MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terkait isu yang berkembang menyusul gempa 5,6 skala richter (SR) yang berpusat di darat pada 28 km barat daya Kabupaten Deliserdang, Senin (16/1) malam, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan mengimbau agar masyarakat tidak percaya begitu saja.
Dia menyebutkan, saat ini beredar isu tentang adanya pergerakan lempengan di dasar Danau Toba yang diakibatkan erupsi terus-menerus Gunung Sinabung. Sehingga, air di Danau Toba juga merosot dan terjadi pendangkalan di garis Danau Toba sampai 20 meter.
Ada juga isu yang menyebutkan, warga Samosir diharapkan selalu sigap, karena Samosir merupakan puncak Gunung Toba. Di mana, magma di bawah danau sedang bergerak, dan mungkin bisa aktif kembali karena jalur magma Danau Toba dan Sinabung sejalur.
“Isu yang beredar tersebut tidak benar dan menyesatkan, karena isu itu tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas. Jadi, yang sebenarnya bahwa gempa bumi yang terjadi adalah gempa bumi darat dengan kekuatan 5,6 SR kedalaman 10 Km, berpusat di 3,33 Lintang Utara dan 98,460 Bujur Timur. Gempa ini disebabkan aktivitas tektonik dari sesar aktif lokal di sekitar Sibolangit, Deliserdang dan Karo,” ungkapnya.
Dikatakannya, perlu diketahui bahwa sampai saat ini gempa bumi tektonik belum dapat diprediksi kapan, di mana dan berapa kekuatannya. Karenanya, masyarakat diminta tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
“Apabila ada hal-hal yang masih diragukan kebenarannya, untuk melihat informasi resmi di laman (website) BMKG (www.bmkg.go.id). Selain itu, media sosial resmi BMKG,” tambah Edison. (ris)