28.9 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Bercanda Soal Bom, Penumpang Lion Air Diblack-list

PROTES: Iskandar, penumpang Lion Air protes di konter check in setelah mengalami delay 4 jam.
Penumpang Lion Air di konter check in-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara, masih siaga 1, menyikapi pengeboman di Jakarta, Kamis (14/1). Patroli skala besar oleh Brimob dan juga Sabhara bersenjata lengkap, masih dilakukan.

Seperti disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf kepada Wartawan, Jumat (15/1) siang. “Belum tahu sampai kapan siaga I ini diberlakukan. Kita tunggu perintah dari pusat saja,” ucapnya.

Dia mengatakan, saat ini, patroli skala besar dan penjagaan di objek vital dan wilayah yang rawan akan aksi teror. Bahkan, tempat yang jadi prioritas adalah sejumlah kantor konsul sejumlah negara dan restoran berlabel Amerika. Tidak terkecuali dengan Markas Komando (Mako) Polisi sendiri.

Gurauan berbeda dilakukan seorang penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 305 di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Jumat (15/1). Lelaki yang akan menuju Jakarta ini mengaku membawa bom, akibatnya dia ditahan petugas bandara dan telah diserahkan ke pihak kepolisian.

Pengakuan Muhammad Sidik (43) warga Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara. Kepada seorang pramugari akan meletakkan tas berwarna hijau itu ke dalam kabin dia berujar. “Mbak, bom ini saya taruh di mana,” kata Muhammad dengan nada datar.

Sontak pramugari panik lalu melaporkan perkataan Muhammad Sidik kepada rekan-rekannya dan kapten pesawat. Seketika pilot menghentikan rencana penerbangan. Bahkan para penumpang dengan panik turun setelah diminta meninggalkan pesawat turun.

“Tersangka Muhammad Sidik duduk di bangku 37 Alfa,” kata Station Manager Lion Air Banda Aceh Arfan menjawab Rakyat Aceh melalui telepon seluler. “Tas warna hijau milik tersangka mirip milik TNI,” imbuhnya.

Pasca peritiwa yang terjadi sekira pukul 17.30 wib itu, tersangka langsung diamankan dan diinterogasi. “Dengan statemen adanya bom di dalam tas tersangka, pilot langsung menghentikan pesawat yang akan terbang. Lalu memeriksa suluruh isi pesawat,” terangnya.

Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Muhammad Sidik mengaku hanya bercanda mengeluarkan statemen bahwa di dalam tasnya ada bom. “Kami memblack list nama tersangka dari grup Lion Air dan tiketnya dihanguskan,” tegas Arfan.

Terpisah, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Zulkifli membenarkan pihaknya mengamankan seorang lelaki yang mengancam dan mengaku membawa bom. “Ya tadi pihak Bandara menyerahkan SIM seorang lelaki yang mengaku membawa bom. Saat ini dia telah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan petugas,” kata perwira mantan Kapolres Lhokseumawe tersebut. (hsb/dik)

PROTES: Iskandar, penumpang Lion Air protes di konter check in setelah mengalami delay 4 jam.
Penumpang Lion Air di konter check in-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara, masih siaga 1, menyikapi pengeboman di Jakarta, Kamis (14/1). Patroli skala besar oleh Brimob dan juga Sabhara bersenjata lengkap, masih dilakukan.

Seperti disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf kepada Wartawan, Jumat (15/1) siang. “Belum tahu sampai kapan siaga I ini diberlakukan. Kita tunggu perintah dari pusat saja,” ucapnya.

Dia mengatakan, saat ini, patroli skala besar dan penjagaan di objek vital dan wilayah yang rawan akan aksi teror. Bahkan, tempat yang jadi prioritas adalah sejumlah kantor konsul sejumlah negara dan restoran berlabel Amerika. Tidak terkecuali dengan Markas Komando (Mako) Polisi sendiri.

Gurauan berbeda dilakukan seorang penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 305 di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Jumat (15/1). Lelaki yang akan menuju Jakarta ini mengaku membawa bom, akibatnya dia ditahan petugas bandara dan telah diserahkan ke pihak kepolisian.

Pengakuan Muhammad Sidik (43) warga Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara. Kepada seorang pramugari akan meletakkan tas berwarna hijau itu ke dalam kabin dia berujar. “Mbak, bom ini saya taruh di mana,” kata Muhammad dengan nada datar.

Sontak pramugari panik lalu melaporkan perkataan Muhammad Sidik kepada rekan-rekannya dan kapten pesawat. Seketika pilot menghentikan rencana penerbangan. Bahkan para penumpang dengan panik turun setelah diminta meninggalkan pesawat turun.

“Tersangka Muhammad Sidik duduk di bangku 37 Alfa,” kata Station Manager Lion Air Banda Aceh Arfan menjawab Rakyat Aceh melalui telepon seluler. “Tas warna hijau milik tersangka mirip milik TNI,” imbuhnya.

Pasca peritiwa yang terjadi sekira pukul 17.30 wib itu, tersangka langsung diamankan dan diinterogasi. “Dengan statemen adanya bom di dalam tas tersangka, pilot langsung menghentikan pesawat yang akan terbang. Lalu memeriksa suluruh isi pesawat,” terangnya.

Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Muhammad Sidik mengaku hanya bercanda mengeluarkan statemen bahwa di dalam tasnya ada bom. “Kami memblack list nama tersangka dari grup Lion Air dan tiketnya dihanguskan,” tegas Arfan.

Terpisah, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Zulkifli membenarkan pihaknya mengamankan seorang lelaki yang mengancam dan mengaku membawa bom. “Ya tadi pihak Bandara menyerahkan SIM seorang lelaki yang mengaku membawa bom. Saat ini dia telah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan petugas,” kata perwira mantan Kapolres Lhokseumawe tersebut. (hsb/dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/