26.7 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Seribu Orang Urban ke Medan

MEDAN-Kota Medan menjadi magnet bagi pendatang baru untuk mencari peruntungan. Makanya tak heran, pasca mudik Lebaran tahun ini, lonjakan arus urbanisasi ke Medan (perpindahan masyarakat dari kampung ke kota) diperkirakan sebanyak seribu orang. Jumlah ini sama seperti tahun lalu.
“Biasanya pasca Lebaran memang banyak masyarakat dari kampung yang pindah ke Medan. Kalau tahun lalu itu sebanyak seribu orang, tahun ini hampir sama, hanya kita memang masih melakukan pendataan bekerja sama dengan kepala lingkungan agar setiap pendatang baru segera didata,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan Muslim Harahap di Medan, Rabu (14/8).

Dikatakan Muslim, tahun lalu pihaknya memang melakukan operasi Yustisi sebagai upaya mengendalikan arus urbanisasi penduduk. “Tapi operasi Yustisi itu kita lihat tidak efektif, makanya kepala lingkungan kita minta supaya mendata pendatang yang baru di lingkungannya,” paparnya.
Menurut Muslim, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak memiliki hak untuk melarang pendatang dari daerah lain ke Kota Medan, sepanjang administrasi perpindahannya dapat segera dilengkapi.  “Biasanya arus urbanisasi yang datang ke Kota Medan bertujuan untuk mencari pekerjaan ataupun sekolah. “Kalau tahun lalu itu yang banyak pendatang baru ke Medan untuk sekolah, rata-rata hampir dari seluruh daerah di Sumut yang datang ke Medan,” bilang Muslim.

Sedangkan Camat Medan Petisah M Yunus mengakui kalau pasca mudik Lebaran, biasanya memang banyak masyarakat yang urbanisasi ke Medan. “Kita memang sudah mengimbau kepada lurah dan kepling untuk mendata masyarakat pendatang baru yang menetap sementara, itulah upaya kita untuk mengantisipasi arus urbanisasi ke kecamatan kami, selain itu pendataan juga kami lakukan untuk upaya pengamanan sehingga tidak ada pendatang ilegal,” aku Yunus.

Yunus menambahkan, selain didata, pihaknya juga meminta pendatang baru supaya segera dapat melengkapi identitasnya. “Kalau identitasnya dilengkapi tentunya juga dapat menguntungkan bagi perusahaan yang akan menerima mereka, karena jelas alamatnya di Medan, belum lagi perusahaan juga kan selama ini mencari pekerja dari daerah lokal,” jelas Yunus.

Biasanya, kata Yunus, pendatang baru itu ke Medan khususnya ke wilayah Medan Petisah untuk mencari pekerjaan menjadi buruh toko ataupun Sales Promotion Girl (SPG), mengingat wilayah Medan Petisah selama ini menjadi kawasan sentra bisnis dan pusat perdagangan. (dek)

MEDAN-Kota Medan menjadi magnet bagi pendatang baru untuk mencari peruntungan. Makanya tak heran, pasca mudik Lebaran tahun ini, lonjakan arus urbanisasi ke Medan (perpindahan masyarakat dari kampung ke kota) diperkirakan sebanyak seribu orang. Jumlah ini sama seperti tahun lalu.
“Biasanya pasca Lebaran memang banyak masyarakat dari kampung yang pindah ke Medan. Kalau tahun lalu itu sebanyak seribu orang, tahun ini hampir sama, hanya kita memang masih melakukan pendataan bekerja sama dengan kepala lingkungan agar setiap pendatang baru segera didata,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan Muslim Harahap di Medan, Rabu (14/8).

Dikatakan Muslim, tahun lalu pihaknya memang melakukan operasi Yustisi sebagai upaya mengendalikan arus urbanisasi penduduk. “Tapi operasi Yustisi itu kita lihat tidak efektif, makanya kepala lingkungan kita minta supaya mendata pendatang yang baru di lingkungannya,” paparnya.
Menurut Muslim, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak memiliki hak untuk melarang pendatang dari daerah lain ke Kota Medan, sepanjang administrasi perpindahannya dapat segera dilengkapi.  “Biasanya arus urbanisasi yang datang ke Kota Medan bertujuan untuk mencari pekerjaan ataupun sekolah. “Kalau tahun lalu itu yang banyak pendatang baru ke Medan untuk sekolah, rata-rata hampir dari seluruh daerah di Sumut yang datang ke Medan,” bilang Muslim.

Sedangkan Camat Medan Petisah M Yunus mengakui kalau pasca mudik Lebaran, biasanya memang banyak masyarakat yang urbanisasi ke Medan. “Kita memang sudah mengimbau kepada lurah dan kepling untuk mendata masyarakat pendatang baru yang menetap sementara, itulah upaya kita untuk mengantisipasi arus urbanisasi ke kecamatan kami, selain itu pendataan juga kami lakukan untuk upaya pengamanan sehingga tidak ada pendatang ilegal,” aku Yunus.

Yunus menambahkan, selain didata, pihaknya juga meminta pendatang baru supaya segera dapat melengkapi identitasnya. “Kalau identitasnya dilengkapi tentunya juga dapat menguntungkan bagi perusahaan yang akan menerima mereka, karena jelas alamatnya di Medan, belum lagi perusahaan juga kan selama ini mencari pekerja dari daerah lokal,” jelas Yunus.

Biasanya, kata Yunus, pendatang baru itu ke Medan khususnya ke wilayah Medan Petisah untuk mencari pekerjaan menjadi buruh toko ataupun Sales Promotion Girl (SPG), mengingat wilayah Medan Petisah selama ini menjadi kawasan sentra bisnis dan pusat perdagangan. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/