27.8 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Pengrajin Pernak Pernik Lebaran Banjir Pesanan

HIASAN LEBARAN: Mia (28), pengrajin pernak-pernik lebaran di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia. Ia membuat kerajinan dari bentuk ketupat, bedug, lampion lebaran hingga gantungan motif bulan masjid atau bulan bintang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengrajin pernak-pernik lebaran mulai banjir pesanan. Mulai dari bentuk ketupat, bedug, lampion lebaran hingga gantungan motif bulan masjid atau bulan bintang menjadi incaran untuk menghias rumah, pusat perbelanjaan, hotel bahkan kafe.

Sebab, tidak sampai 3 minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba. Mia (28), salah seorang pengrajin pernak-pernik lebaran di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia mengaku sudah mulai banjir pesanan jauh sebelum lebaran yaitu seminggu menjelang puasa. Pesanan tersebut berupa miniatur bedug, lampion lebaran, gantungan motif bulan masjid dan bulan bintang.

“Kita mulai dapat orderan seminggu jelang puasa. Memang untuk awal ramadan ini pesanan tidak banyak, seperti hiasan ketupat, bedug, bulan masjid dan bulan bintang,” ujar Mia saat ditemui, kemarin.

Ia mengaku, usaha musiman ini dijalankan sejak 2016 lalu bersama sang suami Munawir Al Hamdani dan 7 orang pekerjanya. Bahan utama untuk pernak-pernik ini adalah styrofoam untuk dicetak dengan bentuk bulan masjid dan bulan bintang. Selanjutnya, dicat dengan warna kuning dan hijau. Sedangkan gabung untuk dianyam menjadi bentuk ketupat.

“Awal-awal Ramadan omset dari pesanan satu hari baru Rp600.000 sampai Rp700.000. Ramai pesanan biasanya pada pertengahan Ramadan. Kalau tahun lalu, kami bisa dapat omset Rp2 juta sampai Rp3 juta,” bebernya.

Dikatakan Mia, pada awal Ramadan rata-rata pesanan sekitar 50-an. Sedangkan pertengahan bisa melebihi 100.”Harapan saya tahun ini penjualan bisa meningkat dibanding dengan tahun lalu. Di mana, tahun lalu kami meraup keuntungan Rp10 jutaan. Mudah-mudah tahun ini bisa tembus di atas Rp10 juta,” ujarnya lagi.

Munawir, suami Mia menuturkan, pesanan tak hanya dari Medan saja tetapi dari luar juga. Paling jauh yakni dari Binjai, Aceh, Riau, dan Pekanbaru. Harga yang ditawarkan beragam seperti ketupat ada 5 jenis mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 60.000, tergantung ukurannya.

“Kalau harga bedug kita tawarkan dengan 3 jenis, ada yang harga Rp300.000, Rp 400.000 dan Rp500.000 sesuai ukurannya. Kalau gantungan bulan bintang dan bulan masjid rata-rata Rp15.000. Sementara, lampion lebaran sedikit mahal yang ukuran besar Rp100.000,” pungkasnya. (ris/ila)

HIASAN LEBARAN: Mia (28), pengrajin pernak-pernik lebaran di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia. Ia membuat kerajinan dari bentuk ketupat, bedug, lampion lebaran hingga gantungan motif bulan masjid atau bulan bintang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengrajin pernak-pernik lebaran mulai banjir pesanan. Mulai dari bentuk ketupat, bedug, lampion lebaran hingga gantungan motif bulan masjid atau bulan bintang menjadi incaran untuk menghias rumah, pusat perbelanjaan, hotel bahkan kafe.

Sebab, tidak sampai 3 minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba. Mia (28), salah seorang pengrajin pernak-pernik lebaran di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia mengaku sudah mulai banjir pesanan jauh sebelum lebaran yaitu seminggu menjelang puasa. Pesanan tersebut berupa miniatur bedug, lampion lebaran, gantungan motif bulan masjid dan bulan bintang.

“Kita mulai dapat orderan seminggu jelang puasa. Memang untuk awal ramadan ini pesanan tidak banyak, seperti hiasan ketupat, bedug, bulan masjid dan bulan bintang,” ujar Mia saat ditemui, kemarin.

Ia mengaku, usaha musiman ini dijalankan sejak 2016 lalu bersama sang suami Munawir Al Hamdani dan 7 orang pekerjanya. Bahan utama untuk pernak-pernik ini adalah styrofoam untuk dicetak dengan bentuk bulan masjid dan bulan bintang. Selanjutnya, dicat dengan warna kuning dan hijau. Sedangkan gabung untuk dianyam menjadi bentuk ketupat.

“Awal-awal Ramadan omset dari pesanan satu hari baru Rp600.000 sampai Rp700.000. Ramai pesanan biasanya pada pertengahan Ramadan. Kalau tahun lalu, kami bisa dapat omset Rp2 juta sampai Rp3 juta,” bebernya.

Dikatakan Mia, pada awal Ramadan rata-rata pesanan sekitar 50-an. Sedangkan pertengahan bisa melebihi 100.”Harapan saya tahun ini penjualan bisa meningkat dibanding dengan tahun lalu. Di mana, tahun lalu kami meraup keuntungan Rp10 jutaan. Mudah-mudah tahun ini bisa tembus di atas Rp10 juta,” ujarnya lagi.

Munawir, suami Mia menuturkan, pesanan tak hanya dari Medan saja tetapi dari luar juga. Paling jauh yakni dari Binjai, Aceh, Riau, dan Pekanbaru. Harga yang ditawarkan beragam seperti ketupat ada 5 jenis mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 60.000, tergantung ukurannya.

“Kalau harga bedug kita tawarkan dengan 3 jenis, ada yang harga Rp300.000, Rp 400.000 dan Rp500.000 sesuai ukurannya. Kalau gantungan bulan bintang dan bulan masjid rata-rata Rp15.000. Sementara, lampion lebaran sedikit mahal yang ukuran besar Rp100.000,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/