31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Yohanes Tewas Dengan 37 Liang

Yohanes Gultom semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hampir sepekan kasus pembunuhan Yohanes Gultom (16), siswa SMAN 11 begulir tapi belum satu pun yang ditetapkan sebagai tersangkap oleh Polsek Percut Seituan.

Ini pula yang membuat pihak keluarga galau. Kegalauan terungkap ketika POSMETRO (grup sumutpos.co) menyambangi rumah orangtua korban di kawasan Jalan Perhubungan, Lau Dendang, Percut Sei Tuan.

Di kediaman tersebut kru bertemu ibu korban, Christina br Sembiring (45) dan kakaknya, Fani (21) serta adiknya, Theresia (13). Sembari menutup usaha dagangan monzanya, Christina menyebutkan bahwa sejak kejadian itu sampai Sabtu (13/5) malam, pihak Polda Sumut dan Polsek Percut Sei Tuan sudah melakukan pemeriksaan.

“Artinya polisi sudah memita keterangan dari kami terkait pembunuhan Yohanes. Semuanya sudah kami ceritakan, kalau Yohanes sama sekali tdak pernah ada musuh. Namun putraku sering dipukuli temannya,” ucap Christina.

Ditambahkan Theresia, sejak Johanes sekolah di SMP Negeri 27 Jalan Pancing, abangnya itu memang sering main-main di seputaran Jalan Selamat Ketaren, Gang Toba Nauli. Hanya saja, korban memang kerab berkelahi dengan temannya disana. Itu diungkap teman korban bernama Felix, kepadanya.

“Dua bulan lalu, kata Felix, korban pernah berkelahi sama temannya berinisial AS. Katanya, lawannya itu anak polisi tinggal di Gang Toba Nauli. Masalahnya gara-gara main judi,” ungkap Theresia serta ibu dan kakaknya.

Kembali Christina menyebutkan, Senin (8/5) sore saat putranya pergi dari rumah, warga menemukan kereta korban di Jalan Letda Sujono, Gang Langsat.

Temuan itu mereka ketahui saat mengetahui putranya telah meninggal dunia, serta jasadnya ditemukan di lahan garapan Jalan Tambak Bayan, Pondok Rowo, Dusun XXII, Percut Sei Tuan, Rabu (10/5) siang lalu.

“Sepuluh menit aku menunggu untuk membuat laporan hilang di Polsek Percut Sei Tuan, tiba-tba polisi menginfokan ada penemuan mayat di Tambak Bayan. Untuk memastikan itu anakku atau tidak, seorang Polwan menunjukan foto jenazah yang ditemukan itu,” ujarnya.

Setelah dioutopsi di RS Bhayangkara, beber ibu 3 anak ini, pada tubuh Yohanes terdapat ditikam 37 luka tikam. Matanya dicongkel, kepala, leher, perut, tangan, kaki dan punggung ditikam dan dibeset kelewang. Yohabes dibunuh secara sadis.

“Aku berharap polisi secepatnya menangkap pelaku dan tidak pilih kasih menangani perkara ini, meski pelakunya anak orang berpengaruh. Karena ini bukan kasus sepele dan pembunuhannya sudah direncanakan,” imbuh Christina.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip A Purba mengatakan pihaknya masih melakukan lidik.

“Sampai saat ini, masih 7 saksi yang kita periksa yang merupakan teman-teman korban di Jalan Selamat Ketaren, Gang Toba Nauli, Medan Estate dan belum bisa dijadikan tersangka,” kata Philip, Senin (15/5).

Disebutkan, barang bukti yang diamankan dari tempat penemuan mayat korban berupa baju warna merah dan satu bua sandal jepit. Sedangkan HP milik korban tidak ditemukan. Kasus ini ditangani tim gabungan. (cr8/ras)

 

 

 

 

 

 

Yohanes Gultom semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hampir sepekan kasus pembunuhan Yohanes Gultom (16), siswa SMAN 11 begulir tapi belum satu pun yang ditetapkan sebagai tersangkap oleh Polsek Percut Seituan.

Ini pula yang membuat pihak keluarga galau. Kegalauan terungkap ketika POSMETRO (grup sumutpos.co) menyambangi rumah orangtua korban di kawasan Jalan Perhubungan, Lau Dendang, Percut Sei Tuan.

Di kediaman tersebut kru bertemu ibu korban, Christina br Sembiring (45) dan kakaknya, Fani (21) serta adiknya, Theresia (13). Sembari menutup usaha dagangan monzanya, Christina menyebutkan bahwa sejak kejadian itu sampai Sabtu (13/5) malam, pihak Polda Sumut dan Polsek Percut Sei Tuan sudah melakukan pemeriksaan.

“Artinya polisi sudah memita keterangan dari kami terkait pembunuhan Yohanes. Semuanya sudah kami ceritakan, kalau Yohanes sama sekali tdak pernah ada musuh. Namun putraku sering dipukuli temannya,” ucap Christina.

Ditambahkan Theresia, sejak Johanes sekolah di SMP Negeri 27 Jalan Pancing, abangnya itu memang sering main-main di seputaran Jalan Selamat Ketaren, Gang Toba Nauli. Hanya saja, korban memang kerab berkelahi dengan temannya disana. Itu diungkap teman korban bernama Felix, kepadanya.

“Dua bulan lalu, kata Felix, korban pernah berkelahi sama temannya berinisial AS. Katanya, lawannya itu anak polisi tinggal di Gang Toba Nauli. Masalahnya gara-gara main judi,” ungkap Theresia serta ibu dan kakaknya.

Kembali Christina menyebutkan, Senin (8/5) sore saat putranya pergi dari rumah, warga menemukan kereta korban di Jalan Letda Sujono, Gang Langsat.

Temuan itu mereka ketahui saat mengetahui putranya telah meninggal dunia, serta jasadnya ditemukan di lahan garapan Jalan Tambak Bayan, Pondok Rowo, Dusun XXII, Percut Sei Tuan, Rabu (10/5) siang lalu.

“Sepuluh menit aku menunggu untuk membuat laporan hilang di Polsek Percut Sei Tuan, tiba-tba polisi menginfokan ada penemuan mayat di Tambak Bayan. Untuk memastikan itu anakku atau tidak, seorang Polwan menunjukan foto jenazah yang ditemukan itu,” ujarnya.

Setelah dioutopsi di RS Bhayangkara, beber ibu 3 anak ini, pada tubuh Yohanes terdapat ditikam 37 luka tikam. Matanya dicongkel, kepala, leher, perut, tangan, kaki dan punggung ditikam dan dibeset kelewang. Yohabes dibunuh secara sadis.

“Aku berharap polisi secepatnya menangkap pelaku dan tidak pilih kasih menangani perkara ini, meski pelakunya anak orang berpengaruh. Karena ini bukan kasus sepele dan pembunuhannya sudah direncanakan,” imbuh Christina.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Philip A Purba mengatakan pihaknya masih melakukan lidik.

“Sampai saat ini, masih 7 saksi yang kita periksa yang merupakan teman-teman korban di Jalan Selamat Ketaren, Gang Toba Nauli, Medan Estate dan belum bisa dijadikan tersangka,” kata Philip, Senin (15/5).

Disebutkan, barang bukti yang diamankan dari tempat penemuan mayat korban berupa baju warna merah dan satu bua sandal jepit. Sedangkan HP milik korban tidak ditemukan. Kasus ini ditangani tim gabungan. (cr8/ras)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/