31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Desember, Hujan Mulai Berkurang, Banjir dan Longsor Masih Mengancam

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan di Bulan Desember ini diperkirakan berkurang dibanding pada Oktober dan November 2018 lalu. Curah hujan bersifat sedang hingga tinggi berpotensi terjadi di wilayah Pantai Barat dan Pegunungan Sumatera Utara. Sedangkan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, curah hujan diprakirakan rendah hingga sedang.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah In

Syahnan mengatakan, berdasarkan analisis meteorologi, fisis/dinamis, bila dilihat dari faktor tekanan udara di Belahan Bumi Utara (BBU), maka diprakirakan akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tekanan udara di Belahan Bumi Selatan (BBS). Hal ini mengakibatkan monsun barat daya masih aktif pada bulan Desember 2018 untuk wilayah Sumatera Utara. Garis konvergensi berada di sekitar Laut Jawa hingga Selatan Papua.

Selain itu bila dilihat dari suhu muka laut (SST), maka diprediksi SST masih hangat dengan anomali positif. Gangguan cuaca diprakirakan terbentuk di Barat Daya Sumatera, Laut Cina Selatan. Barat

Filipina dan bagian utara Australia. “Untuk prakiraan cuaca lautan (maritim), kondisi cuaca lautan Bulan Desember ini umumnya diprakirakan agak buruk hingga buruk, “ ungkap Syahnan kepada Sumut Pos, Minggu (16/12) siang.

Berdasarkan analisis itu, sebut Syahnan, potensi terjadinya longsor di wilayah Sumatera Utara pada Desember ini tidak terlalu tinggi, tapi kemungkinan itu tetap ada. Dijelaskan Syahan, untuk potensi longsor sedang berada di Tapanuli Utara yakni di Sipaholon, Garoga dan Tarutung. Sedangkan untuk wilayah Toba Samosir yakni di Balige, Lumban Julu, Muara, dan Habinsaran. Untuk Tapanuli Tengah yakni di Tapian Nauli, Lumut dan Barus.

Wilayah Tapanuli Selatan yakni di Padang Sidempuan Timur, Batang Angkola dan Batang Toru. Untuk Mandailing Natal yakni di Batang Natal, Batahan, Natal, Panyabungan, Kota Nopan dan Muara Sipongi. Kemudian Asahan di Pulau Rakyat dan Bandar Pulau. Simalungun di Dolok Panribuan, Raya, Panei, Jorlan Hataran, Tanah Jawa, Dolok Silau dan Pematang Tanah Jawa. Kabupaten Karo yakni di Simpang Empat dan Munthe. Langkat di Padang Tualang, Sei Lapan dan Bahorok. Sedangkan Nias Selatan di Lahusa, Lolowu dan Teluk Dalam.

Untuk potensi tinggi dikatakannya berada di Tapanuli Utara yakni di Pahae Jae, Pahae Julu, Siborongborong dan Adian Koting. Humbang Hasundutan yakni di Lintong Nihuta dan Onan Ganjang. Toba Samosir yakni di Porsea dan Silaen. Samosir yakni di Onan Runggu dan Palipi. Tapanuli Tengah yakni di Barus dan Andam Dewi. Tapanuli Selatan yakni di Dolok. Kemudian Dairi yakni di Sumbul, Parbuluan, Pegagan Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Pinem dan Silima Punggapungga. Pakpak Bharat yakni di Kerajaan dan Salak. Simalungun yakni di Girsang Sipangan Bolon, Sidamanik, Dolok Pardamean dan Purba. Selanjutnya Deliserdang yakni di Bangun Purba, Sibirubiru, Sibolangit, STM Hilir dan STM Hulu. Karo yakni di Barus Jae, Merek, Mardinding dan Payung. Nias yakni di Hiliduho, Gunungsitoli dan Mandrehe. Serta Nias Selatan yakni di Gomo.

Begitu juga untuk potensi banjir, diakui Syahnan dengan tingkat rendah hingga menengah. Disebutkannya, untuk potensi rendah berada di Asahan yakni di Buntu Pane, Kisaran Barat, Sei Kepayang, Simpang Empat, Tanjung Balai dan Teluk Dalam. Batubara yakni Lima Puluh, dan Talawi. Kota Binjai yakni di Binjai Selatan, Binjai Timur dan Binjai Kota. Deliserdang yakni di Sibirubiru, Hamparan Perak, Namorambe, Pancur Batu dan Sunggal. Karo yakni di Brastagi, Payung dan Simpang Empat.

Kemudian Labuhanbatu Selatan yakni di Sungai Kanan dan Torgamba. Labuhanbatu Utara yakni Kualah Hulu. Langkat yakni di Besitang, Binjai, Gebang, Kuala, Salapian, Padang Tualang, Seilapan dan Stabat. Sedangkan untuk wilayah Kota Medan yakni di Medan Tuntungan. Padanglawas Utara yakni di Padangbolak. Serdang Bedagai yakni Kecamatan Tebingtinggi, serta Tanjungbalai yakni Datuk Bandar.

