25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Laku Berakting Ibu, Tolak Akting Komedi Berbau Horor dan Seks

Meriam Bellina
Meriam Bellina

Aktris senior Meriam Bellina akan memasuki usia ke-50, tahun depan. Namun, eksistensinya di dunia perfilman tanah air tidak banyak berubah. Dirinya membuktikan masih bisa bersaing dengan aktris-aktris baru lainnya.

 

ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta

 

Wajahnya masih laris manis menghiasi layar kaca. Meski perannya tidak lagi menjadi wanita muda, tapi lebih kepada peran-peran seorang ibu.

’’Kan aku sudah nggak muda. Pilih peran pasti, tapi tidak ada peran yang jelek,’’ ujarnya di premier film Bajaj Bajuri The Movie di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/7).

Bahkan, Mer-sapaan akrabnya, juga masih dipercaya membintangi peran watak dalam sejumlah film. Dari yang yang bertemakan musikal, serius, hingga komedian.

Diantaranya Kabayan jadi Milyuner (2010), Get Married 3 (2011), Brokenhearts (2012), Test Pack (2012), Cinta Brontosaurus (2013), dan yang terbaru Bajaj Bajuri The Movie (2014).

’’Saya selalu tertantang mencoba peran-peran yang baru tetapi dengan ciri khas saya,’’ ujar artis yang sempat meraiah Piala Citra dalam film Cinta di Balik Noda itu.

Usia sepertinya tidak menjadi penghalang baginya untuk terus berkarya. Bahkan, setahun bisa empat judul film dimainkannya. Diantaranya Cinta Brontosaurus (2013), Get Married (2013), Mentari dari Kurau (2013) hingga Slank Nggak Ada Matinya (2013).

’’Aku memang nggak pernah membatasi. Selama perannya cocok, dan ceritanya menarik, aku pasti mau. Tetapi aku juga nggak mau maruk. Tapi namanya rezeki, masa ditolak?’’ tanyanya.

Dari beberapa judul tersebut, Mer selalu mendapat peran sebagai seorang ibu. Dan itu tidak menjadi masalah baginya.

Sebab ini sesuai dengan kehhidupan nyata. ’’Seorang ibu adalah karakter yang paling penting di muka bumi. Tidak ada kehidupan tanpa ibu. Di kehidupan nyata juga dapat pengalaman sebagai seorang ibu,’’ paparnya.

Agar tetap dipercaya produser, Mer berusaha selalu komitmen dalam bekerja. Tidak hanya bermain secara total, dia juga berusaha on time dalam bekerja.

’’Aku memang terkenal on time. Lebih baik aku yang menuggu daripada aku ditunggu,’’ tegasnya.

Hanya saja, dari beragam tema yang dimainkannya. Mer mengaku lebih nyaman tampil di film bergenre komedi. Selain bisa membuat dirinya awet muda, adegan-adegan lucu diakuinya masih mendapat tempat di hati penonton Indonesia.

’’Orang capek mikirin kerjaan dan macet makanya komedi banyak dicari. Alangkah baiknya hidup diisi banyak ketawa. Banyak ketawa itu bikin kita sehat dan awet muda,’’ tandasnya.

Namun, tidak semua genre komedi diambilnya. Ada beberapa genre komedi yang menjadi pantangannya. Salah satunya genre komedi yang vulgar dan horor.

’’Ada komedi yang menurut saya konyol dan nggak masuk nalar, itu nggak saya ambil. Horor juga rada mikir dulu, walaupun ada unsur komedinya,’’ pungkasnya. (*)

Meriam Bellina
Meriam Bellina

Aktris senior Meriam Bellina akan memasuki usia ke-50, tahun depan. Namun, eksistensinya di dunia perfilman tanah air tidak banyak berubah. Dirinya membuktikan masih bisa bersaing dengan aktris-aktris baru lainnya.

 

ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta

 

Wajahnya masih laris manis menghiasi layar kaca. Meski perannya tidak lagi menjadi wanita muda, tapi lebih kepada peran-peran seorang ibu.

’’Kan aku sudah nggak muda. Pilih peran pasti, tapi tidak ada peran yang jelek,’’ ujarnya di premier film Bajaj Bajuri The Movie di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/7).

Bahkan, Mer-sapaan akrabnya, juga masih dipercaya membintangi peran watak dalam sejumlah film. Dari yang yang bertemakan musikal, serius, hingga komedian.

Diantaranya Kabayan jadi Milyuner (2010), Get Married 3 (2011), Brokenhearts (2012), Test Pack (2012), Cinta Brontosaurus (2013), dan yang terbaru Bajaj Bajuri The Movie (2014).

’’Saya selalu tertantang mencoba peran-peran yang baru tetapi dengan ciri khas saya,’’ ujar artis yang sempat meraiah Piala Citra dalam film Cinta di Balik Noda itu.

Usia sepertinya tidak menjadi penghalang baginya untuk terus berkarya. Bahkan, setahun bisa empat judul film dimainkannya. Diantaranya Cinta Brontosaurus (2013), Get Married (2013), Mentari dari Kurau (2013) hingga Slank Nggak Ada Matinya (2013).

’’Aku memang nggak pernah membatasi. Selama perannya cocok, dan ceritanya menarik, aku pasti mau. Tetapi aku juga nggak mau maruk. Tapi namanya rezeki, masa ditolak?’’ tanyanya.

Dari beberapa judul tersebut, Mer selalu mendapat peran sebagai seorang ibu. Dan itu tidak menjadi masalah baginya.

Sebab ini sesuai dengan kehhidupan nyata. ’’Seorang ibu adalah karakter yang paling penting di muka bumi. Tidak ada kehidupan tanpa ibu. Di kehidupan nyata juga dapat pengalaman sebagai seorang ibu,’’ paparnya.

Agar tetap dipercaya produser, Mer berusaha selalu komitmen dalam bekerja. Tidak hanya bermain secara total, dia juga berusaha on time dalam bekerja.

’’Aku memang terkenal on time. Lebih baik aku yang menuggu daripada aku ditunggu,’’ tegasnya.

Hanya saja, dari beragam tema yang dimainkannya. Mer mengaku lebih nyaman tampil di film bergenre komedi. Selain bisa membuat dirinya awet muda, adegan-adegan lucu diakuinya masih mendapat tempat di hati penonton Indonesia.

’’Orang capek mikirin kerjaan dan macet makanya komedi banyak dicari. Alangkah baiknya hidup diisi banyak ketawa. Banyak ketawa itu bikin kita sehat dan awet muda,’’ tandasnya.

Namun, tidak semua genre komedi diambilnya. Ada beberapa genre komedi yang menjadi pantangannya. Salah satunya genre komedi yang vulgar dan horor.

’’Ada komedi yang menurut saya konyol dan nggak masuk nalar, itu nggak saya ambil. Horor juga rada mikir dulu, walaupun ada unsur komedinya,’’ pungkasnya. (*)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/