32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Banyak Pelamar CPNS Lulusan SMA Gagal, Ini Penyebabnya

Tes CPNS-Ilustrasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banyak pelamar CPNS Kemenkumham lulusan SMA untuk mengisi formasi sipir dinyatakan gagal masuk ke tahap seleksi berikutnya.

Pasalnya, mereka yang gagal itu memiliki tinggi badan yang tidak memenuhi syarat minimal.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DI Yogyakarta Gunarso mengungkapkan, pelamar lulusan SMA sederajat yang lolos seleksi administrasi untuk formasi penjaga lapas alias sipir wajib mengikuti pengukuran tinggi badan dan seleksi berkas sebelum mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assissted Test (CAT).

“Begitu diukur tinggi badan, banyak yang nggak lolos. Bagi pria harus mempunyai tinggi badan minimal 160 cm, dan wanita minimal 155 cm,” kata Gunarso seperti yang dikutip di laman kemenpan-RB, Jumat (15/9).

Dia menyebutkan, peserta wanita yang paling banyak gugur pada tahap ini. Sampai hari ketiga (13/9), tercatat 170 peserta wanita yang gagal dalam tahap pengukuran tinggi badan, sedangkan pria 41 orang.

Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta mencatat sebanyak 4.576 pelamar yang lolos seleksi administrasi formasi penjaga lapas di wilayah tersebut.

Sampai hari ketiga tahap pengukuran tinggi badan dan verifikasi berkas, terdapat 231 peserta yang tidak lolos.

Bagi peserta yang lolos pengukuran tinggi badan wajib melanjutkan ke tahap berikutnya yakni verifikasi berkas. Bagi yang tidak lolos gagal untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Pada tahap verifikasi berkas, hal yang membuat peserta gagal, yakni data asli tidak sesuai dengan data SSCN.

Sekretaris Panitia Seleksi Kantor Wilayah Kemenkumham DI Yogyakarta Rusmilah mengatakan bahwa ketidaktelitian saat meng-input data di SSCN sangat berpengaruh terhadap kelulusan.

“Nama kurang satu huruf saja sudah gagal,” ujarnya.

Hal lain yang membuat gagal adalah data yang dikirimkan, tidak sesuai saat dicek dengan aslinya. “Saat mengirimkan berkas, nilainya bagus, tapi ternyata saat kami cek ternyata kurang,” jelasnya.

Pengukuran tinggi badan dan verifikasi berkas ini akan berlangsung sampai hari Sabtu (16/9). (esy/jpnn)

Tes CPNS-Ilustrasi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Banyak pelamar CPNS Kemenkumham lulusan SMA untuk mengisi formasi sipir dinyatakan gagal masuk ke tahap seleksi berikutnya.

Pasalnya, mereka yang gagal itu memiliki tinggi badan yang tidak memenuhi syarat minimal.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DI Yogyakarta Gunarso mengungkapkan, pelamar lulusan SMA sederajat yang lolos seleksi administrasi untuk formasi penjaga lapas alias sipir wajib mengikuti pengukuran tinggi badan dan seleksi berkas sebelum mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assissted Test (CAT).

“Begitu diukur tinggi badan, banyak yang nggak lolos. Bagi pria harus mempunyai tinggi badan minimal 160 cm, dan wanita minimal 155 cm,” kata Gunarso seperti yang dikutip di laman kemenpan-RB, Jumat (15/9).

Dia menyebutkan, peserta wanita yang paling banyak gugur pada tahap ini. Sampai hari ketiga (13/9), tercatat 170 peserta wanita yang gagal dalam tahap pengukuran tinggi badan, sedangkan pria 41 orang.

Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta mencatat sebanyak 4.576 pelamar yang lolos seleksi administrasi formasi penjaga lapas di wilayah tersebut.

Sampai hari ketiga tahap pengukuran tinggi badan dan verifikasi berkas, terdapat 231 peserta yang tidak lolos.

Bagi peserta yang lolos pengukuran tinggi badan wajib melanjutkan ke tahap berikutnya yakni verifikasi berkas. Bagi yang tidak lolos gagal untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Pada tahap verifikasi berkas, hal yang membuat peserta gagal, yakni data asli tidak sesuai dengan data SSCN.

Sekretaris Panitia Seleksi Kantor Wilayah Kemenkumham DI Yogyakarta Rusmilah mengatakan bahwa ketidaktelitian saat meng-input data di SSCN sangat berpengaruh terhadap kelulusan.

“Nama kurang satu huruf saja sudah gagal,” ujarnya.

Hal lain yang membuat gagal adalah data yang dikirimkan, tidak sesuai saat dicek dengan aslinya. “Saat mengirimkan berkas, nilainya bagus, tapi ternyata saat kami cek ternyata kurang,” jelasnya.

Pengukuran tinggi badan dan verifikasi berkas ini akan berlangsung sampai hari Sabtu (16/9). (esy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/