SUMUTPOS.CO – Atun Dinia, sehari-hari hanya dapat terduduk lemah di kursi roda yang sudah usang, hadiah pemberian tetangga. Remaja putri bersusia 17 tahun ini, berharap uluran bantuan dermawan untuk memberinya sebuah kursi roda baru.
“Saya enggak minta apa-apa. Saya hanya ingin kursi roda baru, biar bisa sekolah lagi seperti dulu,” ujar gadis berusia 17 tahun ini di kediamannya, Dusun IX, Desa Marindal I, Patumbak, Deliserdang, kemarin (14/2).
Atun bercerita, ia menderita polio sejak 15 tahun silam. Kini, dia lumpuh total. Sebab, Atun tak pernah mendapat perawatan dan penanangan medis. Alhasil, jika ingin ke kamar mandi, gadis manis ini harus dibantu oleh sang ibu ataupun adik-adiknya.
Anak sulung yang ditinggal oleh sang ayah sejak puluhan tahun lalu ini berharap sebuah kursi roda baru agar dapat membantu ibunya, Rini Indriani (33) dan keempat adik-adiknya untuk mendapatkan rejeki tambahan demi bertahan hidup.
Sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh lepas atau tukang cuci di rumah tetangga, tak jauh dari kediamannya. Upahnya per hari Rp30 ribu. Itu yang diperjuangkan Rini untuk dapat memberi nafkah kepada lima buah hatinya. Atas hal itu, dia tak menampik jika memang kondisinya yang terhimpit, sangat membutuhkan uluran tangan dermawan.
“Saya terkadang menangis sendiri ketika anak saya bilang, kalau mau lanjut sekolah ke SMP. Namun apa daya, untuk makan bersama lima anak saya ini saja masih sulit,” ujar dia.
Ternyata keluarga Rini pun dibebani dengan biaya sewa kontrak rumah. “Kami dulu sempat didata, dan dijanjikan dapat bantuan. Tapi sampai sekarang, enggak ada juga,” kata Rina dengan rasa sedih.
Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, sejauh ini belum ada mendapatkan perhatian dari Bupati Ashari Tambunan dan Wakil Bupati Zainuddin Mars. Bahkan, Pemerintah Kecamatan Patumbak pun belum ada memberi perhatian lebih. Padahal, mereka tergolong keluarga kurang mampu.(ted/ila)