Untuk potensi banjir menengah dikatakannya berada di Deliserdang yakni di Bangun Purba, Beringin, Birubiru, Deli Tua, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Lubuk Pakam, Namorambe, Pagar Merbau, Pancur Batu, Percut Sei Tuan, Sunggal dan Tanjung Morawa. Wilayah Karo yakni Berastagi, Payung dan Simpang Empat. Tebing Tinggi yakni di Padang Hulu, Padang Hilir dan Rambutan.

Kemudian Labuhanbatu Selatan yakni di Kampung Rakyat, Sungai Kanan dan Torgamba. Labuhanbatu Utara yakni di Aek Natas dan Kualah Hulu. Langkat yakni di Babalan, Besitang, Binjai, Gebang, Padang Tualang, Secanggang, Seilapan, Stabat dan Tanjungpura. Mandailing Natal yakni di Batang Natal, Bukitmalintang, Hutabargot, Kotanopan, Linggabayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyabungan Utara, Siabu, Tambangan dan Ulupungkut.

Selanjutnya Kota Medan yakni di Medan Barat, Medan Amplas, Medan Baru, Medan Belawan, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Marelan, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan. Kabupaten Nias yakni di Gido, Idano Gawo, Nias Barat yakni di Lolofitu Moi, Mandrehe, Sirombu, Nias Selatan yakni di Gomo, Lahusa, Lolo Wau, Nias Utara yakni di Alasa, Lahewa dan Tuhemberua. Pematangsiantar yakni di Siantar Barat dan Siantar Timur. Samosir yakni di Onanrungu dan Simanindo. Serdang Bedagai yakni di Dolokmasihul, Pantai Cermin, Perbaungan, Sei Rampah, Sipispis dan Tebingtinggi. Sibolga, Simalungun, Tapanuli Selatan yakni di Batang Toru, Tapanuli Utara yakni di Sipoholon, dan Tarutung serta Tapanuli Tengah yakni di Barus, Kolang dan Sorkam.

“Indeks ekstrim ditandai dengan adanya tanah sudah jenuh air, curah hujan tinggi, terlihat genangan air dan air sungai sudah meluap. Untuk indeks tinggi ditandai dengan adanya tanah sudah jenuh air, curah hujan tinggi dan terlihat genangan air. Sedangkan indeks sedang ditandai dengan tanah mulai basah dan run off meningkat. Sementara indeks rendah ditandai dengan curah hujan rendah dan run off rendah, “ tandas Syahnan. (ain)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan di Bulan Desember ini diperkirakan berkurang dibanding pada Oktober dan November 2018 lalu. Curah hujan bersifat sedang hingga tinggi berpotensi terjadi di wilayah Pantai Barat dan Pegunungan Sumatera Utara. Sedangkan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, curah hujan diprakirakan rendah hingga sedang.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah In

Syahnan mengatakan, berdasarkan analisis meteorologi, fisis/dinamis, bila dilihat dari faktor tekanan udara di Belahan Bumi Utara (BBU), maka diprakirakan akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tekanan udara di Belahan Bumi Selatan (BBS). Hal ini mengakibatkan monsun barat daya masih aktif pada bulan Desember 2018 untuk wilayah Sumatera Utara. Garis konvergensi berada di sekitar Laut Jawa hingga Selatan Papua.

Selain itu bila dilihat dari suhu muka laut (SST), maka diprediksi SST masih hangat dengan anomali positif. Gangguan cuaca diprakirakan terbentuk di Barat Daya Sumatera, Laut Cina Selatan. Barat

Filipina dan bagian utara Australia. “Untuk prakiraan cuaca lautan (maritim), kondisi cuaca lautan Bulan Desember ini umumnya diprakirakan agak buruk hingga buruk, “ ungkap Syahnan kepada Sumut Pos, Minggu (16/12) siang.

Berdasarkan analisis itu, sebut Syahnan, potensi terjadinya longsor di wilayah Sumatera Utara pada Desember ini tidak terlalu tinggi, tapi kemungkinan itu tetap ada. Dijelaskan Syahan, untuk potensi longsor sedang berada di Tapanuli Utara yakni di Sipaholon, Garoga dan Tarutung. Sedangkan untuk wilayah Toba Samosir yakni di Balige, Lumban Julu, Muara, dan Habinsaran. Untuk Tapanuli Tengah yakni di Tapian Nauli, Lumut dan Barus.

Wilayah Tapanuli Selatan yakni di Padang Sidempuan Timur, Batang Angkola dan Batang Toru. Untuk Mandailing Natal yakni di Batang Natal, Batahan, Natal, Panyabungan, Kota Nopan dan Muara Sipongi. Kemudian Asahan di Pulau Rakyat dan Bandar Pulau. Simalungun di Dolok Panribuan, Raya, Panei, Jorlan Hataran, Tanah Jawa, Dolok Silau dan Pematang Tanah Jawa. Kabupaten Karo yakni di Simpang Empat dan Munthe. Langkat di Padang Tualang, Sei Lapan dan Bahorok. Sedangkan Nias Selatan di Lahusa, Lolowu dan Teluk Dalam.

