31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Lagi, 1 Keluarga Pengungsi dari Wamena Tiba di Sumut, Gubsu Bantu Bayar Rumah Kontrakan

BINCANG: Gubsu Edy Rahmayadi berbincang dengan keluarga Robinson Simbolon yang baru tiba dari Wamena di Kantor Gubsu, Kamis (24/10).
BINCANG: Gubsu Edy Rahmayadi berbincang dengan keluarga Robinson Simbolon yang baru tiba dari Wamena di Kantor Gubsu, Kamis (24/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi kembali menyambut warga Sumut yang kembali dari Wamena, Provinsi Papua, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (24/10). Warga Sumut yang eksodus dari Wamena ini terdiri dari satu keluarga, yakni Robinson Simbolon bersama istrinya, Nurmaidah Naibaho serta anaknya.

Seharusnya, mereka ikut bersama rombongan 175 warga Sumut yang juga diterima Gubsu di Kantor Gubernur pada Senin (21/10) lalu. Karena Nurmaidah sedang dalam kondisi hamil tua, maka dia tidak diizinkan pulang.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan atas kehamilannya, tak ada gejala serius ataupun tanda-tanda akan melahirkan. Nurmaidah dan keluarga, akhirnya diperbolehkan pulang ke Medan.

Di Kantor Gubernur, Nurmaidah bersama suaminya dan anaknya disambut Gubernur Edy. Suasana berlangsung cair. Mereka saling ngobrol. Dalam obrolan itu terungkap kalau Nurmaidah tidak memiliki sanak saudara di Sumut.

Merasa simpati, Gubernur Edy memberikan bantuan untuk kontrak rumah dan memastikan anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah. “Untuk awal ini pasti kita bantu,” kata Edy yang hadir didampingi Kadis Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis dan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Siregar.

Tetapi ke depan, kata Edy, mereka harus berusaha. “Cari kontrakan yang dekat dengan klinik atau rumah sakit. Melahirkan nanti tidak susah. Jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak pikiran ya. Kalau ada butuh laporkan dan kasih tahu,” ujar Edy.

Kepada wartawan, Nurmaidah menceritakan bahwa dirinya dan keluarga sempat tertahan di Wamena karena tim medis mengkhawatirkan kondisinya yang sedang hamil sembilan bulan. “Kami menginap empat hari di sana, tapi karena tidak ada tanda-tanda akan melahirkan dan saya sehat, kami minta pulang. Karena saya juga sudah ingin kembali ke Sumut, dua anak saya yang besar sudah tiba lebih dulu,” tuturnya.

Nurmaidah pun mengucapkan terima kasih kepada gubernur yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Sumut yang merantau di Wamena. “Tidak hanya proses kepulangan, tapi tiba di sini juga Kita masih diurusi,” tambahnya.

Sekilas, Robinson Simbolon asal Samosir, menceritakan bahwa 10 tahun yang lalu, mereka merantau ke Wamena. Di sana, mereka membuka usaha toko kelontong. Namun karena bencana sosial di Wamena beberapa waktu lalu, mereka terpaksa pulang.

“Saya sangat berterima kasih atas perhatian gubernur. Luar biasa jiwa sosial Pak Gubernur. Menurut Saya, ini lah Gubernur yang saya dambakan. Dan hari ini kami pun diterima di Kantor Gubernur sesaat setelah tiba, terima kasih sekali,” ucapnya.

Dia merasa sangat beruntung bisa dipulangkan bersama keluarganya. Dirinya sendiri sempat terluka, diakibatkan adanya kerusuhan ketika Ia sedang menjemput anaknya sekolah. “Makanya sangat beruntung bisa selamat dan pulang,” ungkapnya.(rel/adz)

BINCANG: Gubsu Edy Rahmayadi berbincang dengan keluarga Robinson Simbolon yang baru tiba dari Wamena di Kantor Gubsu, Kamis (24/10).
BINCANG: Gubsu Edy Rahmayadi berbincang dengan keluarga Robinson Simbolon yang baru tiba dari Wamena di Kantor Gubsu, Kamis (24/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi kembali menyambut warga Sumut yang kembali dari Wamena, Provinsi Papua, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (24/10). Warga Sumut yang eksodus dari Wamena ini terdiri dari satu keluarga, yakni Robinson Simbolon bersama istrinya, Nurmaidah Naibaho serta anaknya.

Seharusnya, mereka ikut bersama rombongan 175 warga Sumut yang juga diterima Gubsu di Kantor Gubernur pada Senin (21/10) lalu. Karena Nurmaidah sedang dalam kondisi hamil tua, maka dia tidak diizinkan pulang.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan atas kehamilannya, tak ada gejala serius ataupun tanda-tanda akan melahirkan. Nurmaidah dan keluarga, akhirnya diperbolehkan pulang ke Medan.

Di Kantor Gubernur, Nurmaidah bersama suaminya dan anaknya disambut Gubernur Edy. Suasana berlangsung cair. Mereka saling ngobrol. Dalam obrolan itu terungkap kalau Nurmaidah tidak memiliki sanak saudara di Sumut.

Merasa simpati, Gubernur Edy memberikan bantuan untuk kontrak rumah dan memastikan anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah. “Untuk awal ini pasti kita bantu,” kata Edy yang hadir didampingi Kadis Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis dan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Siregar.

Tetapi ke depan, kata Edy, mereka harus berusaha. “Cari kontrakan yang dekat dengan klinik atau rumah sakit. Melahirkan nanti tidak susah. Jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak pikiran ya. Kalau ada butuh laporkan dan kasih tahu,” ujar Edy.

Kepada wartawan, Nurmaidah menceritakan bahwa dirinya dan keluarga sempat tertahan di Wamena karena tim medis mengkhawatirkan kondisinya yang sedang hamil sembilan bulan. “Kami menginap empat hari di sana, tapi karena tidak ada tanda-tanda akan melahirkan dan saya sehat, kami minta pulang. Karena saya juga sudah ingin kembali ke Sumut, dua anak saya yang besar sudah tiba lebih dulu,” tuturnya.

Nurmaidah pun mengucapkan terima kasih kepada gubernur yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Sumut yang merantau di Wamena. “Tidak hanya proses kepulangan, tapi tiba di sini juga Kita masih diurusi,” tambahnya.

Sekilas, Robinson Simbolon asal Samosir, menceritakan bahwa 10 tahun yang lalu, mereka merantau ke Wamena. Di sana, mereka membuka usaha toko kelontong. Namun karena bencana sosial di Wamena beberapa waktu lalu, mereka terpaksa pulang.

“Saya sangat berterima kasih atas perhatian gubernur. Luar biasa jiwa sosial Pak Gubernur. Menurut Saya, ini lah Gubernur yang saya dambakan. Dan hari ini kami pun diterima di Kantor Gubernur sesaat setelah tiba, terima kasih sekali,” ucapnya.

Dia merasa sangat beruntung bisa dipulangkan bersama keluarganya. Dirinya sendiri sempat terluka, diakibatkan adanya kerusuhan ketika Ia sedang menjemput anaknya sekolah. “Makanya sangat beruntung bisa selamat dan pulang,” ungkapnya.(rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/