MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan tampaknya harus merayakan Idul Fitri 1439 H dalam cuaca cukup ekstrim, yakni 34 derajat. Dan, cuaca cukup panas itu diperkirakan akan bertahan dalam beberapa hari ke depan.
“Saat ini suhu udara sudah berkurang menjadi 34 derajat. Namun suhu itu akan tetap bertahan hinga tiga atau empat hari ke depan,” ujar Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan kepada Sumut Pos, Jumat (15/6).
Dijelaskan, ada beberapa faktor yang membuat cuaca cukup panas melanda sebagian Pulau Sumatera. Pertama adalah skala global, dimana suhu muka laut di perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera masih menghangat. “Suhunya berkisar antara 29 hingga 31 derajat. Dan, posisi matahari sedang berada di Utara Khatulistiwa,” ungkapnya.
Faktor kedua adalah skala regional, dimana wilayah Sumut terbentuk divergen atau arus udara yg menyebar. Kemudian arah angin dominan dari barat daya hingga barat laut. “Angin berasal dari Benua Australia yang sifatnya kering,” tambahnya.
Faktor lainnya adalah kelembapan udara cukup kering dan angin perlapiasan juga cukup kencang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan awan di wilayah Sumatera Utara. “Dengan demikian radiasi sinar matahari langsung masuk kepermukaan bumi, sehingga udara cukup panas dan gerah,” tandasnya.
BMKG memperkirakan cuaca panas itu akan bertahan dalam tiga atau empat hari ke depan. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan banyak minum air putih.
“Cuaca panas ini akan berpengaruh kepada kondisi tubuh. Untuk itu, harus banyak minum air putih dan kurangi aktivitas di luar rumah,” himbaunya.
Cuaca panas ini sendiri cukup menganggu aktivitas warga Kota Medan yang sedang merayakan Idul Fitri 1439 H. Beberapa warga enggan keluar rumah untuk bersilaturahmi dengan keluarga karena cuaca cukup panas. “Nanti sajalah berkunjung ke rumah keluarga. Agak sore, mungkin panasnya sudah berkurang,” ujar Sakino, warga Jalan Luku I, Medan Johor. (dek)