26.7 C
Medan
Tuesday, June 4, 2024

Saya ‘Gak Tahu Bapak Itu Menteri …

Bang Ahmad, Penjual Es Kelapa ‘Langganan’ Dahlan Iskan.
Bang Ahmad, Penjual Es Kelapa ‘Langganan’ Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan menikmati durian Medan? Tampaknya bukan kabar baru lagi. Tapi bagaimana jika Dahlan Iskan menikmati es kelapa muda di pinggir jalan di seputaran Delisedang? Dan, sang penjualnya malah tak tahu kalau Dahlan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hm, kisah ini ada di Warung Es Kelapa Muda ‘Bang Amat’.

Pran Hasibuan, Medan

Warung sederhana yang dimaksud terletak di Jalan H Anif Pasar IV, Mabar Hilir Desa Sampali, Deliserdang. Tak susah mencari keberadaan warung es kelapa muda ‘Bang Amat’. Dari Tol H Anif, lokasi es kelapa muda ‘Bang Amat’ jaraknya lebih kurang satu kilometer. Lewat dari Jalan Cemara Asri juga bisa. Seandainya masih bingung, Anda tinggal tanya saja kepada warga sekitar di Jalan Cemara Asri, di mana lokasinya berada. Mudah-mudahan mereka akan memberi tahu.

Ketika sekelas menteri seperti Dahlan Iskan mampir, lalu menikmati es kelapa muda di warungnya, tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya dan juga keluarga. Setidaknya itulah yang dirasakan Andian Rahmat, pemilik warung, yang akrab disapa Amat ini. “Wah, pastinya kaget ya, tapi senang dan bangga juga Pak Dahlan mau datang ke sini (warung),” kata Amat kepada Sumut Pos, belum lama ini.

Sejatinya Sumut Pos tidak sengaja menemukan warung es kelapa muda ‘Bang Amat’ ini. Saat sedang melakukan peliputan di daerah itu, Sumut Pos melihat ada spanduk bergambar keluarga Amat bersama Dahlan Iskan. Merasa penasaran, Sumut Pos akhirnya memutuskan singgah sekalian mencicipi nikmatnya es kelapa muda.

Usai menikmati segarnya air kelapa, sembari berbincang dengan Sumut Pos, Amat, yang saat itu sibuk membelah kelapa, tampak bersemangat menceritakan awal kedatangan Dahlan Iskan ke warungnya. Tepat 3 Mei 2013 lalu, kata dia, Dahlan Iskan datang bersama H Anif dan rombongan.

“Sekitar pukul 18.00 WIB Pak Dahlan datang, didampingi Pak Anif. Saya rasa Pak Anif juga yang memberi tahu tentang warung saya ini. Apalagi beliau sering datang dan minum es kelapa di sini,” ungkapnya.

Tanpa basa-basi, begitu sampai di warung Amat, Dahlan langsung memanggil Amat dengan menyebut marganya. “Nasution, oi, Nasution,” sebut Amat menirukan ucapan Dahlan Iskan yang memanggilnya dari dalam mobil.

Tak lama Dahlan keluar, dia lantas menjabat tangan dan memeluk Amat penuh akrab. Sikap sederhana mantan Dirut PLN ini membuat Amat kagum. Menurutnya, tipekal pejabat seperti Dahlan begitu merakyat. “Kesannya melihat Pak Dahlan itu, beliau orangnya enggak neko-neko dan sederhana. Yang pastinya merakyat,” katanya.

Lain halnya dengan Lina, istri Amat. Dia sungguh tak tahu bahwa yang datang dan minum es kelapa di warungnya saat itu adalah seorang menteri. “Saya benar-benar enggak tahu kalau Pak Dahlan itu ternyata menteri. Tahunya juga dari anak saya,” tuturnya.

Kunjungan Dahlan Iskan ke warung es kelapa muda ‘Bang Amat’ hanya sekitar dua puluh menit saja.

Dahlan Tak Mau Pakai Gelas dan Sendok

Namun bagi keluarga Amat, hal itu sangat luar biasa. Momen tersebut pun tak disia-siakan keluarganya buat foto bersama Menteri BUMN itu. Tak pelak, saking bangganya, Amat memajang spanduk berfotokan keluarganya bersama Dahlan Iskan di warungnya. Selain itu, mereka juga mencetak foto-foto yang dijepret menjadi dokumentasi pribadi.

