26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Nelayan Tolak program e-Log Book Perikanan, Kami Tak Mampu Beli HP Android…

Nelayan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan surat edaran Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) tentang penerapan e – Log Book penangkapan ikan, mendapat penolakan dari sejumlah nelayan di Belawan. Sebab, dalam e – Log Book tersebut, nelayan wajib memiliki ponsel (handphone) untuk menggunakan program tersebut.

Salah satu nelayan, Daud, mengatakan, pada 1 November 2018, seluruh nelayan yang bekerja di pergudangan ikan dengan menggunakan kapal ikan di atas 30 GT, diwajibkan memiliki ponsel android untuk menggunakan program aplikasi e – Log Book penangkapan ikan.

Program itu sangat memberatkan mereka sebagai nelayan. Selain tidak mampu menggunakan ponsel berteknologi dan tidak mampu membeli alat komunikasi canggih tersebut. “Kami kerja mau cari ikan, bukan mau main ponsel. Masa kami disuruh wajib pakai ponsel android. Kami sangat menolak kebijakan ini, karena kami tidak paham pakai ponsel android, yang jelas kami menolak program itu,” ungkap Daud.

Sementara itu, Ketua Aliansi Nelayan Selat Malaka Sumatera Utara, Abdul Rahman mengatakan, program yang dikeluarkan oleh PPSB belum jelas arahannya, sehingga akan membuat kalangan nelayan bingung.

“Kalau ada programnya, seharusnya disosialisasikan dulu. Biar nelayan paham. Kita tahu, banyak nelayan kita yang tidak tamat sekolah. Ini akan jadi masalah ke depannya,” kata pria yang akrab disapa Atan.

Diungkapkan pria yang juga Ketua Karang Taruna Belawan ini, bentuk program yang diterapkan, membuat nelayan terganggu mencari ikan di laut, karena kewajiban nelayan mencari ikan, bukan bermain ponsel.

“Sekarang nelayan mau cari ikan atau main Hp di laut, kita tidak setuju program itu. Apalagi nelayan harus dibebankan untuk membeli Hp android, ini kan jadi masalah. Kita tahu harga Hp itu mahal, untuk makan aja susah nelayan, apalagi beli Hp,” ungkap Atan.

Ia berharap, kepada PPSB selaku otoritas mengkaji ulang program e – Log Book penangkapan ikan yang akan diterapkan, sebelum adanya sosial kepada nelayan. “Kalau pun program itu diwajibkan, kita minta untuk tunda dulu, sebelum memberikan secara jelas kepada nelayan maksud dan tujuan program itu,” tegas Atan.

Perlu dijelaskan, program e – Log Book penangkapan ikan diberlakukan kepada nelayan dengan kapal di atas 30 GT, tujuannya untuk melaporkan hasil tangkapan ikan kepada PPSB. Program itu diberlakukan per 1 November 2018. (fac/ila)

Nelayan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan surat edaran Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) tentang penerapan e – Log Book penangkapan ikan, mendapat penolakan dari sejumlah nelayan di Belawan. Sebab, dalam e – Log Book tersebut, nelayan wajib memiliki ponsel (handphone) untuk menggunakan program tersebut.

Salah satu nelayan, Daud, mengatakan, pada 1 November 2018, seluruh nelayan yang bekerja di pergudangan ikan dengan menggunakan kapal ikan di atas 30 GT, diwajibkan memiliki ponsel android untuk menggunakan program aplikasi e – Log Book penangkapan ikan.

Program itu sangat memberatkan mereka sebagai nelayan. Selain tidak mampu menggunakan ponsel berteknologi dan tidak mampu membeli alat komunikasi canggih tersebut. “Kami kerja mau cari ikan, bukan mau main ponsel. Masa kami disuruh wajib pakai ponsel android. Kami sangat menolak kebijakan ini, karena kami tidak paham pakai ponsel android, yang jelas kami menolak program itu,” ungkap Daud.

Sementara itu, Ketua Aliansi Nelayan Selat Malaka Sumatera Utara, Abdul Rahman mengatakan, program yang dikeluarkan oleh PPSB belum jelas arahannya, sehingga akan membuat kalangan nelayan bingung.

“Kalau ada programnya, seharusnya disosialisasikan dulu. Biar nelayan paham. Kita tahu, banyak nelayan kita yang tidak tamat sekolah. Ini akan jadi masalah ke depannya,” kata pria yang akrab disapa Atan.

Diungkapkan pria yang juga Ketua Karang Taruna Belawan ini, bentuk program yang diterapkan, membuat nelayan terganggu mencari ikan di laut, karena kewajiban nelayan mencari ikan, bukan bermain ponsel.

“Sekarang nelayan mau cari ikan atau main Hp di laut, kita tidak setuju program itu. Apalagi nelayan harus dibebankan untuk membeli Hp android, ini kan jadi masalah. Kita tahu harga Hp itu mahal, untuk makan aja susah nelayan, apalagi beli Hp,” ungkap Atan.

Ia berharap, kepada PPSB selaku otoritas mengkaji ulang program e – Log Book penangkapan ikan yang akan diterapkan, sebelum adanya sosial kepada nelayan. “Kalau pun program itu diwajibkan, kita minta untuk tunda dulu, sebelum memberikan secara jelas kepada nelayan maksud dan tujuan program itu,” tegas Atan.

Perlu dijelaskan, program e – Log Book penangkapan ikan diberlakukan kepada nelayan dengan kapal di atas 30 GT, tujuannya untuk melaporkan hasil tangkapan ikan kepada PPSB. Program itu diberlakukan per 1 November 2018. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/