SUMUTPOS.CO – Miniatur Ka’bah di Asrama Haji Medan, menjadi tempat pavorit untuk berfoto atau berselfie. Tidak hanya pengunjung atau pengantar saja, jamaah Calon Haji (Calhaj) yang segera berangkat ke Tanah Suci, juga ramai yang berfoto di miniatur Ka’bah yang sangat mirip dengan aslinya itu.
Tak hanya itu, petugas haji daerah yang mengantar rombongan jamaah Calhaj ke Asrama Haji, juga sering menyempatkan untuk berfoto bersama di miniatur Ka’bah yang berukuran 1/2 dari ukuran aslinya itu.
Selain berfoto, miniatur Ka’bah itu juga selalu diamati sambil disentuh. Ketika di bagian pintu miniatur Ka’bah yang juga sangat mirip dengan aslinya, kebanyakan orang akan berhenti dan memperhatikan lebih detail sembari menyentuh kaligrafi berwarna emas yang menghiasi pintu miniatur Ka’bah. Termasuk gembok yang tergantung di engsel luar pintu, terlihat kerap dipegang dan diperhatikan karena gembok juga dibuat berwarna emas.
Tidak sampai di situ, miniatur Hajar Aswad yang dipasang di sudut timur bangunan miniatur Ka’bah, juga sangat digemari. Bahkan, banyak orang yang mempraktikan mencium Hajar Aswad, sambil difoto. Tidak ketinggalan, juga minitur makam Ibrahim yang berada di samping miniatur Ka’bah, selalu dipadati orang. Kebanyakan mengaku penasaran dengan bentuk miniatur makam Ibrahim yang berbentuk sangkar berwarna emas.
“Indah sekali. Waktu dengar cerita dari kawan, saya kira seperti minatur biasa saja. Namun ini mirip sekali. Jadi rindu, untuk melihat aslinya,” ungkap seorang pengujung mengaku bernama Mita.
Kepala UPT Asrama Haji Medan, Sutrisno yang diwawancarai Sumut Pos mengatakan, miniatur Ka’bah berukuran 1/2 dari aslinya. Lebar di 4 sisi memiliki ukuran berbeda, yakni sisi timur 5,9 Meter, utara 5,2 Meter, barat 6,03 Meter dan selatan 5,35 Meter. Sementara tingginya 5, 26 meter.
Selain miniatur Ka’bah, lanjut Sutrisno, juga ada hijir Ismail di sisi selatan miniatur Ka’bah serta ada pancuran emas di bagian atas selatan miniatur Ka’bah.”Untuk minatur Ka’bah, mulai dibangun 22 Mei 2017 dan selesai 15 Juli 2017. Anggaran untuk pembangunan itu Rp1,1 milair, ” ujar Sutrisno.
Dikatakan Sutrisno untuk pembangunan miniatur Ka’bah tersebut belum selesai. Lampu di atas Hijir Ismail belum dipasang. Begitu juga dengan 4 kran air siap minum di sisi timur Ka’bah, seperti tempat minum Air Zam-Zam, disebutnya belum dibangun. Termasuk pohon kurma, 3 di utara, 3 di selatan, 2 di barat dan 2 di timur miniatur Ka’bah, sehingga mengelilingi minatur Ka’bah, diakui Sutrisno belum ditanam.
“Pembangunan itu akan kita lanjutkan setelah operasional Haji Tahun 2017 ini, ” tambah Sutrisno.
Sutrisno menyebut pembangunan miniatur Ka’bah itu, selain sebagai icon Asrama Haji Medan, juga bagian dari rencana menjadikan Asrama Haji sebagai pusat kebudayaan Islam di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. direncanakan juga akan dibangun pusat kuliner Islami dan lainnya. Hal tersebut agar Asrama Haji Medan tetap memiliki keunggulan, meskipun lahan Asrama Haji sekitar 5,2 Hektar, paking kecil dari seluruh Asrama Haji di Indonesia. (ain/ila)