23 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Kabut Tebal, Pesawat Berputar-putar di KNIA

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Pesawat komersil landing di Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (14/12/2015). Kemarin, kabut menyelimuti bandara hingga sejumlah jadwal penerbangan domestik terganggu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Pesawat komersil landing di Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (14/12/2015). Kemarin, kabut menyelimuti bandara hingga sejumlah jadwal penerbangan domestik terganggu.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Selama dua jam, penerbangan di Kualanamu International Airport (KNIA) diselimuti kabut tebal. Karena jarak pandang (visibility) diambang batas normal dikisaran 50-200 meter, sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain termasuk Batam, Kualalumpur dan Jakarta. Bahkan sebagai ada yang berputar-putar (holding) selama 30 menit.

Info yang dihimpun Senin (14/12) pagi, terganggunya jadwal penerbangan mulai pagi pukul 05.00 WIB – 09.00 WIB. Sejumlah pesawat pada penerbangan pukul 07.30 WIB dialihkan (diverte) ke Batam dan kembali ke pangkalan (return to base) ke Jakarta dan Kualalumpur. Sementara pada pukul 09.00 WIB pesawat yang hendak landing terpaksa lebih dulu berputar-putar (holding).

Airport Duty Manager Jasirin SH yang dikonfirmasi mengakui sejumlah maskapai mengalihkan penerbanganya dan kembali ke bandara semula. “Itu diakibatkan cuaca kabut embun yang tebal (fog). Alhasil jarak pandang tidak normal bahkan sangat dekat dikisaran 50-200 meter,” ujarnya. Menurut data yang dirilisnya, pesawat yang terpaksa mengalihkan penerbangan ke Batam diantaranya Citiylink QG 0140 Halim Perdana Kusuma-KNO. Jadwal penerbangan pukul 07.10 WIB, dan akhirnya baru mendarat pukul 10.46 WIB.

Disamping itu ada dua pesawat return to base Air Asia AK 396 Kualalumpur beberapa menit lagi mendarat di KNO terpaksa kembali lagi ke Kualalumpur. Begitu juga dengan Lion Air JT 210 return to base ke Jakarta. Sementara yang berputar-putar karena cuaca buruk dan akhirnya bisa mendarat, Wings Air 1263, Lion Air Jt 397, Sriwijaya Air 010, Silk Air 234 dan Batik Air. “Kondisi saat ini sudah normal, dan jarak pandang hingga pukul 14.00 WIB yang dapat kita pereoleh dari petugas cuaca sudah dikisaran 3000 meter,” ujarnya.

Petugas Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandara KNIA, Darul yang dikonfirmasi menegaskan cuaca kabut yang menyelimuti KNIA terjadi karena kelembapan udara yang tinggi, diakibatkan faktor hujan yang seharian terjadi di hari Minggu. “Daerah kita ini masih banyak tumbuh-tumbuhan, diguyur hujan seharian maka terjadi kelembapan udara tersebut alhasil timbul awan tebal atau kabut,” ucapnya.

Namun kondisi itu lanjut Darul, tidak berlangsung lama, lebih kurang dikisaran 2 jam. Awan tebal yang menyelimuti Bandara, pada pagi hari pukul 05.00 WIB hingga pada pukul 09.00 WIB. “Memang pada waktu itu, visibility sangat pendek dikisaran 50-200 meter. Tetapi setelah pukul 10.00 WIB sudah berangsur membaik naik ke 1000 meter hingga saat ini pada pukul 14.00 WIB sudah dikisaran 3000 meter, dan sudah dianggap normal,” tandasnya. (man/deo)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Pesawat komersil landing di Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (14/12/2015). Kemarin, kabut menyelimuti bandara hingga sejumlah jadwal penerbangan domestik terganggu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Pesawat komersil landing di Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (14/12/2015). Kemarin, kabut menyelimuti bandara hingga sejumlah jadwal penerbangan domestik terganggu.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Selama dua jam, penerbangan di Kualanamu International Airport (KNIA) diselimuti kabut tebal. Karena jarak pandang (visibility) diambang batas normal dikisaran 50-200 meter, sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain termasuk Batam, Kualalumpur dan Jakarta. Bahkan sebagai ada yang berputar-putar (holding) selama 30 menit.

Info yang dihimpun Senin (14/12) pagi, terganggunya jadwal penerbangan mulai pagi pukul 05.00 WIB – 09.00 WIB. Sejumlah pesawat pada penerbangan pukul 07.30 WIB dialihkan (diverte) ke Batam dan kembali ke pangkalan (return to base) ke Jakarta dan Kualalumpur. Sementara pada pukul 09.00 WIB pesawat yang hendak landing terpaksa lebih dulu berputar-putar (holding).

Airport Duty Manager Jasirin SH yang dikonfirmasi mengakui sejumlah maskapai mengalihkan penerbanganya dan kembali ke bandara semula. “Itu diakibatkan cuaca kabut embun yang tebal (fog). Alhasil jarak pandang tidak normal bahkan sangat dekat dikisaran 50-200 meter,” ujarnya. Menurut data yang dirilisnya, pesawat yang terpaksa mengalihkan penerbangan ke Batam diantaranya Citiylink QG 0140 Halim Perdana Kusuma-KNO. Jadwal penerbangan pukul 07.10 WIB, dan akhirnya baru mendarat pukul 10.46 WIB.

Disamping itu ada dua pesawat return to base Air Asia AK 396 Kualalumpur beberapa menit lagi mendarat di KNO terpaksa kembali lagi ke Kualalumpur. Begitu juga dengan Lion Air JT 210 return to base ke Jakarta. Sementara yang berputar-putar karena cuaca buruk dan akhirnya bisa mendarat, Wings Air 1263, Lion Air Jt 397, Sriwijaya Air 010, Silk Air 234 dan Batik Air. “Kondisi saat ini sudah normal, dan jarak pandang hingga pukul 14.00 WIB yang dapat kita pereoleh dari petugas cuaca sudah dikisaran 3000 meter,” ujarnya.

Petugas Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandara KNIA, Darul yang dikonfirmasi menegaskan cuaca kabut yang menyelimuti KNIA terjadi karena kelembapan udara yang tinggi, diakibatkan faktor hujan yang seharian terjadi di hari Minggu. “Daerah kita ini masih banyak tumbuh-tumbuhan, diguyur hujan seharian maka terjadi kelembapan udara tersebut alhasil timbul awan tebal atau kabut,” ucapnya.

Namun kondisi itu lanjut Darul, tidak berlangsung lama, lebih kurang dikisaran 2 jam. Awan tebal yang menyelimuti Bandara, pada pagi hari pukul 05.00 WIB hingga pada pukul 09.00 WIB. “Memang pada waktu itu, visibility sangat pendek dikisaran 50-200 meter. Tetapi setelah pukul 10.00 WIB sudah berangsur membaik naik ke 1000 meter hingga saat ini pada pukul 14.00 WIB sudah dikisaran 3000 meter, dan sudah dianggap normal,” tandasnya. (man/deo)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/