27 C
Medan
Friday, October 11, 2024
spot_img

Warga Binaan Peserta Rehabilitasi Jalani Tes Urine Akhir di Lapas Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, melaksanakan tes urine akhir kepada 100 orang warga binaan peserta rehabilitasi sosial. Alhasil dalam test itu, seluruh peserta dinyatakan negatif obat-obatan terlarang (narkotika).

Selama program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan dalam satu semester atau 6 bulan, para peserta telah mengikuti 3 kali tes urine, yaitu tes urine awal, lanjutan, dan akhir.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, M Pithra Jaya Saragih melalui Kepala Bidang Pembinaan, Auliya Zulfahmi, dalam pembukaan kegiatan mengatakan tes urine merupakan salah satu indikator dari sukses tidaknya pelaksanaan rehabilitasi.

“Kami berharap Warga Binaan peserta rehabilitasi terbebas dari ketergantungan obat-obatan terlarang, dan sesuai yang kita harapkan hasilnya 100 persen negatif,” kata Auliya sembari mengatakan, test bertempat di Blok Rehabilitasi Lapas Kelas I Medan, Selasa (17/9).

Auliya juga mengingatkan, warga binaan peserta rehabilitasi agar tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).

“Selain sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan program, tes urine juga kami laksanakan dalam upaya deteksi dini gangguan kamtib, warga binaan yang menjadi agen untuk memberikan motivasi kepada teman-teman untuk semangat berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik,” terangnya.

Sementara itu, dr Victor Hamonangan Sidabalok selaku dokter Lapas menjelaskan dari 100 peserta rehabilitasi yang mengikuti tes urine, hasilnya semua negatif. “Dari hasil tes urine ini, kami berharap menjadi salah satu indikator positif sehingga pelaksanaan rehabilitasi sosial tahun ini berhasil dan sesuai harapan,” tandasnya.

Hadir juga dalam kegiatan, Kepala Seksi Perawatan Narapidana, Amran, Staf Perawatan, Tim Rehabilitasi Medan Plus. (man/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, melaksanakan tes urine akhir kepada 100 orang warga binaan peserta rehabilitasi sosial. Alhasil dalam test itu, seluruh peserta dinyatakan negatif obat-obatan terlarang (narkotika).

Selama program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan dalam satu semester atau 6 bulan, para peserta telah mengikuti 3 kali tes urine, yaitu tes urine awal, lanjutan, dan akhir.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, M Pithra Jaya Saragih melalui Kepala Bidang Pembinaan, Auliya Zulfahmi, dalam pembukaan kegiatan mengatakan tes urine merupakan salah satu indikator dari sukses tidaknya pelaksanaan rehabilitasi.

“Kami berharap Warga Binaan peserta rehabilitasi terbebas dari ketergantungan obat-obatan terlarang, dan sesuai yang kita harapkan hasilnya 100 persen negatif,” kata Auliya sembari mengatakan, test bertempat di Blok Rehabilitasi Lapas Kelas I Medan, Selasa (17/9).

Auliya juga mengingatkan, warga binaan peserta rehabilitasi agar tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).

“Selain sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan program, tes urine juga kami laksanakan dalam upaya deteksi dini gangguan kamtib, warga binaan yang menjadi agen untuk memberikan motivasi kepada teman-teman untuk semangat berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik,” terangnya.

Sementara itu, dr Victor Hamonangan Sidabalok selaku dokter Lapas menjelaskan dari 100 peserta rehabilitasi yang mengikuti tes urine, hasilnya semua negatif. “Dari hasil tes urine ini, kami berharap menjadi salah satu indikator positif sehingga pelaksanaan rehabilitasi sosial tahun ini berhasil dan sesuai harapan,” tandasnya.

Hadir juga dalam kegiatan, Kepala Seksi Perawatan Narapidana, Amran, Staf Perawatan, Tim Rehabilitasi Medan Plus. (man/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/