Ada hal unik yang masih terekam dalam memori keluarga mereka. Yaitu gaya Dahlan Iskan saat menikmati es kelapa. “Beliau itu minumnya enggak pakai gelas dan sendok. Langsung minum dari kelapanya. Bajunya saja sampai basah-basah kena tetesan air kelapa. Apalagi beliau pakai baju putih. Jelas sekali tampak bekasnya. Walau minum satu buah, namun katanya beliau suka lantaran es kelapa kami orisinil. Enggak pakai yang lain-lain, cuma gula merah dan gula putih saja. Karena selain untuk membuang toksin atau racun, juga dapat menambah cairan di tubuh,” ujar Amat sambil tersenyum mengingat kejadian itu.

Di mata mereka, Dahlan merupakan sosok periang, humoris dan ramah kepada siapapun. Termasuk kepada anak kecil. “Begitu beliau melihat Vikri (anak bungsu Amat, Red), Pak Dahlan langsung menggendongnya. Bahkan sambil duduk dia memangku Vikri sembari kami cerita-cerita,” ungkap Amat.

Saking sukanya dengan anak kecil, Dahlan juga sempat bercanda kepada istri Amat, untuk membawa anaknya ke Jakarta. “Janganlah Pak, dikasih uang satu miliar pun saya enggak mau,” jawab Lina, mengulang jawabannya pada Dahlan kala itu.Satu pesan Dahlan yang masih diingat bahkan dijadikan prinsip hidup keluarga Amat, yakni soal kejujuran. Prinsip itu juga mereka gunakan dalam menjalankan usaha es kelapa. “Bagi saya pribadi dan keluarga, wejangan Pak Dahlan jadi motivasi tersendiri. Adalah soal kejujuran. Baik perkataan, sikap, perbuatan, dan juga dalam berjualan. Beliau bilang jaga keaslian kita saat berdagang. Harus orisinil dan enggak boleh pakai pengawet. Mudah-mudahan pelanggan senang,” ujar Amat.

Keesokan harinya Dahlan Iskan beserta rombongan melintas lagi di daerah itu. Namun kali ini tidak singgah, hanya sekadar lewat untuk berpamitan. “Hanya melintas, klakson, buka kaca, dan melambaikan tangan. Tidak mampir. Lagian kendaraan yang parkir saat itu cukup banyak. Waktu kemarin singgah saja, jalanan sempat diblokir beberapa menit. Warga sekitar banyak yang ingin masuk dan menyalam beliau. Tapi tidak bisa karena dijaga ketat sama pengawal beliau,” pungkas Amat yang juga mendukung Dahlan Iskan sebagai Presiden Indonesia ketujuh kelak. (rbb)

Bang Ahmad, Penjual Es Kelapa ‘Langganan’ Dahlan Iskan.
Bang Ahmad, Penjual Es Kelapa ‘Langganan’ Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan menikmati durian Medan? Tampaknya bukan kabar baru lagi. Tapi bagaimana jika Dahlan Iskan menikmati es kelapa muda di pinggir jalan di seputaran Delisedang? Dan, sang penjualnya malah tak tahu kalau Dahlan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hm, kisah ini ada di Warung Es Kelapa Muda ‘Bang Amat’.

Pran Hasibuan, Medan

Warung sederhana yang dimaksud terletak di Jalan H Anif Pasar IV, Mabar Hilir Desa Sampali, Deliserdang. Tak susah mencari keberadaan warung es kelapa muda ‘Bang Amat’. Dari Tol H Anif, lokasi es kelapa muda ‘Bang Amat’ jaraknya lebih kurang satu kilometer. Lewat dari Jalan Cemara Asri juga bisa. Seandainya masih bingung, Anda tinggal tanya saja kepada warga sekitar di Jalan Cemara Asri, di mana lokasinya berada. Mudah-mudahan mereka akan memberi tahu.

Ketika sekelas menteri seperti Dahlan Iskan mampir, lalu menikmati es kelapa muda di warungnya, tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya dan juga keluarga. Setidaknya itulah yang dirasakan Andian Rahmat, pemilik warung, yang akrab disapa Amat ini. “Wah, pastinya kaget ya, tapi senang dan bangga juga Pak Dahlan mau datang ke sini (warung),” kata Amat kepada Sumut Pos, belum lama ini.

Sejatinya Sumut Pos tidak sengaja menemukan warung es kelapa muda ‘Bang Amat’ ini. Saat sedang melakukan peliputan di daerah itu, Sumut Pos melihat ada spanduk bergambar keluarga Amat bersama Dahlan Iskan. Merasa penasaran, Sumut Pos akhirnya memutuskan singgah sekalian mencicipi nikmatnya es kelapa muda.

Usai menikmati segarnya air kelapa, sembari berbincang dengan Sumut Pos, Amat, yang saat itu sibuk membelah kelapa, tampak bersemangat menceritakan awal kedatangan Dahlan Iskan ke warungnya. Tepat 3 Mei 2013 lalu, kata dia, Dahlan Iskan datang bersama H Anif dan rombongan.

