Wakil Ketua Yayasan Siu San Keng, Cio alias Awi mengatakan, Vihara Dewi Kwan Im yang berdiri sejak tahun1840, memiliki kesan tersendiri setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Alasannya, vihara yang sudah dikelola Yayasan Siu San Keng ini memiliki nilai sejarah dan perubahan luar biasa, sehingga pada perayaan Tahun Baru Imlek banyak masyarakat yang datang dari berbagai penjuru Kota Medan dan luar Medan untuk bersembahyang.
“Dari kemarin yang melakukan sembahyang sudah berdatangan. Mereka yang datang tidak hanya warga sekitar vihara, tapi dari berbagai wilayah di Medan maupun luar Medan,” kata Awi.
Pada hari besar perayaan Tahun Baru Imlek, kata pria berusia 51 tahun ini, mereka sibuk menyediakan sarana sembayang baik itu berupa alat sembayang dan fasilitas lainnya. “Semua alat sembayang kami berikan secara cuma-cuma. Kami hanya menerima bantuan dari sumbayang amal yang telah kami sediakan dari jemaat. Kami bersyukur, vihara ini terus berkembang yang dulunya berdinding papan, kini sudah permanen,” ungkap Awi.
Harapan Awi, dengan meningkatnya kunjungan masyarakat khususnya yang ingin sembayang dan masyarakat umum yang ingin melihat nilai sejarah dari Vihara Dewi Kwan Im, dapat mengembangkan kebesaran Vihara yang mereka kelola. “Kita bersyukur, masyarakat masih mencintai dan merasa ingin datang ke vihara ini, walaupun jauh dari inti Kota Medan. Ini suatu kebanggaan kami dari pengurus untuk menjaga dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaat yang sembayang,” ungkap Awi.
Sementara itu, pengamanan dari pihak kepolisian terlihat di sekitaran lokasi Vihara Dewi Kwan Im, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Yemi Mandagi, SIK melakukan pengecekan kesiapan personelnya dalam melaksanakan pengamanan di Vihara tersebut. “Kita melakukan pengawasan dan memberi semangat personel saya juga ingin melihat langsung jalannya pengamanan di Vihara, untuk memberikan rasa aman bagi jemaat yang akan melaksanakan sembayang,” terang Yemi. (ris/dvs/fac/mag-1/adz)