KARO, SUMUTPOS.CO – Pasca meresmikan pengoperasian jalan tol Binjai – Medan – Tebingtinggi, Presiden Joko Widodo belusukan ke lokasi hunian tetap (huntap) relokasi Siosar tahap I, Kec. Merek, Karo, Sabtu (14/10).
Kedatangannya untuk mengunjungi sekaligus mengecek relokasi tahap 2 bagi pengungsi erupsi Sinabung. Dimana, pada proyek tahap I, sedikitnya 370 kepala keluarga telah ditampung.
Dalam kunjungan itu, presiden mengatakan pemerintah akan menyelesaikan sisa target relokasi 1.080 kepala keluarga pengungsi pada akhir 2018. Itu sesuai penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terkait lokasi yang akan digunakan.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan relokasi dilakukan tiga tahap. Tahap pertama di Siosar telah selesai untuk 370 kepala keluarga. Selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan lahan.
“Relokasi lahan pemukiman ini juga digunakan sebagai lahan pertanian. Setiap keluarga mendapatkan jatah untuk lahan pertanian tersebut. Masing-masing menerima setengah hektare,” ujarnya.
Penanganan pengungsi Sinabung sampai sekarang masih berlanjut. Sejak 2013, hampir setiap hari terjadi letusan di Gunung Sinabung. Sebelumnya, selama 1.200 tahun Gunung Sinabung tak pernah meletus. Sinabung sempat kembali meletus freatik pada 2010 hingga 2011.(nit/ras)
Jokowi berbincang dengan warga.
KARO, SUMUTPOS.CO – Pasca meresmikan pengoperasian jalan tol Binjai – Medan – Tebingtinggi, Presiden Joko Widodo belusukan ke lokasi hunian tetap (huntap) relokasi Siosar tahap I, Kec. Merek, Karo, Sabtu (14/10).
Kedatangannya untuk mengunjungi sekaligus mengecek relokasi tahap 2 bagi pengungsi erupsi Sinabung. Dimana, pada proyek tahap I, sedikitnya 370 kepala keluarga telah ditampung.
Dalam kunjungan itu, presiden mengatakan pemerintah akan menyelesaikan sisa target relokasi 1.080 kepala keluarga pengungsi pada akhir 2018. Itu sesuai penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terkait lokasi yang akan digunakan.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan relokasi dilakukan tiga tahap. Tahap pertama di Siosar telah selesai untuk 370 kepala keluarga. Selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri di 14 hamparan lahan.
“Relokasi lahan pemukiman ini juga digunakan sebagai lahan pertanian. Setiap keluarga mendapatkan jatah untuk lahan pertanian tersebut. Masing-masing menerima setengah hektare,” ujarnya.
Penanganan pengungsi Sinabung sampai sekarang masih berlanjut. Sejak 2013, hampir setiap hari terjadi letusan di Gunung Sinabung. Sebelumnya, selama 1.200 tahun Gunung Sinabung tak pernah meletus. Sinabung sempat kembali meletus freatik pada 2010 hingga 2011.(nit/ras)
