temu Pers: Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Drs Temazaro Zega Mkes dan Sekretaris Yusrizal Batubara, di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut di Medan, Selasa (13/10). Sumut Pos/ Mag-1

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/