Sementara itu, dua Calhaj Kloter 2 Embarkasi Medan, Muhammad Yusuf Murmo dan Sri Taati Kardi masih tertahan di Asrama Haji Medan. Pasangan Suami Istri asal Labuhanbatu itu, diinapkan di kamar 338 gedung revitalisasi Asrama Haji Medan.
“Sebenarnya kalau saya sudah siap visa. Namun isteri saya belum. Tidak mungkin saya tinggalkan isteri saya sendiri, ” ujar Muhammad Yusuf Murmo saat ditemui Sumut Pos, Senin (15/8) sore.
Meski demikian, dikatakan Muhammad Yusuf Murmo kalau dirinya masih sabar untuk menunggu. Dikatakan Muhammad Yusuf Murmo kalau dirinya mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya itu. Namun, Yusuf mengaku tetap berharap dapat berangkat ke Tanah Suci pada gelombang I.
” Tadi saya kembali tanya ke Panitia, katanya Insya Allah malam ini sudah sampai visa istri saya. Jadi Insya Allah lusa sudah bisa berangkat,” ujar Yusuf.
Sementara itu, jumlah CJH yang meninggal ditanah suci kembali bertambah. Minggu (14/8), sekitar pukul 16.55 waktu Arab Saudi, Martina binti Sabri Hasan meninggal di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. ”Saat dibawa ke klinik kondisinya sudah kritis. Sempat ditangani dua jam, akhirnya meninggal,” ujar Kasi Kesehatan PPIH Daerah Kerja Madinah dr Tjetjep Ali Akbar.
Martina tercatat sebagai CJH asal Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Usianya 47 tahun. Dia didiagnosis mengalami komplikasi beberapa penyakit. Di antaranya diabetes mellitus, Jantung, dan Paru. ”Dia sakit seperti itu sudah sejak di tanah air. Tiba di Arab Saudi jadi makin parah,” terang Tjetjep.
Sementara itu, CJH yang meninggal kemarin (15/8) adalah Khadijah Nur binti Imam Nurdin. CJH 66 tahun yang tergabung dalam kloter 04 Embarkasi Banda Aceh itu meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah pada pukul 09.00. Dia didiagnosis menderita penyakit jantung.
Hingga kemarin, jumlah CJH yang meninggal sudah mencapai empat orang. Satu CJH meninggal di Masjid Nabawi setelah salat maghrib, satu meninggal di RS King Fahad. Satu di KKHI, dan satu di RSAS.(ain/adz)