25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Samporno Harus Tegas Terkait Revitalisasi Pasar Kampunglalang

Lahan tempat pembangunan relokasi Pasar Kampunglalang tampak semak belukar karena pembangunannya tak kunjung rampung.

SUMUTPOS.CO – Lambatnya selesai pengerjaan Pasar Kampunglalang juga membuat kalangan legislatif jengah. Dorongan agar Pemko Medan memutus kontrak PT Budi Mangun KSO pun kembali mengemuka. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) tidak perlu ragu melakukan tindakan tegas untuk memutus kontrak kerja rekanan Pasar Kampunglalang.

“Saya sudah pernah tanya langsung sama Pak Samporno (Kadis Perkim-PR). Saya sampaikan sudah bisa diputus kontrak rekanan Pasar Kampunglalang itu. Pak Samporno harus tegas. Sebab mereka meminta tambahan dana dari Pemko di luar uang panjar yang sebelumnya sudah diberikan. Itu artinya mereka sudah tidak punya kemampuan finansial lagi untuk melakukan pembangunan,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan Hendra DS kepada Sumut Pos, Jumat (16/2).

Berdasar informasi dan isu berkembang yang ia peroleh pula, bahwa PT Budi Mangun sudah tidak ada dana lagi untuk pembiayaan revitalisasi pasar tersebut. Bahkan tidak ada lagi pihak yang mau memasukkan bahan material kepada mereka. “Atas dasar ini, kita mendorong Pemko segera mengambil tindakan tegas untuk memutus kontrak PT Budi Mangun KSO. Tidak harus menunggu MoU selama 90 hari kerja seperti kesepakatan DPRD, Pemko, rekanan dan pedagang sebelumnya. Tentu banyak perusahaan bonafit lainnya yang mampu mengerjakannya,” katanya.

Namun, lanjut politisi Hanura ini, domain tersebut ada di Komisi D. Sebab sesuai tugas, pokok dan fungsi komisi itu, revitalisasi Pasar Kampunglalang memang merupakan domain mereka.

“Kalau dari kami (Komisi C), menyarankan agar Komisi D yang mendorong Dinas Perkim-PR melakukan tindakan tegas tersebut.

Anggota Komisi C Kuat Surbakti juga berpandangan demikian. Ia bilang agar Komisi D perlu menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) lagi untuk memberi rekomendasi atas permasalahan ini. “Kasihan pedagang, sudah hampir setahun tidak punya tempat jualan. Apalagi sudah jelang lebaran dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.

Lahan tempat pembangunan relokasi Pasar Kampunglalang tampak semak belukar karena pembangunannya tak kunjung rampung.

SUMUTPOS.CO – Lambatnya selesai pengerjaan Pasar Kampunglalang juga membuat kalangan legislatif jengah. Dorongan agar Pemko Medan memutus kontrak PT Budi Mangun KSO pun kembali mengemuka. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) tidak perlu ragu melakukan tindakan tegas untuk memutus kontrak kerja rekanan Pasar Kampunglalang.

“Saya sudah pernah tanya langsung sama Pak Samporno (Kadis Perkim-PR). Saya sampaikan sudah bisa diputus kontrak rekanan Pasar Kampunglalang itu. Pak Samporno harus tegas. Sebab mereka meminta tambahan dana dari Pemko di luar uang panjar yang sebelumnya sudah diberikan. Itu artinya mereka sudah tidak punya kemampuan finansial lagi untuk melakukan pembangunan,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan Hendra DS kepada Sumut Pos, Jumat (16/2).

Berdasar informasi dan isu berkembang yang ia peroleh pula, bahwa PT Budi Mangun sudah tidak ada dana lagi untuk pembiayaan revitalisasi pasar tersebut. Bahkan tidak ada lagi pihak yang mau memasukkan bahan material kepada mereka. “Atas dasar ini, kita mendorong Pemko segera mengambil tindakan tegas untuk memutus kontrak PT Budi Mangun KSO. Tidak harus menunggu MoU selama 90 hari kerja seperti kesepakatan DPRD, Pemko, rekanan dan pedagang sebelumnya. Tentu banyak perusahaan bonafit lainnya yang mampu mengerjakannya,” katanya.

Namun, lanjut politisi Hanura ini, domain tersebut ada di Komisi D. Sebab sesuai tugas, pokok dan fungsi komisi itu, revitalisasi Pasar Kampunglalang memang merupakan domain mereka.

“Kalau dari kami (Komisi C), menyarankan agar Komisi D yang mendorong Dinas Perkim-PR melakukan tindakan tegas tersebut.

Anggota Komisi C Kuat Surbakti juga berpandangan demikian. Ia bilang agar Komisi D perlu menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) lagi untuk memberi rekomendasi atas permasalahan ini. “Kasihan pedagang, sudah hampir setahun tidak punya tempat jualan. Apalagi sudah jelang lebaran dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/