Untuk potensi tinggi dikatakannya berada di Tapanuli Utara yakni di Pahae Jae, Pahae Julu, Siborongborong dan Adian Koting. Humbang Hasundutan yakni di Lintong Nihuta dan Onan Ganjang. Toba Samosir yakni di Porsea dan Silaen. Samosir yakni di Onan Runggu dan Palipi. Tapanuli Tengah yakni di Barus dan Andam Dewi. Tapanuli Selatan yakni di Dolok. Kemudian Dairi yakni di Sumbul, Parbuluan, Pegagan Hilir, Siempat Nempu Hulu, Tiga Lingga, Pinem dan Silima Punggapungga. Pakpak Bharat yakni di Kerajaan dan Salak. Simalungun yakni di Girsang Sipangan Bolon, Sidamanik, Dolok Pardamean dan Purba. Selanjutnya Deliserdang yakni di Bangun Purba, Sibirubiru, Sibolangit, STM Hilir dan STM Hulu. Karo yakni di Barus Jae, Merek, Mardinding dan Payung. Nias yakni di Hiliduho, Gunungsitoli dan Mandrehe. Serta Nias Selatan yakni di Gomo.

Begitu juga untuk potensi banjir, diakui Syahnan dengan tingkat rendah hingga menengah. Disebutkannya, untuk potensi rendah berada di Asahan yakni di Buntu Pane, Kisaran Barat, Sei Kepayang, Simpang Empat, Tanjung Balai dan Teluk Dalam. Batubara yakni Lima Puluh, dan Talawi. Kota Binjai yakni di Binjai Selatan, Binjai Timur dan Binjai Kota. Deliserdang yakni di Sibirubiru, Hamparan Perak, Namorambe, Pancur Batu dan Sunggal. Karo yakni di Brastagi, Payung dan Simpang Empat.

Kemudian Labuhanbatu Selatan yakni di Sungai Kanan dan Torgamba. Labuhanbatu Utara yakni Kualah Hulu. Langkat yakni di Besitang, Binjai, Gebang, Kuala, Salapian, Padang Tualang, Seilapan dan Stabat. Sedangkan untuk wilayah Kota Medan yakni di Medan Tuntungan. Padanglawas Utara yakni di Padangbolak. Serdang Bedagai yakni Kecamatan Tebingtinggi, serta Tanjungbalai yakni Datuk Bandar.

Untuk potensi banjir menengah dikatakannya berada di Deliserdang yakni di Bangun Purba, Beringin, Birubiru, Deli Tua, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Lubuk Pakam, Namorambe, Pagar Merbau, Pancur Batu, Percut Sei Tuan, Sunggal dan Tanjung Morawa. Wilayah Karo yakni Berastagi, Payung dan Simpang Empat. Tebing Tinggi yakni di Padang Hulu, Padang Hilir dan Rambutan.

Kemudian Labuhanbatu Selatan yakni di Kampung Rakyat, Sungai Kanan dan Torgamba. Labuhanbatu Utara yakni di Aek Natas dan Kualah Hulu. Langkat yakni di Babalan, Besitang, Binjai, Gebang, Padang Tualang, Secanggang, Seilapan, Stabat dan Tanjungpura. Mandailing Natal yakni di Batang Natal, Bukitmalintang, Hutabargot, Kotanopan, Linggabayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyabungan Utara, Siabu, Tambangan dan Ulupungkut.

Selanjutnya Kota Medan yakni di Medan Barat, Medan Amplas, Medan Baru, Medan Belawan, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Marelan, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan. Kabupaten Nias yakni di Gido, Idano Gawo, Nias Barat yakni di Lolofitu Moi, Mandrehe, Sirombu, Nias Selatan yakni di Gomo, Lahusa, Lolo Wau, Nias Utara yakni di Alasa, Lahewa dan Tuhemberua. Pematangsiantar yakni di Siantar Barat dan Siantar Timur. Samosir yakni di Onanrungu dan Simanindo. Serdang Bedagai yakni di Dolokmasihul, Pantai Cermin, Perbaungan, Sei Rampah, Sipispis dan Tebingtinggi. Sibolga, Simalungun, Tapanuli Selatan yakni di Batang Toru, Tapanuli Utara yakni di Sipoholon, dan Tarutung serta Tapanuli Tengah yakni di Barus, Kolang dan Sorkam.

“Indeks ekstrim ditandai dengan adanya tanah sudah jenuh air, curah hujan tinggi, terlihat genangan air dan air sungai sudah meluap. Untuk indeks tinggi ditandai dengan adanya tanah sudah jenuh air, curah hujan tinggi dan terlihat genangan air. Sedangkan indeks sedang ditandai dengan tanah mulai basah dan run off meningkat. Sementara indeks rendah ditandai dengan curah hujan rendah dan run off rendah, “ tandas Syahnan. (ain)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/