25.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Cuaca Panas Kota Medan Berlanjut hingga April

Cuaca Panas-Ilustrasi
Cuaca Panas-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Musim kemarau melanda Kota Medan dan sekitarnya sejak awal Maret 2016. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi cuaca panas ini berlangsung hingga akhir April mendatang.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Balai Besar Wilayah I Medan, Sunardi mengatakan, cuaca panas yang terjadi belakangan ini diperkirakan hampir 35 derajat celsius atau tepatnya 34,8. Meski dilanda suhu panas, Medan masih berpotensi terjadi hujan.

“Cuaca panas yang terjadi di Medan saat ini memang sudah masuk musim kemarau dan ini terjadi hingga April. Kondisi suhu panas ini masih terbilang normal, bukan dampak dari peristiwa gerhana matahari dan tidak ada korelasinya,” jelas Sunardi.

Dia menyebutkan, dengan suhu panas yang cukup menyengat ini warga Medan diimbau menjaga kondisi tubuhnya agar tidak mudah sakit. Sebab, cuaca panas cepat menguras stamina.

Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, DR dr Umar Zein SpPD KPTI mengatakan, banyak penyakit yang dapat ditimbulkan akibat udara panas tersebut. Dengan suhu panas ini ada dua aspek yang bisa berdampak dalam kesehatan. Pertama dari aspek lingkungan dan kedua dari aspek individu.

Pada aspek lingkungan, akibat cuaca panas apalagi terkadang disertai hujan, besar kemungkinkannya untuk meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypty. Sehingga, penyakit seperti DBD dan Chikungunya harus dapat diwaspadai.

 

Sementara, untuk aspek individu, dapat berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit kronis seperti penderita penyakit paru, saraf, hingga rematik.

“Untuk bayi, balita, orang usia lanjut serta orang hamil, suhu panas ini juga dapat berdampak bagi kesehatannya. Selain itu suhu panas juga dapat berdampak pada saluran nafas dan juga gangguan kulit,” jelasnya Umar Zein.

Karena itu, lanjutnya, warga Medan harus dapat melindungi diri dari panas yang terjadi. Apabila keluar rumah sebisa mungkin mengenakan payung dan topi, serta lebih sering mandi dan mendapatkan asupan air. Tak lupa, konsumsi buah-buahan juga harus diperbanyak supaya kesehatan tubuh dapat terjaga.

Kepala Dinas Kesehatan Medan Usma Polita mengatakan, terkait suhu panas pihaknya sudah mengimbau wilayah di kecamatan untuk melakukan penyuluhan, baik di puskesmas yang bekerja sama dengan Posyandu.

Dihimbau kepada nak sekolah supaya dapat mengurangi aktifitas di luar ruangan serta melakukan pola hidup bersih, seperti cuci tangan dan berolahraga. Untuk itu, perbanyak makan sayur dan buah, banyak meminum air putih, dan juga mengenakan masker,” ujarnya. (ris)

Cuaca Panas-Ilustrasi
Cuaca Panas-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Musim kemarau melanda Kota Medan dan sekitarnya sejak awal Maret 2016. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi cuaca panas ini berlangsung hingga akhir April mendatang.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Balai Besar Wilayah I Medan, Sunardi mengatakan, cuaca panas yang terjadi belakangan ini diperkirakan hampir 35 derajat celsius atau tepatnya 34,8. Meski dilanda suhu panas, Medan masih berpotensi terjadi hujan.

“Cuaca panas yang terjadi di Medan saat ini memang sudah masuk musim kemarau dan ini terjadi hingga April. Kondisi suhu panas ini masih terbilang normal, bukan dampak dari peristiwa gerhana matahari dan tidak ada korelasinya,” jelas Sunardi.

Dia menyebutkan, dengan suhu panas yang cukup menyengat ini warga Medan diimbau menjaga kondisi tubuhnya agar tidak mudah sakit. Sebab, cuaca panas cepat menguras stamina.

Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, DR dr Umar Zein SpPD KPTI mengatakan, banyak penyakit yang dapat ditimbulkan akibat udara panas tersebut. Dengan suhu panas ini ada dua aspek yang bisa berdampak dalam kesehatan. Pertama dari aspek lingkungan dan kedua dari aspek individu.

Pada aspek lingkungan, akibat cuaca panas apalagi terkadang disertai hujan, besar kemungkinkannya untuk meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypty. Sehingga, penyakit seperti DBD dan Chikungunya harus dapat diwaspadai.

 

Sementara, untuk aspek individu, dapat berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit kronis seperti penderita penyakit paru, saraf, hingga rematik.

“Untuk bayi, balita, orang usia lanjut serta orang hamil, suhu panas ini juga dapat berdampak bagi kesehatannya. Selain itu suhu panas juga dapat berdampak pada saluran nafas dan juga gangguan kulit,” jelasnya Umar Zein.

Karena itu, lanjutnya, warga Medan harus dapat melindungi diri dari panas yang terjadi. Apabila keluar rumah sebisa mungkin mengenakan payung dan topi, serta lebih sering mandi dan mendapatkan asupan air. Tak lupa, konsumsi buah-buahan juga harus diperbanyak supaya kesehatan tubuh dapat terjaga.

Kepala Dinas Kesehatan Medan Usma Polita mengatakan, terkait suhu panas pihaknya sudah mengimbau wilayah di kecamatan untuk melakukan penyuluhan, baik di puskesmas yang bekerja sama dengan Posyandu.

Dihimbau kepada nak sekolah supaya dapat mengurangi aktifitas di luar ruangan serta melakukan pola hidup bersih, seperti cuci tangan dan berolahraga. Untuk itu, perbanyak makan sayur dan buah, banyak meminum air putih, dan juga mengenakan masker,” ujarnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/