31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tabrakan, Mobil Nyangkut di Parit

MEDAN-Akibat menerobos lampu merah di kawasan tertib lalulintas, tepatnya persimpangan Jalan Wali Kota, dua mobil tabrakan, Jumat (14/11) siang. Akibatnya, kedua mobil rusak berat. Bahkan mobil yang dikendarai Saut Simajuntak (60), warga Sei Batang Gadis.

Mobil tersangkut  parit usai tabrakan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Mobil tersangkut di parit usai tabrakan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Medan ini melompati trotoar dan menggantung di atas parit. Mobil Fortuner warna hitam dengan nomor polisi BK 180 RL milik Saut ini menjadi tontotan warga yang melintas karena kesulitan mengevakuasinya. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, pengendara mobil hanya mengalami syok.

Informasi yang diperoleh di lokasi, saat itu Saut yang mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang dari arah Jalan Wali Kota menuju Jalan Masdulhak Medan. Ketika di persimpangan lampu merah dan lampu traffic light masih hijau, Saut tetap melajukan kendaraannya.

Namun, dari arah berlawanan itu muncul pengendara mobil jenis Baleno warna biru dengan nomor polisi BK 1656 HL yang dikemudikan Nurul (16) bersama seorang temannya yang melaju kencang, tanpa memperdulikan lampu traffic light yang sudah berwarna merah. Melihat itu, Saut mencoba menghindar. Naas, kecelakaan tak bisa terelakkan hingga mobilnya menghantam trotoar di persimpangan jalan tersebut.

“Nurul bersama rekannya yang diketahui pelajar dari SMAN 2  mengakui jika mereka memang menerobos lampu merah, dan menghantam bagian belakang mobil Saut,”ujar Suprianto,  petugas Satlantas Polresta Medan yang turun ke lokasi kejadian.

Sementara itu, Nurul bersama kedua rekannya langsung diamankan petugas yang kebetulan sedang bertugas di rumah dinas Kapoldasu.
Polisi langsung mengamankan kendaraanya yang juga mengalami rusak parah pada bagian depannya ringsek.

Seorang saksi mata, Ita (24) mengaku, mendengar suara benturan yang sangat keras. Karena kerasnya benturan itu, ia sempat menduga sopir yang ada di dalam kedua mobil tersebut meninggal atau luka parah.

“Saya sangka sopir mobil hitam itu sudah meninggal, karena setelah terjadi banturan, mobil itu juga langsung naik ke atas trotoar. Untunglah dia tidak apa-apa,” ucap Ita.

Pihak Kepolisian Satlantas Polresta Medan langsung terjun ke lokasi untuk mengamankan laju lalu lintas. Mereka yang terlibat dalam tabrakan itu juga dibawa ke kantor polisi untuk proses lebih lanjut.

Tabrak Warkop

Sementara itu, mobil Kijang Innova warna hitam BK 41 SE yang dikemudikan Tjoa Bun Pin (37), warga Jalan Kakap, Pandau Hulu II, Medan Area, menabrak warung kopi (warkop) di Jalan Wahidin Medan, Jumat (14/12) dini hari.

Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, monil yang dikendarai Tjoa Bun Pin datang dari arah Jalan Bakaran Batu menuju Jalan Madong Lubis. Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Tjoa Bun Pin menabrak taksi Blue Bird BK 1885 KJ yang dikemudikan Heri (30), warga Jalan Kayu Besar, Tanjungmorawa, yang datang dari Jalan Thamrin menuju Jalan Wahidin. Mobil yang dikemudikan Heri pun tertabrak dan bagian depannya hancur. Mobil langsung oleh dan menabrak warung kopi.

Akibatnya, pemngemudi taksi Heri mengalami luka ringan di kaki kirinya. Pemilik warung kopi Timin (40) dan Alex (30) pengemudi betor yang sedang duduk di warung juga mengalami luka-luka.

Petugas Sat Reskrim Polresta Medan dan Sat Lantas Polresta Medan langsung mengamankan lokasi dan mengamankan pengemudi agar tak menjadi amukan massa. Selanjutnya pengemudi mobil pun dibawa ke RS Methodist untuk pengobatan karena mengalami luka pada tangan dan selanjutnya dibawa ke Sat Lantas Polresta Medan.

Alex mengaku, mobil datang dengan kecepatan tinggi dan menabrak warung setelah sebelumnya menabrak mobil taksi.
“Mulutnya bau alkohol dan dia sudah mabuk membawa mobil,” katanya.
Hal senada diucapkan Heri, pengemudi taksi Blue Bird.

“Saya datang dari Jalan Thamrin menuju Jalan Wahidin. Dia muncul dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak mobil saya,” jelasnya.
Menurutnya, sewanya tak ada luka-luka dan langsung pulang.

“Saya mengalami luka lecet dan terkilir pada kaki kiri saya,” bebernya.
Diterangkannya, mobil tersebut kencang dan langsung menabrak taksi.
“Dia itu mabuk karena bau alkohol mulutnya,” ujarnya.

