32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

57.978 Peserta Berebut Kursi PTN

UJIAN SELEKSI: Ratusan calon mahasiswa mengikuti ujian tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang diawasi tim pengajar di Aula Kampus Haji Anif di Universitas Negeri Medan, tahun lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 akan digelar besok, Selasa (16/5). Sebanyak 57.978 peserta yang telah terdata akan bertarung berebut kursi masuk PTN di Sumatera Utara (Sumut)

Ketua Panlok 14 Medan Prof Abdul Hamid mengatakan, ujian tersebut terbagi dalam dua bentuk, paper based test (PBT) atau manual dan computer based test (CBT) atau komputerisasi. Sedangkan materi yang akan diujikan menyangkut 3 hal. Pertama, tentang kemampuan dan potensi akademik. Kedua, kemampuan dasar sains dan teknologi (Matematika, Biologi, Kimia, & Fisika) dan ketiga, kemampuan dasar sosial dan humaniora (Sosiologi, Sejarah, Geografi & Ekonomi).

“Pelaksanaan ujian menyediakan 73 lokasi yang sudah ditentukan, 28 lokasi masuk kelompok Unimed dan 45 lokasi kelompok USU. Selain di kampus Unimed dan USU, peserta juga ada yang mengikuti ujian di beberapa PTS dan sekolah yang sudah ditunjuk oleh pihak panitia,” ujar Prof Abdul Hamid didampingi Sekretaris Panlok 14 Medan Prof Dr Sahat Siagian MPd dan Kepala Bagian (Kabag) Humas M Surip di kampus Unimed akhir pekan lalu.

Sedangkan PTS dan sekolah yang sudah ditunjuk oleh pihak panitia, selengkapnya lihat grafis. Sementara khusus untuk ujian model CBT, Panlok 14 Medan hanya mampu menampung peserta sebanyak 780 orang lantaran keterbatasan fasilitas. Ujiannya akan dilaksanakan di 4 kampus, yakni Unimed 440 orang, USU 260 orang, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut 40 orang, dan Universitas Samudera 40 orang.

“Dalam pelaksanaan ujian melibatkan sekitar 6.000 pengawas, dengan rincian 4.000 pengawas bertugas di lokasi ujian kelompok USU dan 2.000 lagi kelompok Unimed. Untuk pengawas ini, kami mengerahkan dosen dan guru, yang nantinya setiap ruang akan diawasi dua orang pengawas,” papar.

Ia mengatakan, sebanyak 57.978 peserta terdiri dari peserta ujian sains dan teknologi (Saintek) 24.760 pendaftar, sosial humaniora (Soshum) 20.916 pendaftar, dan campuran 12.302 pendaftar. “Semua peserta itu akan adu pintar mendapatkan kursi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), dan Universitas Samudera Langsa.

Dari semua peserta yang mendaftar, ada beberapa program studi dari 43 prodi seluruhnya yang paling disukai, yakni kedokteran, ilmu kesehatan masyarakat, hukum, akuntansi, manajemen, PGSDN, pendidikan biologi, manajemen, pendidikan bahasa Indonesia, dan pendidikan akuntansi,” ungkapnya.

Kabag Humas Unimed M Surip menambahkan, pihaknya mengimbau bagi peserta ujian SBMPTN untuk melakukan peninjauan lokasi ujian sehari sebelum pelaksanaan. Hal ini bertujuan menghindari ketidaktahuan lokasi.

“Meskipun di kartu ujiannya sudah dicantumkan lokasi ujiannya, namun sebelum ujian sebaiknya mengecek lokasi. Sehingga pada hari H tidak menemui kendala. Kalau tidak tahu lokasi, bisa bertanya langsung kepada panitia, baik di kampus Unimed maupun USU. Jangan pasif harus aktif, dan kita siap membantu,” pungkasnya. (ris/ila)

UJIAN SELEKSI: Ratusan calon mahasiswa mengikuti ujian tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang diawasi tim pengajar di Aula Kampus Haji Anif di Universitas Negeri Medan, tahun lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 akan digelar besok, Selasa (16/5). Sebanyak 57.978 peserta yang telah terdata akan bertarung berebut kursi masuk PTN di Sumatera Utara (Sumut)

Ketua Panlok 14 Medan Prof Abdul Hamid mengatakan, ujian tersebut terbagi dalam dua bentuk, paper based test (PBT) atau manual dan computer based test (CBT) atau komputerisasi. Sedangkan materi yang akan diujikan menyangkut 3 hal. Pertama, tentang kemampuan dan potensi akademik. Kedua, kemampuan dasar sains dan teknologi (Matematika, Biologi, Kimia, & Fisika) dan ketiga, kemampuan dasar sosial dan humaniora (Sosiologi, Sejarah, Geografi & Ekonomi).

“Pelaksanaan ujian menyediakan 73 lokasi yang sudah ditentukan, 28 lokasi masuk kelompok Unimed dan 45 lokasi kelompok USU. Selain di kampus Unimed dan USU, peserta juga ada yang mengikuti ujian di beberapa PTS dan sekolah yang sudah ditunjuk oleh pihak panitia,” ujar Prof Abdul Hamid didampingi Sekretaris Panlok 14 Medan Prof Dr Sahat Siagian MPd dan Kepala Bagian (Kabag) Humas M Surip di kampus Unimed akhir pekan lalu.

Sedangkan PTS dan sekolah yang sudah ditunjuk oleh pihak panitia, selengkapnya lihat grafis. Sementara khusus untuk ujian model CBT, Panlok 14 Medan hanya mampu menampung peserta sebanyak 780 orang lantaran keterbatasan fasilitas. Ujiannya akan dilaksanakan di 4 kampus, yakni Unimed 440 orang, USU 260 orang, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut 40 orang, dan Universitas Samudera 40 orang.

“Dalam pelaksanaan ujian melibatkan sekitar 6.000 pengawas, dengan rincian 4.000 pengawas bertugas di lokasi ujian kelompok USU dan 2.000 lagi kelompok Unimed. Untuk pengawas ini, kami mengerahkan dosen dan guru, yang nantinya setiap ruang akan diawasi dua orang pengawas,” papar.

Ia mengatakan, sebanyak 57.978 peserta terdiri dari peserta ujian sains dan teknologi (Saintek) 24.760 pendaftar, sosial humaniora (Soshum) 20.916 pendaftar, dan campuran 12.302 pendaftar. “Semua peserta itu akan adu pintar mendapatkan kursi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), dan Universitas Samudera Langsa.

Dari semua peserta yang mendaftar, ada beberapa program studi dari 43 prodi seluruhnya yang paling disukai, yakni kedokteran, ilmu kesehatan masyarakat, hukum, akuntansi, manajemen, PGSDN, pendidikan biologi, manajemen, pendidikan bahasa Indonesia, dan pendidikan akuntansi,” ungkapnya.

Kabag Humas Unimed M Surip menambahkan, pihaknya mengimbau bagi peserta ujian SBMPTN untuk melakukan peninjauan lokasi ujian sehari sebelum pelaksanaan. Hal ini bertujuan menghindari ketidaktahuan lokasi.

“Meskipun di kartu ujiannya sudah dicantumkan lokasi ujiannya, namun sebelum ujian sebaiknya mengecek lokasi. Sehingga pada hari H tidak menemui kendala. Kalau tidak tahu lokasi, bisa bertanya langsung kepada panitia, baik di kampus Unimed maupun USU. Jangan pasif harus aktif, dan kita siap membantu,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/