29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tanggul Belawan Retak Ancam 500 KK

CURAH hujan yang kian meningkat di hilir pergunungan dan di beberapa kawasan di kota Medan sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air Sungai Deli naik dan membuat tanggul sungai retak. Hal inipun menimbulkan ke khawatiran bagi ribuan warga yang bermukim di sekitar pinggiran sungai di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, Selasa (15/10) . Bahkan warga merasa takut akan datangnya banjir bandang yang sewaktu- waktu dapat terjadi. n
“Warga disini masih khawatir dan trauma datangnya banjir kiriman seperti yang terjadi beberapa tahun lalu. Apalagi sekarang hampir tiap malam hujan terus turun dan mengakibatkan air sungai hampir melewati benteng (tanggul), bahkan ada tanggul yang mulai retak,” ujar, Ainun (38) warga Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.
Sejak debit air sungai meluap dan nyaris meluber sambung, Ainun sejumlah warga yang bermukim disekitar bantaran sungai mulai tampak waspada. Bahkan ada beberapa diantaranya mengemas barang-barang berencana untuk mengungsi ke rumah keluarganya guna mengantisipasi datangnya banjir.

“Kondisi air terus naik pada siang hari, padahal di daerah ini tidak turun hujan. Bahkan ada warga yang berencana mengungsi ke rumah keluarganya yang tinggal agak jauh dari lokasi sungai. Karena selain khwatir sungai melaup, mereka takut nantinya tanggul akan jebol dan menghantam rumah warga,” ungkapnya.

Lurah Pekan Labuhan, Khairun Nasir mengatakan, dari hasil pengecekan disekitar pinggiran Sungai Deli terdapat 3 lingkungan yang dinilai kondisi tanggulnya mulai kritis dan nyaris jebol. “Kondisi tanggul yang kritis dan mulai merembes terjadi di lingkungan 6, 9 dan 10. Sebelumnya soal ini sudah kita beritahukan kepada pihak pelaksana proyek, tapi sampai saat ini belum juga dikerjakan mereka,” kata, Nasir.

Dijelaskannya, saat ini terdapat sekitar lebih dari 500 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di tiga lingkungan tersebut.”Tadi siang (Selasa), saya bersama warga bergotong royong melakukan penimbunan sementara terhadap tanggul yang merembes. Kita berharap semoga tidak lagi turun hujan, agar warga tidak merasa khawatir,”

Tak hanya warga di Kecamatan Medan Labuhan yang was-was bakal datangnya banjir kiriman. Namun warga di Jalan Datok Rubiah dan Young Panah Hijau Kecamatan Medan Labuhan, juga terlihat waspada terhadap luapan air Sungai Deli.

“Tidak pun hujan disini, tapi yang ditakutkan kalau-kalau banjir kiriman datang. Karena terjadi hujan hulu juga mengakibatkan sungai meluap, seperti terjadi pada tahun sebelumnya,” kata, Syahrial warga Young Panah Hijau Kecamatan Medan Marelan.

Dia menuturkan, bila kondisi benteng yang rencananya dibangun secara permanen itu tidak juga segera rampungkan, maka dikhawatirkan hujan yang bakal turun lagi akan membanjiri lingkungan rumah mereka.

“Pemerintah harus segera mengambil tindakan jangan sempat kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi. Dan yang paling ditakutkan warga adalah saat tengah malam turun hujan dan datangnya banjir kiriman dari gunung,” ungkapnya.(rul)

CURAH hujan yang kian meningkat di hilir pergunungan dan di beberapa kawasan di kota Medan sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air Sungai Deli naik dan membuat tanggul sungai retak. Hal inipun menimbulkan ke khawatiran bagi ribuan warga yang bermukim di sekitar pinggiran sungai di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, Selasa (15/10) . Bahkan warga merasa takut akan datangnya banjir bandang yang sewaktu- waktu dapat terjadi. n
“Warga disini masih khawatir dan trauma datangnya banjir kiriman seperti yang terjadi beberapa tahun lalu. Apalagi sekarang hampir tiap malam hujan terus turun dan mengakibatkan air sungai hampir melewati benteng (tanggul), bahkan ada tanggul yang mulai retak,” ujar, Ainun (38) warga Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.
Sejak debit air sungai meluap dan nyaris meluber sambung, Ainun sejumlah warga yang bermukim disekitar bantaran sungai mulai tampak waspada. Bahkan ada beberapa diantaranya mengemas barang-barang berencana untuk mengungsi ke rumah keluarganya guna mengantisipasi datangnya banjir.

“Kondisi air terus naik pada siang hari, padahal di daerah ini tidak turun hujan. Bahkan ada warga yang berencana mengungsi ke rumah keluarganya yang tinggal agak jauh dari lokasi sungai. Karena selain khwatir sungai melaup, mereka takut nantinya tanggul akan jebol dan menghantam rumah warga,” ungkapnya.

Lurah Pekan Labuhan, Khairun Nasir mengatakan, dari hasil pengecekan disekitar pinggiran Sungai Deli terdapat 3 lingkungan yang dinilai kondisi tanggulnya mulai kritis dan nyaris jebol. “Kondisi tanggul yang kritis dan mulai merembes terjadi di lingkungan 6, 9 dan 10. Sebelumnya soal ini sudah kita beritahukan kepada pihak pelaksana proyek, tapi sampai saat ini belum juga dikerjakan mereka,” kata, Nasir.

Dijelaskannya, saat ini terdapat sekitar lebih dari 500 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di tiga lingkungan tersebut.”Tadi siang (Selasa), saya bersama warga bergotong royong melakukan penimbunan sementara terhadap tanggul yang merembes. Kita berharap semoga tidak lagi turun hujan, agar warga tidak merasa khawatir,”

Tak hanya warga di Kecamatan Medan Labuhan yang was-was bakal datangnya banjir kiriman. Namun warga di Jalan Datok Rubiah dan Young Panah Hijau Kecamatan Medan Labuhan, juga terlihat waspada terhadap luapan air Sungai Deli.

“Tidak pun hujan disini, tapi yang ditakutkan kalau-kalau banjir kiriman datang. Karena terjadi hujan hulu juga mengakibatkan sungai meluap, seperti terjadi pada tahun sebelumnya,” kata, Syahrial warga Young Panah Hijau Kecamatan Medan Marelan.

Dia menuturkan, bila kondisi benteng yang rencananya dibangun secara permanen itu tidak juga segera rampungkan, maka dikhawatirkan hujan yang bakal turun lagi akan membanjiri lingkungan rumah mereka.

“Pemerintah harus segera mengambil tindakan jangan sempat kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi. Dan yang paling ditakutkan warga adalah saat tengah malam turun hujan dan datangnya banjir kiriman dari gunung,” ungkapnya.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/