26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

264 PNS Langgar Lalin

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MEMBERHENTIKAN_Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Medan memberhentikan pengendara untuk melihat kelengkapan surat kendaraan saat Operasi Zebra Toba 2017 di Jalan Bukit Barisan Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Operasi Zebra Toba 2017 yang digelar Polda Sumut dan 27 polres jajaran berakhir. Direktorat Lalulintas Polda Sumut mencatat, ada 3.629 set surat tilang yang dikeluarkan, naik 56 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 2.326 set. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) AKBP MP Nainggolan menerangkan, hasil rangkuman data Ops Zebra Toba mengatakan, pengendara yang ditegur di tahun sebanyak ada 453 orang, naik 19 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 382 saja. “Dari hasil yang didapat masyarakat masih belum sadar akan tertib berlalulintas,” ujar Nainggolan, Rabu (15/11).

Untuk jenis kendaraan yang terlibat pelanggaran, lanjutnya, kenaikan tertinggi terjadi pada sepeda motor sebanyak 2.827 unit, kemudian mobil penumpang sebanyak 438 unit, mobil barang 290 unit, mobil bus 72 unit dan 2 unit jenis kendaraan khusus (ransus).

Sementara itu, untuk jenis pekerjaan yang paling banyak melakukan pelanggaran lalulintas adalah karyawan swasta sebanyak 1.915 orang. Kemudian pelajar/mahasiswa sebanyak 726 orang, lain-lain 366 orang, pengemudi 358 orang dan PNS sebanyak 264 orang.

“Secara keseluruhan masih banyak masyarakat di Sumut yang belum tertib berlalu lintas saat berkendara. Bisa dilihat dari data yang didapat. Seperti PNS yang angka pelanggarannya selama pelaksanaan Ops Zebra Toba terus menaik dari tahun kemarin,” ujar Nainggolan.

Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi dari jumlah barang bukti yang disita dari pengendara. Tahun ini ada 1.157 lembar SIM yang disita, naik 54 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 749 lembar. STNK ada 1.973 lembar yang disita, sementara tahun lalu hanya 1.338 lembar saja. Untuk kendaraan, petugas menyita 499 unit, naik 109 persen dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 239 unit.

Sementara, untuk kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dalam Operasi Zebra tahun ini ada 4 kasus, naik 43 persen dimana pada tahun sebelumnya ada 7 kasus. Korban meninggal dunia ada 3 orang, sama dengan jumlah meninggal dunia pada tahun lalu.

Pada luka berat nihil, naik 100 persen dari tahun sebelumnya, dimana ada 5 orang yang mengalaminya. Sementara korban luka ringan sama dengan jumlah tahun lalu, yakni sebanyak 4 orang, dengan total kerugian materil mencapai Rp16.210.000, naik 33 persen dari tahun sebelumnya atau berada di angka Rp24.350.000.

“Dalam waktu dekat Polda Sumut akan melaksanakan Operasi SIKAT dimana sasarannya adalah penyakit masyarakat, seperti kasus judi, miras, maksiat. Saat ini masih dilakukan rapat di Polda Sumut pemantapan operasi ini,” pungkas Nainggolan. (dvs/ila)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MEMBERHENTIKAN_Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Medan memberhentikan pengendara untuk melihat kelengkapan surat kendaraan saat Operasi Zebra Toba 2017 di Jalan Bukit Barisan Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Operasi Zebra Toba 2017 yang digelar Polda Sumut dan 27 polres jajaran berakhir. Direktorat Lalulintas Polda Sumut mencatat, ada 3.629 set surat tilang yang dikeluarkan, naik 56 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 2.326 set. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) AKBP MP Nainggolan menerangkan, hasil rangkuman data Ops Zebra Toba mengatakan, pengendara yang ditegur di tahun sebanyak ada 453 orang, naik 19 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 382 saja. “Dari hasil yang didapat masyarakat masih belum sadar akan tertib berlalulintas,” ujar Nainggolan, Rabu (15/11).

Untuk jenis kendaraan yang terlibat pelanggaran, lanjutnya, kenaikan tertinggi terjadi pada sepeda motor sebanyak 2.827 unit, kemudian mobil penumpang sebanyak 438 unit, mobil barang 290 unit, mobil bus 72 unit dan 2 unit jenis kendaraan khusus (ransus).

Sementara itu, untuk jenis pekerjaan yang paling banyak melakukan pelanggaran lalulintas adalah karyawan swasta sebanyak 1.915 orang. Kemudian pelajar/mahasiswa sebanyak 726 orang, lain-lain 366 orang, pengemudi 358 orang dan PNS sebanyak 264 orang.

“Secara keseluruhan masih banyak masyarakat di Sumut yang belum tertib berlalu lintas saat berkendara. Bisa dilihat dari data yang didapat. Seperti PNS yang angka pelanggarannya selama pelaksanaan Ops Zebra Toba terus menaik dari tahun kemarin,” ujar Nainggolan.

Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi dari jumlah barang bukti yang disita dari pengendara. Tahun ini ada 1.157 lembar SIM yang disita, naik 54 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 749 lembar. STNK ada 1.973 lembar yang disita, sementara tahun lalu hanya 1.338 lembar saja. Untuk kendaraan, petugas menyita 499 unit, naik 109 persen dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 239 unit.

Sementara, untuk kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dalam Operasi Zebra tahun ini ada 4 kasus, naik 43 persen dimana pada tahun sebelumnya ada 7 kasus. Korban meninggal dunia ada 3 orang, sama dengan jumlah meninggal dunia pada tahun lalu.

Pada luka berat nihil, naik 100 persen dari tahun sebelumnya, dimana ada 5 orang yang mengalaminya. Sementara korban luka ringan sama dengan jumlah tahun lalu, yakni sebanyak 4 orang, dengan total kerugian materil mencapai Rp16.210.000, naik 33 persen dari tahun sebelumnya atau berada di angka Rp24.350.000.

“Dalam waktu dekat Polda Sumut akan melaksanakan Operasi SIKAT dimana sasarannya adalah penyakit masyarakat, seperti kasus judi, miras, maksiat. Saat ini masih dilakukan rapat di Polda Sumut pemantapan operasi ini,” pungkas Nainggolan. (dvs/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/