25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

RS Adam Malik Tunda Brain MRI

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Idap Kanker Mata, Gumaran Butuh Bantuan.

SUMUTPOS.CO – Rencana Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik masih belum melakukan tindakan medis untuk bayi pasien kanker mata, Gumaran Syahputra Marbun. Rencana untuk melakukan Brain MRI terhadap bayi malang ini pun belum dilakukan. Rumahsakit plat merah itu beralasan kalau kondisinya belum stabil.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Mashadat Ginting mengatakan, tim dokter belum berani melakukan Brain MRI lantaran Gumaran terlalu aktif sehingga tindakan medis tersebut tak akan membuahkan hasil. “Belum kita lakukan itu, karena kemarin anaknya cukup lasak. MRI itu kan sangat sensitif ya, kalau bergerak sedikit saja hasilnya tidak maksimal,” ungkap Mashadat, Senin (2/4).

Mashadat menerangkan, ongkos untuk melakukan tindakan Brain MRI cukup mahal, mencapai jutaan rupiah meski dia enggan menerangkan secara pasti berapa tarifnya. “Memang tindakan media MRI ini ditanggung BPJS untuk pasien Gumaran. Makanya biar tidak sia-sia, tim dokter bekerja hati-hati biar hasilnya sempurna. Kita juga harus mengetahui bagaimana kondisi penyakit kanker mata yang dialami Gumaran,” tuturnya.

Mashadat menerangkan, setelah nantinya dilakukan Brain MRI, baru tim dokter mengetahui bagaimana kondisi kanker mata yang dialami oleh Gumaran Syahputra Marbun. “Kami kan harus melihat dulu bagaimana kondisi kankernya, apakah sudah kronis atau bagaimana. Barulah dari situ nantinya tahu tindakan medis apa yang bisa diambil,” tuturnya.

Saat ini, katanya, Gumaran masih dirawat intensif. Tim dokter, masih memantau perkembangan kondisi kanker mata yang dialami bayi itu. “Saat ini masih sekadar kita beri infus untuk tenaga. Tim dokter terus memantau kok,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gumaran Syahputra Marbun yang dirawat di RSUP H Adam Malik kondisinya sempat melemah dengan HB 7,7.

Diketahui akibat kanker yang menggerogoti matanya, bayi berusia 2 tahun 6 bulan ini sudah tidak bisa melihat. Kanker mata yang dengan nama latin disebut retinoblastoma. Penyakit ganas itu sudah menyerang tubuh balita yang tinggal di Jalan Saribudolok, Sawahtiga, Kecamatan Panambean, Kabupaten Simalungun, ini sejak berusia satu tahun.

Pasien berobat ke rumah sakit milik Kemenkes RI ini sudah berulang kali. Pasien pertama kali masuk tanggal 23 November tahun 2017.

Masuk ke dua bulan Desember tahun 2017. Di bulan Desember itu juga, pasien menjalani kemoterapi sembari rawat jalan. Setelah rawat jalan untuk menjalankan kemoterapi tidak tuntas dilakukan keluarganya (tidak diketahui penyebabnya), pasien masuk kembali lagi tanggal 21 Maret 2018 via IGD pukul 17.00 WIB.

Pasien dirawat dikarenakan HB-nya rendah. Sejauh ini dia masih transfusi darah, tindakan poto dan ct-scan mata. “Saat ini pasien dirawat inap di Ruang Rindu B Anak Lantai 1. Dokter penanggungjawab pasien (DPjP) yaitu dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah onkologi,” kata Masahadat. (dvs/ila)

 

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Idap Kanker Mata, Gumaran Butuh Bantuan.

SUMUTPOS.CO – Rencana Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik masih belum melakukan tindakan medis untuk bayi pasien kanker mata, Gumaran Syahputra Marbun. Rencana untuk melakukan Brain MRI terhadap bayi malang ini pun belum dilakukan. Rumahsakit plat merah itu beralasan kalau kondisinya belum stabil.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Mashadat Ginting mengatakan, tim dokter belum berani melakukan Brain MRI lantaran Gumaran terlalu aktif sehingga tindakan medis tersebut tak akan membuahkan hasil. “Belum kita lakukan itu, karena kemarin anaknya cukup lasak. MRI itu kan sangat sensitif ya, kalau bergerak sedikit saja hasilnya tidak maksimal,” ungkap Mashadat, Senin (2/4).

Mashadat menerangkan, ongkos untuk melakukan tindakan Brain MRI cukup mahal, mencapai jutaan rupiah meski dia enggan menerangkan secara pasti berapa tarifnya. “Memang tindakan media MRI ini ditanggung BPJS untuk pasien Gumaran. Makanya biar tidak sia-sia, tim dokter bekerja hati-hati biar hasilnya sempurna. Kita juga harus mengetahui bagaimana kondisi penyakit kanker mata yang dialami Gumaran,” tuturnya.

Mashadat menerangkan, setelah nantinya dilakukan Brain MRI, baru tim dokter mengetahui bagaimana kondisi kanker mata yang dialami oleh Gumaran Syahputra Marbun. “Kami kan harus melihat dulu bagaimana kondisi kankernya, apakah sudah kronis atau bagaimana. Barulah dari situ nantinya tahu tindakan medis apa yang bisa diambil,” tuturnya.

Saat ini, katanya, Gumaran masih dirawat intensif. Tim dokter, masih memantau perkembangan kondisi kanker mata yang dialami bayi itu. “Saat ini masih sekadar kita beri infus untuk tenaga. Tim dokter terus memantau kok,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gumaran Syahputra Marbun yang dirawat di RSUP H Adam Malik kondisinya sempat melemah dengan HB 7,7.

Diketahui akibat kanker yang menggerogoti matanya, bayi berusia 2 tahun 6 bulan ini sudah tidak bisa melihat. Kanker mata yang dengan nama latin disebut retinoblastoma. Penyakit ganas itu sudah menyerang tubuh balita yang tinggal di Jalan Saribudolok, Sawahtiga, Kecamatan Panambean, Kabupaten Simalungun, ini sejak berusia satu tahun.

Pasien berobat ke rumah sakit milik Kemenkes RI ini sudah berulang kali. Pasien pertama kali masuk tanggal 23 November tahun 2017.

Masuk ke dua bulan Desember tahun 2017. Di bulan Desember itu juga, pasien menjalani kemoterapi sembari rawat jalan. Setelah rawat jalan untuk menjalankan kemoterapi tidak tuntas dilakukan keluarganya (tidak diketahui penyebabnya), pasien masuk kembali lagi tanggal 21 Maret 2018 via IGD pukul 17.00 WIB.

Pasien dirawat dikarenakan HB-nya rendah. Sejauh ini dia masih transfusi darah, tindakan poto dan ct-scan mata. “Saat ini pasien dirawat inap di Ruang Rindu B Anak Lantai 1. Dokter penanggungjawab pasien (DPjP) yaitu dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah onkologi,” kata Masahadat. (dvs/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/