30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Pengelolaan Sampah di Sungai Deli Buruk

MEDAN-Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membersihkan sampah di Sungai Deli dengan menggunakan dua sampan dinilai belum maksimal. Salah satu kendala yang dihadapi manajemennya yang kurang baik.

“Pembersihan Sungai Deli dengan mengaktifkan sampan atau rakit sampah sebenarnya sudah sangat baik dan dapat meminimalisir sampah yang ada di bantaran Sungai Deli, namun, selama ini yang kurang kan manajemen pengelolaanya yang belum baik dan saya pikir itu tinggal penyempurnaannya saja,” kata Pengamat Lingkungan di Medan, Jaya Arjuna, Rabu (14/3) siang.

Dikatakan Jaya, ide untuk membuat sampan sampah di Sungai Deli itu, disebutkannya merupakan ide yang dicetuskannya kepada Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Namun, apa yang diinginkan Wali Kota Medan untuk konsep sampan di Sungai Deli itu belum dijalankan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Sebenarnya yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah di Sungai Deli adalah desain teknis yang benar. Harusnya berapa sampah yang dihasilkan setiap hari dari Sungai Deli harus jelas, dan berapa rakit dan petugas yang dibutuhkan. Setelah itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. “Setiap sampah yang sudah dikutip dari bantaran Sungai Deli, selanjutnya ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun di Belawan,” jelasnya.

Selain itu, hal yang harus dilakukan Pemko Medan adalah dengan menetapkan batasan jalur hijau sungai yakni sekitar 10-15 meter dari garis sempadan sungai. Batasan jalur hijau sungai yang sudah ditetapkan ini, menurut Jaya ke depan juga bisa dijadikan Pemko Medan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga bisa semakin menambah jumlah RTH di kota Medan.

Selanjutnya, yang harus disempurnakan kata Jaya adalah Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di pinggiran sungai.

Di tempat terpisah, Kadis Kebersihan kota Medan, Pardamean Siregar mengatakan, pihaknya tetap menyiagakan petugas dan sampan untuk membersihkan Sungai Deli setiap hari. “Kita standby kan di sana, itu ada dua sampan dengan empat petugas, setiap hari itu mereka secara rutin sudah membersihkan sampah yang ada di bantaran sungai lalu kemudian sampah itu diangkut ke TPA,” kata Pardamean.

Tak hanya di Sungai Deli, tambah Pardamean mereka juga menyiagakan sampan dan personel di dua sungai lainnya yakni di sungai Sikambing ada dua sampan dengan empat petugas dan di Seikera ada enam sampan dengan dua belas petugas. (adl)

MEDAN-Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membersihkan sampah di Sungai Deli dengan menggunakan dua sampan dinilai belum maksimal. Salah satu kendala yang dihadapi manajemennya yang kurang baik.

“Pembersihan Sungai Deli dengan mengaktifkan sampan atau rakit sampah sebenarnya sudah sangat baik dan dapat meminimalisir sampah yang ada di bantaran Sungai Deli, namun, selama ini yang kurang kan manajemen pengelolaanya yang belum baik dan saya pikir itu tinggal penyempurnaannya saja,” kata Pengamat Lingkungan di Medan, Jaya Arjuna, Rabu (14/3) siang.

Dikatakan Jaya, ide untuk membuat sampan sampah di Sungai Deli itu, disebutkannya merupakan ide yang dicetuskannya kepada Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Namun, apa yang diinginkan Wali Kota Medan untuk konsep sampan di Sungai Deli itu belum dijalankan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Sebenarnya yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah di Sungai Deli adalah desain teknis yang benar. Harusnya berapa sampah yang dihasilkan setiap hari dari Sungai Deli harus jelas, dan berapa rakit dan petugas yang dibutuhkan. Setelah itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. “Setiap sampah yang sudah dikutip dari bantaran Sungai Deli, selanjutnya ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun di Belawan,” jelasnya.

Selain itu, hal yang harus dilakukan Pemko Medan adalah dengan menetapkan batasan jalur hijau sungai yakni sekitar 10-15 meter dari garis sempadan sungai. Batasan jalur hijau sungai yang sudah ditetapkan ini, menurut Jaya ke depan juga bisa dijadikan Pemko Medan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga bisa semakin menambah jumlah RTH di kota Medan.

Selanjutnya, yang harus disempurnakan kata Jaya adalah Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di pinggiran sungai.

Di tempat terpisah, Kadis Kebersihan kota Medan, Pardamean Siregar mengatakan, pihaknya tetap menyiagakan petugas dan sampan untuk membersihkan Sungai Deli setiap hari. “Kita standby kan di sana, itu ada dua sampan dengan empat petugas, setiap hari itu mereka secara rutin sudah membersihkan sampah yang ada di bantaran sungai lalu kemudian sampah itu diangkut ke TPA,” kata Pardamean.

Tak hanya di Sungai Deli, tambah Pardamean mereka juga menyiagakan sampan dan personel di dua sungai lainnya yakni di sungai Sikambing ada dua sampan dengan empat petugas dan di Seikera ada enam sampan dengan dua belas petugas. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/