“Sekitar pukul 18.00 WIB Pak Dahlan datang, didampingi Pak Anif. Saya rasa Pak Anif juga yang memberi tahu tentang warung saya ini. Apalagi beliau sering datang dan minum es kelapa di sini,” ungkapnya.

Tanpa basa-basi, begitu sampai di warung Amat, Dahlan langsung memanggil Amat dengan menyebut marganya. “Nasution, oi, Nasution,” sebut Amat menirukan ucapan Dahlan Iskan yang memanggilnya dari dalam mobil.

Tak lama Dahlan keluar, dia lantas menjabat tangan dan memeluk Amat penuh akrab. Sikap sederhana mantan Dirut PLN ini membuat Amat kagum. Menurutnya, tipekal pejabat seperti Dahlan begitu merakyat. “Kesannya melihat Pak Dahlan itu, beliau orangnya enggak neko-neko dan sederhana. Yang pastinya merakyat,” katanya.

Lain halnya dengan Lina, istri Amat. Dia sungguh tak tahu bahwa yang datang dan minum es kelapa di warungnya saat itu adalah seorang menteri. “Saya benar-benar enggak tahu kalau Pak Dahlan itu ternyata menteri. Tahunya juga dari anak saya,” tuturnya.

Kunjungan Dahlan Iskan ke warung es kelapa muda ‘Bang Amat’ hanya sekitar dua puluh menit saja.

Dahlan Tak Mau Pakai Gelas dan Sendok

Namun bagi keluarga Amat, hal itu sangat luar biasa. Momen tersebut pun tak disia-siakan keluarganya buat foto bersama Menteri BUMN itu. Tak pelak, saking bangganya, Amat memajang spanduk berfotokan keluarganya bersama Dahlan Iskan di warungnya. Selain itu, mereka juga mencetak foto-foto yang dijepret menjadi dokumentasi pribadi.

Ada hal unik yang masih terekam dalam memori keluarga mereka. Yaitu gaya Dahlan Iskan saat menikmati es kelapa. “Beliau itu minumnya enggak pakai gelas dan sendok. Langsung minum dari kelapanya. Bajunya saja sampai basah-basah kena tetesan air kelapa. Apalagi beliau pakai baju putih. Jelas sekali tampak bekasnya. Walau minum satu buah, namun katanya beliau suka lantaran es kelapa kami orisinil. Enggak pakai yang lain-lain, cuma gula merah dan gula putih saja. Karena selain untuk membuang toksin atau racun, juga dapat menambah cairan di tubuh,” ujar Amat sambil tersenyum mengingat kejadian itu.

Di mata mereka, Dahlan merupakan sosok periang, humoris dan ramah kepada siapapun. Termasuk kepada anak kecil. “Begitu beliau melihat Vikri (anak bungsu Amat, Red), Pak Dahlan langsung menggendongnya. Bahkan sambil duduk dia memangku Vikri sembari kami cerita-cerita,” ungkap Amat.

Saking sukanya dengan anak kecil, Dahlan juga sempat bercanda kepada istri Amat, untuk membawa anaknya ke Jakarta. “Janganlah Pak, dikasih uang satu miliar pun saya enggak mau,” jawab Lina, mengulang jawabannya pada Dahlan kala itu.Satu pesan Dahlan yang masih diingat bahkan dijadikan prinsip hidup keluarga Amat, yakni soal kejujuran. Prinsip itu juga mereka gunakan dalam menjalankan usaha es kelapa. “Bagi saya pribadi dan keluarga, wejangan Pak Dahlan jadi motivasi tersendiri. Adalah soal kejujuran. Baik perkataan, sikap, perbuatan, dan juga dalam berjualan. Beliau bilang jaga keaslian kita saat berdagang. Harus orisinil dan enggak boleh pakai pengawet. Mudah-mudahan pelanggan senang,” ujar Amat.

Keesokan harinya Dahlan Iskan beserta rombongan melintas lagi di daerah itu. Namun kali ini tidak singgah, hanya sekadar lewat untuk berpamitan. “Hanya melintas, klakson, buka kaca, dan melambaikan tangan. Tidak mampir. Lagian kendaraan yang parkir saat itu cukup banyak. Waktu kemarin singgah saja, jalanan sempat diblokir beberapa menit. Warga sekitar banyak yang ingin masuk dan menyalam beliau. Tapi tidak bisa karena dijaga ketat sama pengawal beliau,” pungkas Amat yang juga mendukung Dahlan Iskan sebagai Presiden Indonesia ketujuh kelak. (rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/