MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah pada Rabu (12/11) pagi sempat bergejolak, bentrokan antara penggarap dan PTPN II kembali terjadi di Jl Jati Rejo Psr VII, Desa Sampali, Kec Percut Seituan. Panah beterbangan dan puluhan gubuk dibakar.
Peristiwa itu terjadi Kamis (13/11) sekira pukul 07.30 WIB. Parahnya lagi, 9 anggota BPRPI (Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia) terluka.
Sembilan korban luka akibat terkena ketapel dan tembakan panah. Depriadi yang saat kejadian berada di posko mengatakan Pagi itu, ratusan orang dari pihak PTPN II dikawal personel Brimob dan security mendatangi lokasi. Mereka menumpang 4 mobil truk Colt Diesel.
Keributan dan saling lempar batu pun terjadi. Pihak PTPN II langsung menangkap 6 orang yang berada di dalam, kemudian langsung dipukuli.
“Kami semua yang ada di posko dipukuli dan posko kami dihancurkan menggunakan balok serta dibakar. Beruntung la kami masih bisa menyelamatkan diri,” ucap Depriadi.
Berhasil kabur, dirinya memanggil rekannya yang lain.
“Saat kami mendatangi pihak PTPN II lagi, semua (50) gubuk yang berada di pertengahan sawah sudah dibakar. Tanaman pihaknya sudah dibabat pihak PTPN II,” jelas Depriadi.
Tak terima, Depriadi Cs melawan. Mereka melempari massa PTPN II menggunakan batu. “Kami hanya sekitar 20 orang, mereka (PTPN II) lebih dari 100 orang. Jarak kami saling lempar pun hanya berjarak 30 meter. Makanya kening saya bocor kena ketapel,” tandas ayah empat anak itu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah pada Rabu (12/11) pagi sempat bergejolak, bentrokan antara penggarap dan PTPN II kembali terjadi di Jl Jati Rejo Psr VII, Desa Sampali, Kec Percut Seituan. Panah beterbangan dan puluhan gubuk dibakar.
Peristiwa itu terjadi Kamis (13/11) sekira pukul 07.30 WIB. Parahnya lagi, 9 anggota BPRPI (Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia) terluka.
Sembilan korban luka akibat terkena ketapel dan tembakan panah. Depriadi yang saat kejadian berada di posko mengatakan Pagi itu, ratusan orang dari pihak PTPN II dikawal personel Brimob dan security mendatangi lokasi. Mereka menumpang 4 mobil truk Colt Diesel.
Keributan dan saling lempar batu pun terjadi. Pihak PTPN II langsung menangkap 6 orang yang berada di dalam, kemudian langsung dipukuli.
“Kami semua yang ada di posko dipukuli dan posko kami dihancurkan menggunakan balok serta dibakar. Beruntung la kami masih bisa menyelamatkan diri,” ucap Depriadi.
Berhasil kabur, dirinya memanggil rekannya yang lain.
“Saat kami mendatangi pihak PTPN II lagi, semua (50) gubuk yang berada di pertengahan sawah sudah dibakar. Tanaman pihaknya sudah dibabat pihak PTPN II,” jelas Depriadi.
Tak terima, Depriadi Cs melawan. Mereka melempari massa PTPN II menggunakan batu. “Kami hanya sekitar 20 orang, mereka (PTPN II) lebih dari 100 orang. Jarak kami saling lempar pun hanya berjarak 30 meter. Makanya kening saya bocor kena ketapel,” tandas ayah empat anak itu.