Seorang petugas Sat Lantas Polresta Medanmengaku, pengemudi dibawa ke Sat Lantas Polresta setelah terlebih dahulu dibawa berobat. Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya Mustario SIK menuturkan, kasusnya sedang dalam pemeriksaan. (uma/jon)

MEDAN-Akibat menerobos lampu merah di kawasan tertib lalulintas, tepatnya persimpangan Jalan Wali Kota, dua mobil tabrakan, Jumat (14/11) siang. Akibatnya, kedua mobil rusak berat. Bahkan mobil yang dikendarai Saut Simajuntak (60), warga Sei Batang Gadis.

Mobil tersangkut  parit usai tabrakan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Mobil tersangkut di parit usai tabrakan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Medan ini melompati trotoar dan menggantung di atas parit. Mobil Fortuner warna hitam dengan nomor polisi BK 180 RL milik Saut ini menjadi tontotan warga yang melintas karena kesulitan mengevakuasinya. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, pengendara mobil hanya mengalami syok.

Informasi yang diperoleh di lokasi, saat itu Saut yang mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang dari arah Jalan Wali Kota menuju Jalan Masdulhak Medan. Ketika di persimpangan lampu merah dan lampu traffic light masih hijau, Saut tetap melajukan kendaraannya.

Namun, dari arah berlawanan itu muncul pengendara mobil jenis Baleno warna biru dengan nomor polisi BK 1656 HL yang dikemudikan Nurul (16) bersama seorang temannya yang melaju kencang, tanpa memperdulikan lampu traffic light yang sudah berwarna merah. Melihat itu, Saut mencoba menghindar. Naas, kecelakaan tak bisa terelakkan hingga mobilnya menghantam trotoar di persimpangan jalan tersebut.

“Nurul bersama rekannya yang diketahui pelajar dari SMAN 2  mengakui jika mereka memang menerobos lampu merah, dan menghantam bagian belakang mobil Saut,”ujar Suprianto,  petugas Satlantas Polresta Medan yang turun ke lokasi kejadian.

Sementara itu, Nurul bersama kedua rekannya langsung diamankan petugas yang kebetulan sedang bertugas di rumah dinas Kapoldasu.
Polisi langsung mengamankan kendaraanya yang juga mengalami rusak parah pada bagian depannya ringsek.

Seorang saksi mata, Ita (24) mengaku, mendengar suara benturan yang sangat keras. Karena kerasnya benturan itu, ia sempat menduga sopir yang ada di dalam kedua mobil tersebut meninggal atau luka parah.

“Saya sangka sopir mobil hitam itu sudah meninggal, karena setelah terjadi banturan, mobil itu juga langsung naik ke atas trotoar. Untunglah dia tidak apa-apa,” ucap Ita.

Pihak Kepolisian Satlantas Polresta Medan langsung terjun ke lokasi untuk mengamankan laju lalu lintas. Mereka yang terlibat dalam tabrakan itu juga dibawa ke kantor polisi untuk proses lebih lanjut.

Tabrak Warkop

Sementara itu, mobil Kijang Innova warna hitam BK 41 SE yang dikemudikan Tjoa Bun Pin (37), warga Jalan Kakap, Pandau Hulu II, Medan Area, menabrak warung kopi (warkop) di Jalan Wahidin Medan, Jumat (14/12) dini hari.

Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, monil yang dikendarai Tjoa Bun Pin datang dari arah Jalan Bakaran Batu menuju Jalan Madong Lubis. Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Tjoa Bun Pin menabrak taksi Blue Bird BK 1885 KJ yang dikemudikan Heri (30), warga Jalan Kayu Besar, Tanjungmorawa, yang datang dari Jalan Thamrin menuju Jalan Wahidin. Mobil yang dikemudikan Heri pun tertabrak dan bagian depannya hancur. Mobil langsung oleh dan menabrak warung kopi.

Akibatnya, pemngemudi taksi Heri mengalami luka ringan di kaki kirinya. Pemilik warung kopi Timin (40) dan Alex (30) pengemudi betor yang sedang duduk di warung juga mengalami luka-luka.

Petugas Sat Reskrim Polresta Medan dan Sat Lantas Polresta Medan langsung mengamankan lokasi dan mengamankan pengemudi agar tak menjadi amukan massa. Selanjutnya pengemudi mobil pun dibawa ke RS Methodist untuk pengobatan karena mengalami luka pada tangan dan selanjutnya dibawa ke Sat Lantas Polresta Medan.

Alex mengaku, mobil datang dengan kecepatan tinggi dan menabrak warung setelah sebelumnya menabrak mobil taksi.
“Mulutnya bau alkohol dan dia sudah mabuk membawa mobil,” katanya.
Hal senada diucapkan Heri, pengemudi taksi Blue Bird.

“Saya datang dari Jalan Thamrin menuju Jalan Wahidin. Dia muncul dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak mobil saya,” jelasnya.
Menurutnya, sewanya tak ada luka-luka dan langsung pulang.

“Saya mengalami luka lecet dan terkilir pada kaki kiri saya,” bebernya.
Diterangkannya, mobil tersebut kencang dan langsung menabrak taksi.
“Dia itu mabuk karena bau alkohol mulutnya,” ujarnya.

Seorang petugas Sat Lantas Polresta Medanmengaku, pengemudi dibawa ke Sat Lantas Polresta setelah terlebih dahulu dibawa berobat. Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya Mustario SIK menuturkan, kasusnya sedang dalam pemeriksaan. (uma/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/