31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Golkar Ngotot Ngogesa Harus Nomor Satu

Ketua Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait rapimda di Four Point Hotel Jalan Gatot Subroto, Minggu(14/5)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan salah satu partai politik (Parpol) pemenang pemilu 2014. Itu ditandai 17 kursi yang dimiliki Golkar di DPRD Provinsi Sumut. Meski begitu, Golkar tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon (paslon) di pemilihan calon gubernur sumut (Pilgubsu) 2018. Sebab, syarat minimal untuk mengusung paslon di Pilgubsu yakni 20 kursi.

Dengan demikian partai berlambang pohon beringin itu harus mencari parpol koaliio minimal tiga kursi tambahan. Sejauh ini Golkar sudah menjadi komunikasi dengan sejumlah parpol baik parpol tengah maupun parpol dengan berbasis islam. “Dengan siapapun kami membuka diri untuk berkoalisi baik dengan partai tengah seperti PDI-P, NasDem, Hanura, ataupun parpol berbasis Islam sepeti PAN, PPP, dan lainnya. Dan yang paling penting dari itu semua Golkar harus menjadi pemimpin koalisi,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumut Irham Buana Nasution bersama Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu serta Bendahara Golkar Sumut Akbar dalam konferensi pers persiapan pelaksanaan rapat pimpinan daerah (rapimda) di Four Point Hotel Jalan Gatot Subroto, Minggu (14/5).

Irham menjelaskan bahwa rapimda merupakan amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar. Bahkan, rapimda hanya berada satu level di bawah musda (musyawarah daerah). “Rapimda itu forum resmi untuk pengambilan keputusan setelah musda,” tambah mantan Ketua KPU Sumut ini.

Ia mengungkapkan bakal ada beberapa isu strategis baik di tingkat nasional maupun lokal yang akan menjadi pembahasan khusus di rapimda yang berlangsung selama dua hari itu.

Pertama, kata dia, membahas persoalan partai Golkar menghadapi verifikasi yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rangka persiapan pemilu 2019. “Juli tahapan verifikasi sudah akan dimulai, jadi hal tersebut akan dibahas di rapimda untuk persiaapan dan apa yang akan dilakukan menghadapi verifikasi tersebut,”jelasnya. Sedangkan isu daerah yang akan dibahas yakni persiapan menghadapi pilkada serentak 2018 yang diikuti tujuh kabupaten, satu kota serta satu provinsi. Dari delapan daerah yang menyelenggarakan pilkada, kata Irham, empat di antaranya Golkar menjadi pemenang pemilu.

“Sebagai pemenang pemilu 2014 tentu Golkar punya kepentingan di Pilkada 2018. Untuk Pilgubsu, DPD Golkar Sumut sudah menggelar rapat pleno yang hasilnya bulat mendukung Kedua DPD Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu menjadi calon Gubernur Sumatera (cagubsu). Hal ini juga akan dibahas bersama seluruh pimpinan kecamatan, pimpinan DPD kabupaten/kota, dewan penasihat, serta organisasi sayap. Kami juga perlu mendengar pendapat mereka tentang hasil pleno di DPD Sumut,” paparnya.

Ketua Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait rapimda di Four Point Hotel Jalan Gatot Subroto, Minggu(14/5)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan salah satu partai politik (Parpol) pemenang pemilu 2014. Itu ditandai 17 kursi yang dimiliki Golkar di DPRD Provinsi Sumut. Meski begitu, Golkar tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon (paslon) di pemilihan calon gubernur sumut (Pilgubsu) 2018. Sebab, syarat minimal untuk mengusung paslon di Pilgubsu yakni 20 kursi.

Dengan demikian partai berlambang pohon beringin itu harus mencari parpol koaliio minimal tiga kursi tambahan. Sejauh ini Golkar sudah menjadi komunikasi dengan sejumlah parpol baik parpol tengah maupun parpol dengan berbasis islam. “Dengan siapapun kami membuka diri untuk berkoalisi baik dengan partai tengah seperti PDI-P, NasDem, Hanura, ataupun parpol berbasis Islam sepeti PAN, PPP, dan lainnya. Dan yang paling penting dari itu semua Golkar harus menjadi pemimpin koalisi,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumut Irham Buana Nasution bersama Ketua DPD Golkar Sumut Ngogesa Sitepu serta Bendahara Golkar Sumut Akbar dalam konferensi pers persiapan pelaksanaan rapat pimpinan daerah (rapimda) di Four Point Hotel Jalan Gatot Subroto, Minggu (14/5).

Irham menjelaskan bahwa rapimda merupakan amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar. Bahkan, rapimda hanya berada satu level di bawah musda (musyawarah daerah). “Rapimda itu forum resmi untuk pengambilan keputusan setelah musda,” tambah mantan Ketua KPU Sumut ini.

Ia mengungkapkan bakal ada beberapa isu strategis baik di tingkat nasional maupun lokal yang akan menjadi pembahasan khusus di rapimda yang berlangsung selama dua hari itu.

Pertama, kata dia, membahas persoalan partai Golkar menghadapi verifikasi yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rangka persiapan pemilu 2019. “Juli tahapan verifikasi sudah akan dimulai, jadi hal tersebut akan dibahas di rapimda untuk persiaapan dan apa yang akan dilakukan menghadapi verifikasi tersebut,”jelasnya. Sedangkan isu daerah yang akan dibahas yakni persiapan menghadapi pilkada serentak 2018 yang diikuti tujuh kabupaten, satu kota serta satu provinsi. Dari delapan daerah yang menyelenggarakan pilkada, kata Irham, empat di antaranya Golkar menjadi pemenang pemilu.

“Sebagai pemenang pemilu 2014 tentu Golkar punya kepentingan di Pilkada 2018. Untuk Pilgubsu, DPD Golkar Sumut sudah menggelar rapat pleno yang hasilnya bulat mendukung Kedua DPD Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu menjadi calon Gubernur Sumatera (cagubsu). Hal ini juga akan dibahas bersama seluruh pimpinan kecamatan, pimpinan DPD kabupaten/kota, dewan penasihat, serta organisasi sayap. Kami juga perlu mendengar pendapat mereka tentang hasil pleno di DPD Sumut,” paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/