25.6 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

3 Warnet Berlogo Mabes Polri Dirazia

fakhrul rozi/sumut pos Razia warnet : Puluhan pelajar SMP dan SMA saat terjaring razia ‘Kasih Sayang’ yang digelar petugas Polsek Medan Labuhan, Senin (15/9) kemarin.
fakhrul rozi/sumut pos
Razia warnet : Puluhan pelajar SMP dan SMA saat terjaring razia ‘Kasih Sayang’ yang digelar petugas Polsek Medan Labuhan, Senin (15/9) kemarin.

MARELAN, SUMUTPOS.CO- Sedikitnya 60 orang pelajar SMP dan SMA, Senin (15/9) pagi, terjaring razia kasih sayang yang digelar aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Labuhan di beberapa lokasi warung internet (warnet) di kawasan Kelurahan Rengas Pulau dan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. Dalam razia tersebut, petugas menemukan adanya beberapa pelajar yang tengah asik menonton situs porno.

Razia yang digelar petugas kepolisian itu dimulai dari lokasi warnet Metro Net dan Strike Net di Jalan Marelan Raya Pasar 3 Kelurahan Rengas Pulau. Di tempat usaha penyedia jasa internet yang memajang stiker berlogo Mabes Polri dan lembaga advokat ini petugas mendapati adanya oknum pelajar yang kedapatan membuka situs porno.

Sadar perbuatannya diketahui petugas, oknum pelajar pria dan wanita yang berasal dari salah satu SMA Negeri di Marelan ini, hanya bisa tertunduk malu. Selanjutnya, puluhan pelajar yang terjaring dari dua lokasi warnet berada persis bersebelahan dikumpulkan dalam satu ruangan. Para pelajar SMP dan SMA yang rata-rata membolos itu kemudian diberikan pengarahan. “Saya tak masuk ke sekolah (bolos) karena terlambat datang bang. Sambil menunggu jam pulang sekolah, saya main internet di sini,” dalih S, pelajar SMA yang terjaring razia di Metro Net Pasar 3, Marelan.

Usai mendapat pengarahan dari petugas, puluhan pelajar yang tidak sampai dibawa ke kantor polisi itu kemudian dilepaskan. Sedangkan, terhadap pengelola warnet bernama Tonny, aparat kepolisian hanya memberikan teguran agar tidak memperbolehkan pengunjung berseragam sekolah masuk ke lokasi warnet.

Setelah merazia dua warnet diduga kerap dikunjungi para pelajar, polisi kembali melanjutkan razia ke lokasi warnet Maestro Net dan Metro Net di Jalan Marelan Raya Kelurahan Tanah Enam Ratus. Lagi-lagi di lokasi warnet, petugas menemukan stiker berlogo Mabes Polri yang ditempelkan di depan pintu masuk Metro Net.

Begitu melihat stiker tersebut, seorang petugas kemudian meminta pihak pengelola warnet untuk merobek stiker dimaksud. Saat razia beralih ke warnet Maestro Net yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi sebelumnya, polisi mendapati kondisi warnet berada dalam bilik-bilik (kamar) tertutup. Di lokasi warnet yang mendapat izin dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, dengan nomor Surat Izin Rekomendasi Warnet (SIRW) : 555/592/2012, petugas menemukan dua pelajar wanita berasal dari SMA Negeri berada di dalam bilik sedang bermain internet.

Kanit Bimas Polsek Medan Labuhan, AKP Ilham Damanik mengatakan, kebanyakan pelajar yang terjaring razia adalah membolos dan bermain internet di lokasi-lokasi penyedia jasa warung internet (warnet). Ilham, mengakui saat razia dilakukan pihaknya juga menemukan adanya pelajar tengah membuka situs porno di salah satu warnet.

