31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Boru Hasibuan Mengira Anaknya yang Masih Balita Itu Perampok

Foto: Kepolisian
Pretty Juliana Ningsih Hasibuan, yang membunuh anaknya M Althir yang masih balita, pakai pisau dapur, di Jalan Besar Delitua, Desa Suka Makmur, Deliserdang, Minggu (15/1) siang.

BALAS DENDAM TERHADAP PASANGAN

Aksi keji yang dilakoni Pretty dengan menghabisi nyawa anaknya, dimungkinkan karena faktor balas dendam. Menurut Psikolog, Irna Minauli, kasus pembunuhan yang dilakukan Prety kemungkinan karena adanya faktor balas dendam terhadap pasangannya.

“Mereka yang sebenarnya marah pada pasangannya, namun kemudian mengarahkan kemarahannya pada sang anak. Dengan membunuh anaknya, seolah ia ingin menghukum pasangannya,” kata Irna, Minggu (15/1) menyikapi aksi Pretty saat dihubungi Sumut Pos.

Akan tetapi, sambung Irna, penyebab yang paling banyak adalah adanya gangguan jiwa berat yang dialami oleh orangtua, khususnya seorang ibu. “Gangguan jiwa yang umum menyertai adalah, skizofrenia dan depresi. Untuk itu, tentu perlu pemeriksaan yang lebih mendalam,” kata Irna.

Direktur Minauli Cosluting Layanan Psikologi ini menambahkan, kasus pembunuhan yang dilakukan orangtua terhadap anak, sering kali sifatnya komplek dan juga banyak faktor yang mempengaruhi. Menurut Irna, kasus pembunuhan yang dilakukan orangtua terhadap anak dikenal sebagai filicide.

Ada beberapa istilah lain yang menyerupai. Adalah, infanticie, ketika yang dibunuh adalahh anak yang baru dilahirkan. “Misalnya karena alasan altruistik, di mana ibu membunuh anaknya karena alasan ingin menyelamatkan masa depan anaknya.

Alasan lain, adalah anak yang tidak diinginkan (unwanted child), biasanya terjadi pada kasus kehamilah yang tidak dikehendaki,” kata dia.

Sebelum mengakhiri, Irna menyebut, ada beberapa kasus kekerasan terhadap anak. Misal, anak-anak yang rewel atau anak dengan kebutuhan khusus. Umumnya, kata dia, itu menjadi lebih rentan menjadi korban kekerasan.

“Banyak orangtua yang kehilangan kesabaran dalam mengatasi masalah yang dihadapi anaknya,” pungkas Irna. (ted/han)

Foto: Kepolisian
Pretty Juliana Ningsih Hasibuan, yang membunuh anaknya M Althir yang masih balita, pakai pisau dapur, di Jalan Besar Delitua, Desa Suka Makmur, Deliserdang, Minggu (15/1) siang.

BALAS DENDAM TERHADAP PASANGAN

Aksi keji yang dilakoni Pretty dengan menghabisi nyawa anaknya, dimungkinkan karena faktor balas dendam. Menurut Psikolog, Irna Minauli, kasus pembunuhan yang dilakukan Prety kemungkinan karena adanya faktor balas dendam terhadap pasangannya.

“Mereka yang sebenarnya marah pada pasangannya, namun kemudian mengarahkan kemarahannya pada sang anak. Dengan membunuh anaknya, seolah ia ingin menghukum pasangannya,” kata Irna, Minggu (15/1) menyikapi aksi Pretty saat dihubungi Sumut Pos.

Akan tetapi, sambung Irna, penyebab yang paling banyak adalah adanya gangguan jiwa berat yang dialami oleh orangtua, khususnya seorang ibu. “Gangguan jiwa yang umum menyertai adalah, skizofrenia dan depresi. Untuk itu, tentu perlu pemeriksaan yang lebih mendalam,” kata Irna.

Direktur Minauli Cosluting Layanan Psikologi ini menambahkan, kasus pembunuhan yang dilakukan orangtua terhadap anak, sering kali sifatnya komplek dan juga banyak faktor yang mempengaruhi. Menurut Irna, kasus pembunuhan yang dilakukan orangtua terhadap anak dikenal sebagai filicide.

Ada beberapa istilah lain yang menyerupai. Adalah, infanticie, ketika yang dibunuh adalahh anak yang baru dilahirkan. “Misalnya karena alasan altruistik, di mana ibu membunuh anaknya karena alasan ingin menyelamatkan masa depan anaknya.

Alasan lain, adalah anak yang tidak diinginkan (unwanted child), biasanya terjadi pada kasus kehamilah yang tidak dikehendaki,” kata dia.

Sebelum mengakhiri, Irna menyebut, ada beberapa kasus kekerasan terhadap anak. Misal, anak-anak yang rewel atau anak dengan kebutuhan khusus. Umumnya, kata dia, itu menjadi lebih rentan menjadi korban kekerasan.

“Banyak orangtua yang kehilangan kesabaran dalam mengatasi masalah yang dihadapi anaknya,” pungkas Irna. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/