Rektor Unimed Prof Syawal Gultom yang diwawancarai mengatakan, jumlah penyandang disabilitas yang ikut pada SBMPTN tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. “Tak ada perlakuan khusus bagi mereka atau tidak dibedakan haknya dengan non disabilitas. Hanya saja, bagi yang buta dibantu untuk dibacakan soal ujiannya,” sebutnya.
Syawal mengatakan, pelaksanaan ujian SBMPTN tahun ini berjalan lancar dan tidak ada kendala yang ditemui. Menurutnya, soal-soal yang diujikan tidak susah tetapi memerlukan logika. “Alhamdulilah berjalan lancar, sampai saat ini kita tidak mendapatkan informasi maupun temuan keanehan dan kejanggalan. Sebab, memang sejak dulu kita sudah menyelenggarakannya dan bergabung. Jadi, hanya mengulangi saja,” tutur Syawal.
Dia menambahkan, dari hasil peninjauan di lapangan, sangat bersyukur sekali pelaksanaan ujian berlangsung tertib atau sesuai dengan SOP. Kemudian, distribusi naskah soal juga sesuai, begitu juga cara para pengawas melayani peserta ujian. Beberapa indikator itulah yang digunakan bahwa pelaksanaan sudah sesuai SOP.
Sebagaimana diketahui, Panlok 14 Medan membawahi empat PTN yakni, USU, Unimed, UINSU, dan Universitas Samudra Langsa. Jumlah peserta keseluruhan tersebut terdiri dari peserta ujian kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 24.760 pendaftar, Sosial Humaniora (Soshum) 20.916 pendaftar dan Campuran sebanyak 12.302 pendaftar. dengan jumlah total 57.978 peserta.
Jumlah lokasi seluruhnya, untuk program saintek dan Campuran ada 45 lokasi di USU sedangkan soshum ada 38 lokasi di Unimed . Jumlah pendaftar meningkat, tahun 2016 jumlah peserta sekitar 51 ribu lebih dan tahun 2017 sebanyak 58 ribu. Lokasi ujian SBMPTN di Panlok 14 Medan ada 73 lokasi, yang tersebar di berbagai wilayah yang sudah ditetapkan panitia. (ris/ila)