“Kebanyakan dari pelajar yang terjaring adalah membolos. Kalau dibiarkan mereka bisa menjadi kebiasaan. Makanya kami melakukan razia sebagai shock therapy, tujuannya sebagai langkah mendisiplinkan para pelajar,” pungkasnya. (rul/ila)

fakhrul rozi/sumut pos Razia warnet : Puluhan pelajar SMP dan SMA saat terjaring razia ‘Kasih Sayang’ yang digelar petugas Polsek Medan Labuhan, Senin (15/9) kemarin.
fakhrul rozi/sumut pos
Razia warnet : Puluhan pelajar SMP dan SMA saat terjaring razia ‘Kasih Sayang’ yang digelar petugas Polsek Medan Labuhan, Senin (15/9) kemarin.

MARELAN, SUMUTPOS.CO- Sedikitnya 60 orang pelajar SMP dan SMA, Senin (15/9) pagi, terjaring razia kasih sayang yang digelar aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Labuhan di beberapa lokasi warung internet (warnet) di kawasan Kelurahan Rengas Pulau dan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. Dalam razia tersebut, petugas menemukan adanya beberapa pelajar yang tengah asik menonton situs porno.

Razia yang digelar petugas kepolisian itu dimulai dari lokasi warnet Metro Net dan Strike Net di Jalan Marelan Raya Pasar 3 Kelurahan Rengas Pulau. Di tempat usaha penyedia jasa internet yang memajang stiker berlogo Mabes Polri dan lembaga advokat ini petugas mendapati adanya oknum pelajar yang kedapatan membuka situs porno.

Sadar perbuatannya diketahui petugas, oknum pelajar pria dan wanita yang berasal dari salah satu SMA Negeri di Marelan ini, hanya bisa tertunduk malu. Selanjutnya, puluhan pelajar yang terjaring dari dua lokasi warnet berada persis bersebelahan dikumpulkan dalam satu ruangan. Para pelajar SMP dan SMA yang rata-rata membolos itu kemudian diberikan pengarahan. “Saya tak masuk ke sekolah (bolos) karena terlambat datang bang. Sambil menunggu jam pulang sekolah, saya main internet di sini,” dalih S, pelajar SMA yang terjaring razia di Metro Net Pasar 3, Marelan.

Usai mendapat pengarahan dari petugas, puluhan pelajar yang tidak sampai dibawa ke kantor polisi itu kemudian dilepaskan. Sedangkan, terhadap pengelola warnet bernama Tonny, aparat kepolisian hanya memberikan teguran agar tidak memperbolehkan pengunjung berseragam sekolah masuk ke lokasi warnet.

Setelah merazia dua warnet diduga kerap dikunjungi para pelajar, polisi kembali melanjutkan razia ke lokasi warnet Maestro Net dan Metro Net di Jalan Marelan Raya Kelurahan Tanah Enam Ratus. Lagi-lagi di lokasi warnet, petugas menemukan stiker berlogo Mabes Polri yang ditempelkan di depan pintu masuk Metro Net.

Begitu melihat stiker tersebut, seorang petugas kemudian meminta pihak pengelola warnet untuk merobek stiker dimaksud. Saat razia beralih ke warnet Maestro Net yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi sebelumnya, polisi mendapati kondisi warnet berada dalam bilik-bilik (kamar) tertutup. Di lokasi warnet yang mendapat izin dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, dengan nomor Surat Izin Rekomendasi Warnet (SIRW) : 555/592/2012, petugas menemukan dua pelajar wanita berasal dari SMA Negeri berada di dalam bilik sedang bermain internet.

Kanit Bimas Polsek Medan Labuhan, AKP Ilham Damanik mengatakan, kebanyakan pelajar yang terjaring razia adalah membolos dan bermain internet di lokasi-lokasi penyedia jasa warung internet (warnet). Ilham, mengakui saat razia dilakukan pihaknya juga menemukan adanya pelajar tengah membuka situs porno di salah satu warnet.

“Kebanyakan dari pelajar yang terjaring adalah membolos. Kalau dibiarkan mereka bisa menjadi kebiasaan. Makanya kami melakukan razia sebagai shock therapy, tujuannya sebagai langkah mendisiplinkan para pelajar,” pungkasnya. (rul/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/