26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Dapat Bisikin Gaib Danau Toba akan Meletus November

Tiga keluarga mengungsi ke hutan Sibolangit, setelah mendapat bisikan gaib bahwa Gunung Tiba akan meltus November 2017 mendatang.

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Aktivitas 14 orang yang tiba-tiba masuk hutan Sitahoan Dolok Sibolangit, membuat warga sekitar heboh. Mereka curiga lalu menghubungi pihak berwajib.

Pihak Polsek Parapat dan Pangulu Nagori Sipangan Bolon, Sumatera Utara, langsung memeriksa belasan orang yang terdiri dari tiga kepala keluarga tersebut.

Kapolsek Parapat, AKP H Sihombing mengatakan, mereka mendapat laporan dari warga atas kecurigaan terhadap sekelompok orang yang tinggal di Hutan Sitahoan. Dikhawatirkan warga mereka pendatang ilegal. Namun setelah didatangi, kelompok masyarakat tersebut koperatif dan menjelaskan tujuan kehadiran mereka di lokasi.

Adapun kelompok yang sudah didata tersebut yakni Keluarga Regen E.Sitohang, mantan anggota Polri, alamat Jalan Arjuna, RT 003 Desa Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai Provinsi Riau. Evalucian Harianja, istri Regen. Reavhanae Maroeli Sitohang, Raja Pande beni Togar Setevanus, Rivaldo Berlindo Sitohang, Christine Sitohang, dan Adventharria Putri Sitohang.

Keluarga Zakaria Abdi Sinurat bersama istrinya Meylani Paraek Natio Br Sinurat, alamat Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.

Keluarga Lambok H Sinurat yang merupakan pemimpin kelompok bersama istrinya Kasiani serta anak Doli Saut Sinurat, Nartali Agil Sinurat, dan Maria Nauli Basa Sinurat.

“Mereka diberikan waktu selama enam hari untuk meninggalkan lokasi,” ujarnya. Yang mengejutkan adalah saat Lambok H Sinurat yang mengaku sebagai kepala kelompok menjelaskan alasan mereka masuk hutan.

Dia mengaku mendapat bisikan dari leluhur bahwa Danau Toba akan meletus pada bulan November mendatang. Letusannya sangat luar biasa hingga pengaruhnya sampai ke Kerinci, Provinsi Jambi.

Kapolsek, Lambok menerangkan dirinya diutus oleh leluhur Suku Batak untuk memberikan penangkal jika terjadi letusan dengan cara mengobati para korban.

Mereka memilih tinggal di hutan Sitahoan Dolok Silangit, karena banyak terdapat tumbuhan yang mengandung obat-obat untuk keperluan perawatan penyakit manusia yang dapat dijadikan pulungan (ramuan). (jpg/pjs)

Tiga keluarga mengungsi ke hutan Sibolangit, setelah mendapat bisikan gaib bahwa Gunung Tiba akan meltus November 2017 mendatang.

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Aktivitas 14 orang yang tiba-tiba masuk hutan Sitahoan Dolok Sibolangit, membuat warga sekitar heboh. Mereka curiga lalu menghubungi pihak berwajib.

Pihak Polsek Parapat dan Pangulu Nagori Sipangan Bolon, Sumatera Utara, langsung memeriksa belasan orang yang terdiri dari tiga kepala keluarga tersebut.

Kapolsek Parapat, AKP H Sihombing mengatakan, mereka mendapat laporan dari warga atas kecurigaan terhadap sekelompok orang yang tinggal di Hutan Sitahoan. Dikhawatirkan warga mereka pendatang ilegal. Namun setelah didatangi, kelompok masyarakat tersebut koperatif dan menjelaskan tujuan kehadiran mereka di lokasi.

Adapun kelompok yang sudah didata tersebut yakni Keluarga Regen E.Sitohang, mantan anggota Polri, alamat Jalan Arjuna, RT 003 Desa Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai Provinsi Riau. Evalucian Harianja, istri Regen. Reavhanae Maroeli Sitohang, Raja Pande beni Togar Setevanus, Rivaldo Berlindo Sitohang, Christine Sitohang, dan Adventharria Putri Sitohang.

Keluarga Zakaria Abdi Sinurat bersama istrinya Meylani Paraek Natio Br Sinurat, alamat Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.

Keluarga Lambok H Sinurat yang merupakan pemimpin kelompok bersama istrinya Kasiani serta anak Doli Saut Sinurat, Nartali Agil Sinurat, dan Maria Nauli Basa Sinurat.

“Mereka diberikan waktu selama enam hari untuk meninggalkan lokasi,” ujarnya. Yang mengejutkan adalah saat Lambok H Sinurat yang mengaku sebagai kepala kelompok menjelaskan alasan mereka masuk hutan.

Dia mengaku mendapat bisikan dari leluhur bahwa Danau Toba akan meletus pada bulan November mendatang. Letusannya sangat luar biasa hingga pengaruhnya sampai ke Kerinci, Provinsi Jambi.

Kapolsek, Lambok menerangkan dirinya diutus oleh leluhur Suku Batak untuk memberikan penangkal jika terjadi letusan dengan cara mengobati para korban.

Mereka memilih tinggal di hutan Sitahoan Dolok Silangit, karena banyak terdapat tumbuhan yang mengandung obat-obat untuk keperluan perawatan penyakit manusia yang dapat dijadikan pulungan (ramuan). (jpg/pjs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/